Note

Bagaimana Peluang Wall Street di Sisa 2023, Bakal Cetak Rekor?

· Views 69
Bagaimana Peluang Wall Street di Sisa 2023, Bakal Cetak Rekor?
Bagaimana Peluang Wall Street di Sisa 2023, Bakal Cetak Rekor?

IDXChannel - Sisa tiga hari perdagangan pekan depan bakal menjadi penentuan bagi indeks Wall Street untuk mencatatkan rekor tertingginya menutup 2023.

Dari tiga indeks utama, S&P 500 (.SPX) telah menguat lebih dari 4% sepanjang Desember berlangsung, dan telah meningkat 24% tahun ini (Year to Date/YtD). Ini membuat SPX tinggal 1 persen lagi menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa. 

Baca Juga:
Bagaimana Peluang Wall Street di Sisa 2023, Bakal Cetak Rekor? Aksi The Fed yang Bikin Investor Was-Was Sepanjang 2023

Analis membaca ini kemungkinan besar bakal terjadi apabila saham-saham konstituen SPX mampu memanfaatkan periode ‘Santa Claus Rally’, yakni periode kenaikan di bursa saham pada minggu terakhir Desember.

Senior Investment Edward Jones, Angelo Kurkafas menilai pasar memiliki optimisme yang besar di sisa akhir tahun ini, tak lain setelah bank sentral atau Federal Reserve memberi kado Natal dengan menahan suku bunga acuan.

Baca Juga:
Bagaimana Peluang Wall Street di Sisa 2023, Bakal Cetak Rekor? The Fed Isyaratkan Pemangkasan Suku Bunga di 2024

“Narasinya akan terus mengenai the Fed. Hal ini memberikan dukungan pada pasar dan sentimen dan kemungkinan besar tidak akan berubah pada minggu depan,” katanya, dilansir Reuters, Senin (25/12/2023).

The Fed juga diyakini bakal pro-pasar setelah memberi sinyal bakal memangkas suku bunga pada tahun depan. Ini merupakan titik terang bahwa pengetatan moneter kemungkinan besar akan berakhir, seiring tanda-tanda melemahnya inflasi.

Sementara data perdagangan mencatat bahwa telah terjadi peningkatan tajam atas aktivitas pembelian oleh investor ritel. 

Dalam catatan Vanda Research, arus investasi kalangan individu semakin menguat untuk mengejar capital gain lebih besar di bursa saham, dari pasar surat utang.

“Kami memperkirakan tren ini akan berlanjut hingga tahun baru karena imbal hasil (yield) obligasi masih berada di bawah tekanan,” ujarnya.

(RNA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.