Note

Deretan 10 Saham Terboncos di 2023, Ada yang Anjlok 99 Persen

· Views 64
Deretan 10 Saham Terboncos di 2023, Ada yang Anjlok 99 Persen
Deretan 10 Saham Terboncos di 2023, Ada yang Anjlok 99 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Tidak semua saham mampu mengikuti atau bahkan melampaui kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 2023. Ini karena ada setidaknya 10 saham yang menjadi top losers usai ambles lebih dari 88 persen hingga nyaris 99 persen di tahun ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per Jumat (22/12/2023), IHSG tumbuh 5,65 persen secara year to date/YtD), terutama berkat kenaikan saham-saham emiten konglomerat dan big cap lainnya macam perbankan kakap.

Baca Juga:
Deretan 10 Saham Terboncos di 2023, Ada yang Anjlok 99 Persen 10 Taipan Tercuan di 2023, Kenaikan Harta Prajogo Pangestu Kalahkan Pendiri Google

Berbeda nasib dengan IHSG, saham emiten yang bergerak di bidang digital publishing hingga aplikasi kasir PT Indosterling Technopedia Tbk (TECH) menjadi saham paling anjlok selama 2023, yakni minus 98,75 persen.

Saham TECH tertidur di level Rp50 per saham atau gocap sejak awal Juni lalu usai sempat diperdagangkan di harga tinggi Rp9.500-an pada 2021 silam. Saham TECH, yang mana perusahaan ini mencatatkan rugi hingga 31 Maret 2023, mendapatkan sentimen negatif terkait komisaris utama perseroan yang tersangkut kasus.

Baca Juga:
Deretan 10 Saham Terboncos di 2023, Ada yang Anjlok 99 Persen Daftar 10 Saham Tercuan di 2023, Ada yang Meroket 6.000 Persen

Di awal Agustus 2023, pihak BEI melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan saham TECH seiring perusahaan tak kunjung mengirim laporan keuangan. TECH melaporkan kinerja keuangan terakhir pada kuartal I 2023 (31 Maret 2023).

“Sehubungan dengan kewajiban Perseroan yang belum terpenuhi sebagaimana Surat PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) No. S-05913/BEI.PP1/07-2023 tanggal 20 Juli 2023, dengan ini Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara Perdagangan Saham PT Indosterling Technomedia Tbk. Di Pasar Reguler dan Tunai terhitung sejak Sesi I Perdagangan Efek tanggal 7 Agustus 2023, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut,” jelas BEI.

Baca Juga:
Deretan 10 Saham Terboncos di 2023, Ada yang Anjlok 99 Persen Kilas Ekonomi-Politik Dunia 2023: Sikap The Fed, Krisis Perbankan AS, hingga Perang Israel-Palestina

Selain TECH, saham PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) juga menjadi saham pecundang 2023. Saham MKNT terjun bebas hingga 96,00 persen dan menjadi saham dengan harga terendah di bursa, yakni Rp2 per saham seiring masuk papan pemantauan khusus.

Sebanyak 5.901 investor menjadi pemegang saham MKNT per 30 November 2023.

Sebelumnya, saham MKNT sempat ditutup anjlok 50 persen secara harian ke Rp1 per saham pada 12 Desember 2023, menjadikannya saham yang pertama kali menyentuh harga Rp1 perak di BEI.

Saham MKNT berbulan-bulan anjlok seiring masuk papan pemantauan khusus.

Awalnya, saham MKNT sempat berada di level gocap alias Rp50 per saham, tetapi semenjak adanya aturan BEI pada 12 Juni lalu, saham ini langsung jatuh dengan kecepatan tinggi ke selatan.

MKNT masuk daftar efek dalam pemantauan khusus sejak 31 Mei 2022 dikenakan notasi kriteria 1 dan 7.

Kriteria 1 berarti harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51.

Kemudian, kriteria 7 mengindikasikan suatu saham memiliki likuiditas rendah dengan kriteria nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp5 juta dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction.

Selain itu, MKNT juga membukukan ekuitas negatif. Modal MKNT minus Rp7,95 miliar per 30 September 2023 dengan total kewajiban (liabilitas) Rp462,55 miliar. Perusahaan juga membukukan rugi bersih Rp7,95 miliar dalam periode tersebut.

Dalam keterangan terhadap BEI pada 6 Desember 2023, manajemen mengaku, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan.

“Nilai efek perusahaan secara keseluruhan dikendalikan oleh mekanisme pasar yang berlaku di pasar modal Indonesia namun perseroan terus berusaha untuk meningkatkan kinerja perseroan dengan meningkatkan jumlah customer,” jelas pihak MKNT.

Lebih lanjut, manajemen bilang, perseroan berupaya untuk meningkatkan fundamental perseroan dengan cara memperbaiki dan meningkatkan kinerja Perseroan melaui langkah-langkah strategi yang sudah direncanakan perseroan.

“Kegiatan usaha Perseroan sebagian besar adalah penjulan pulsa isi ulang produk telkomsel dengan sistem penjualan sistem offline atau tradisional berupa penjualan di cluster-cluster jika dilihat dari trend penjualan mengalami penurunan karena customer lebih memilih pembelian dengan system online,” beber manajemen.

Informasi saja, mengutip website perusahaan, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk berdiri pada tanggal 14 Juli tahun 2008 berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-46683.AH.01.01 tahun 2008. MKNT bergerak dibidang distributor produk telekomunikasi.

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk dibentuk dengan tujuan untuk mengakomodasi kebutuhan telekomunikasi masyarakat Indonesia. Berfokus pada bisnis telekomunikasi, kegiatan bisnis perseroan mengacu pada tiga aspek yang sangat mendasar, yaitu perangkat keras telekomunikasi (Smartphone dan Tablet/ Pad), voucer prabayar, dan jaringan.

Saham emiten milik Asep Sulaeman Sabanda, yang kerap dijuluki Sultan Subang, PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) juga menjadi top losers tahun ini, minus 93,24 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)

Deretan 10 Saham Terboncos di 2023, Ada yang Anjlok 99 Persen

Ini tentu berbanding terbalik dengan performa BEBS sepanjang 2021 ketika harga saham perusahaan terbang ribuan persen dan menjadi salah satu top gainers di tahun itu.

Dengan sebanyak 8.192 investor tercatat hingga 30 November 2023, saham BEBS tertidur di level gocap usai dua kali digembok bursa (18 Januari hingga 9 Mei 203 dan 16 Juni 2023) seiring penurunan harga yang signifikan dan upaya bursa untuk menjaga perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.

Aksi penjualan saham oleh pengendali (Asep Sulaeman) hingga rumor transaksi gagal bayar repo (repurchase agreement) pemilik perusahaan tersebut menjadi sentimen negatif untuk BEBS, IPPE dan ZATA sejak awal tahun ini.

Kendati, belakangan pihak perusahaan, terutama IPPE membantah tudingan perusahaan terlibat transaksi gagal bayar repo.

Saham anak baru bursa, emiten bimbingan belajar (bimbel) PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL), juga masuk 10 besar top losers usai harga saham ambruk 88,83 persen dari Rp188 per saham saat penawaran saham perdana (IPO) menjadi Rp21 per saham.

BMBL tercatat di papan akselerasi sejak 11 Januari 2023 sehingga harga saham bisa turun ke bawah gocap. (ADF)


Disclaimer:
Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.