Note

Wacana Energi Hijau Makin Menguat, Begini Prospek Saham PGEO Menurut Analis

· Views 29
Wacana Energi Hijau Makin Menguat, Begini Prospek Saham PGEO Menurut Analis
Wacana Energi Hijau Makin Menguat, Begini Prospek Saham PGEO Menurut Analis (foto: MNC Media)

IDXChannel - Makin merebaknya wacana sekaligus kesadaran atas pemanfaatan atas upaya pemanfaatan energi hijau oleh banyak pihak dinilai dapat mengatrol prospek saham perusahaan yang bergelut di bidang energi baru terbarukan (EBT).

Tak terkecuali juga bagi saham anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bisnis energi panas bumi, yaitu PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Baca Juga:
Wacana Energi Hijau Makin Menguat, Begini Prospek Saham PGEO Menurut Analis Energi Hijau Jadi Andalan Masa Depan, Simak Prospek Bisnis dan Saham PGEO

Menurut Head of Research PT Yuanta Sekuritas Indonesia, Chandra Pasaribu, langkah membedah proyeksi bisnis dan prospek saham PGEO merupakan hal yang menarik.

Hal tersebut lantaran dalam pandangan Chandra, ada sedikitnya dua hal menarik yang dapat dianalisa secara lebih mendalam dari bisnis PGEO.

Baca Juga:
Wacana Energi Hijau Makin Menguat, Begini Prospek Saham PGEO Menurut Analis PGEO Groundbreaking PLTP Lumut Balai Unit 2, Pertamina Sudah Bahas Unit 3 dan 4

Pertama, secara fundamental kinerja perusahaan, dan kedua, dari sudut pandang pelaku pasar atau investor terhadap prospek yang dimiliki oleh saham energi terbarukan tersebut.

"Kalau kita bicara secara fundamental, dalam posisi dia (PGEO) sebagai emiten yang bergerak di sektor energi panas bumi, tentu saja tidak ada masalah. Sama sekali tidak ada masalah. everything is good, and it’s going to get even better in the next five to seven years," ujar Chandra, dalam keterangan resminya.

Baca Juga:
Wacana Energi Hijau Makin Menguat, Begini Prospek Saham PGEO Menurut Analis Groundbreaking PLTP Lumut Balai Unit 2, PGEO Klaim Bisa Tekan Emisi Sebesar Ini

Proyeksi bahwa kondisi akan semakin membaik, menurut Chandra, tak lepas dari tren yang telah mulai digagas oleh pemerintah agar masyarakat dapat berpindah perilaku untuk memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).

Dengan adanya campur tangan langsung dari pemerintah terhadap pergerakan tren tersebut, maka segala hal pendukung untuk mewujudkan goals tersebut ke depan dapat dipastikan bakal semakin dipermudah.

"Dengan begitu, kalau kita bicara in fundamental case, of course investasi di (perusahaan) green energy semacam PGEO adalah pilihan yang tepat," tutur Chandra.

Terlebih, dalam konteks perusahaan terbuka, sejauh ini baru ada dua emiten panas bumi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PGEO dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).

Artinya, seluruh potensi investasi hijau di lantai bursa nasional hanya akan tertuju pada dua saham tersebut.

Chandra tak ragu untuk menyebut bahwa secara fundamental PGEO memiliki prospek cerah dalam beberapa tahun ke depan. Proyeksi itu dilatari, kata dia, seiring dengan usaha pemerintah dalam mempercepat proses transisi energi bersih di Indonesia.

Namun, Chandra mengingatkan, bahwa potensi yang bagus tersebut tidak bisa begitu saja disampaikan kepada pelaku pasar (investor) tanpa melihat preferensi dari pelaku pasar tersebut.

Yang dimaksud Chandra adalah perbedaan cara pandang antara investor ritel atau perorangan, dengan investor institusi. Chandra meyakini bahwa ada perbedaan cara pandang yang sangat mendasar di antara dua jenis pelaku pasar tersebut.

"Kalau kita bicara ke investor ritel, mereka memiliki horizon investasi pendek sehingga terkadang bisa mengabaikan sisi fundamental. Sebaliknya, investor institusional memiliki orientasi investasi jangka menengah hingga panjang, sehingga perlu membatasi risiko investasinya dengan melihat fundamental," ungkap Chandra.

Sementara itu merujuk pada laporan kuartal tiga 2023, Chandra melihat kinerja operasional PGEO ini cemerlang dengan total kenaikan produksi listrik dan uap sebesar 3.586 GWh (+4,3% year-on-year). 

Operasi Perseroan sangat stabil dengan faktor ketersediaan 99,9% untuk uap dan 97,6% untuk listrik. 

Sementara, faktor kapasitas gabungan mencapai 86,0%, dengan uap sebesar 81,0% dan listrik sebesar 92,0% pada Q3 2023. Hal ini mengindikasikan efisiensi yang tinggi dalam operasional.

"Kami melihat momentum yang kuat bagi PGEO karena isu energi hijau yang saat ini sedang gencar disuarakan. Untuk itu, Yuanta telah meningkatkan pertumbuhan jangka panjang menjadi 3% (dari sebelumnya 2%)," tulis riset dari Yuanta Sekuritas, dengan memberikan target price pada saham PGEO sebesar Rp1.420 per saham. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.