Note

Inflasi Jepang hingga Data PDB AS Bikin Bursa Asia Hijau

· Views 55
Inflasi Jepang hingga Data PDB AS Bikin Bursa Asia Hijau
Inflasi Jepang hingga Data PDB AS Bikin Bursa Asia Hijau. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Asia Pasifik sebagian besar bergerak di zona hijau pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (22/12/2023).

Indeks utama yakni Hang Seng Hong Kong, KOSPI Korea Selatan, indeks ASX 200 Australia, hingga Nikkei 225 Jepang kompak menguat pada pembukaan perdagangan sesi pagi ini.

Baca Juga:
Inflasi Jepang hingga Data PDB AS Bikin Bursa Asia Hijau Gembok Dibuka, Saham AIMS Kembali Diperdagangkan Hari Ini

Indeks Nikkei 225 menguat 0,33 persen, sementara indeks TOPIX juga menguat 0,5 persen pada pukul 8.51 WIB. Sementara Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,41 persen di level 16.688. Indeks KOSPI Korea Selatan naik tipis 0,17 persen di level 2.604 dan indeks ASX 200 di Australia naik 0,08 persen pada saat bersamaan. Sementara indeks Shanghai Composite turun 0,25 persen di level 2.911. (Lihat grafik di bawah ini.)

Inflasi Jepang hingga Data PDB AS Bikin Bursa Asia Hijau

Baca Juga:
Inflasi Jepang hingga Data PDB AS Bikin Bursa Asia Hijau Harga Melesat, BEI Suspensi Saham Chandra Asri (TPIA)

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka perkasa 0,22 persen pada pembukaan perdagangan hari ini pukul 09.00 WIB di level 7.225. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup ke zona merah pada sesi terakhir perdagangan, melemah 10,05 poin atau 0,14 persen ke level 7.209.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Kamis (21/12) waktu setempat lantaran data ekonomi memicu optimisme pelonggaran kebijakan moneter negeri Paman Sam.

Baca Juga:
Inflasi Jepang hingga Data PDB AS Bikin Bursa Asia Hijau IHSG Jelang Akhir Pekan Cenderung Terkonsolidasi, Cermati Saham Pilihan Analis Ini

PDB AS pada kuartal ketiga telah direvisi lebih rendah menjadi 4,9 persen, sedikit di bawah 5,2 persen pada perkiraan kedua, namun sesuai dengan 4,9 persen yang dilaporkan pada perkiraan awal.

Penurunan ini terutama mencerminkan revisi ke bawah pada belanja konsumen. Impor yang merupakan pengurang perhitungan PDB juga direvisi turun.

Penting untuk dicatat bahwa peningkatan PDB riil (peningkatan sebesar 2,1 persen) mencerminkan peningkatan belanja konsumen, investasi inventaris swasta, ekspor, impor, belanja pemerintah negara bagian dan lokal, belanja pemerintah federal, investasi tetap perumahan, dan investasi tetap non-perumahan.

Sebelumnya, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan perekonomian AS akan mencatat pertumbuhan tahun-ke-tahun sebesar 5,2 persen pada kuartal ketiga 2023.

Sementara indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) diperkirakan akan naik 2,3 persen pada periode yang sama dan menjadi kenaikan paling lambat sejak kuartal keempat tahun 2020.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 322,35 poin, atau 0,87 persen, menjadi 37.404,35, sementara indeks S&P 500 bertambah 48,4 poin, atau 1,03 persen, pada 4.746,75 dan Nasdaq Composite bertambah 185,92 poin, atau naik 1,26 persen di level 14.963,87.

Indeks utama AS membukukan kenaikan juga karena saham produsen chip melonjak, dipimpin oleh Micron Technology setelah kinerja triwulanan lebih baik dari perkiraan, menempatkan Nasdaq yang sarat teknologi menjadi yang terdepan.

Dari Asia, tingkat inflasi tahunan di Jepang juga dilaporkan turun menjadi 2,8 persen pada November 2023 dari 3,3 persen pada bulan sebelumnya. Ini merupakan angka terendah sejak Juli 2022.

Tingkat inflasi inti turun menjadi 2,5 persen, terendah dalam 16 bulan, dari sebelumnya 2,9 persen, sesuai dengan konsensus pasar. Namun, angka ini tetap berada di luar target Bank of Japan sebesar 2 persen untuk bulan ke-20. Secara bulanan, indeks harga konsumen turun 0,1 persen dan merupakan penurunan pertama sejak Februari, setelah kenaikan 0,7 persen di bulan Oktober.

Sementara dalam pertemuan terbaru, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 6 persen. BI menaikkan suku bunga acuan terakhir kali yakni pada Oktober sebesar 0,25 persen.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20 dan 21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7days reverse repo rate sebesar 6 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam paparan hasil RDG BI, Kamis (21/12/2023). (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.