Sederet Sentimen Ini Akan Jadi Perhatian Pasar di Tahun Depan

IDXChannel - Sejumlah sentimen akan menjadi perhatian pasar di 2024 mulai dari kebijakan The Fed hingga pertimbangan masalah likuiditas.

Vice President Wealth Management BCA Richie Norbert Tandias mengatakan, pasar saat ini tidak terlalu mementingkan apakah ada berita baik atau jelek karena euforia di pasar keuangan global masih bisa reli kembali.

"Saya rasa possible (reli), karena kalau dulu berita jelek keluar marketnya koreksi, sekarang nggak, makin market jelek, market makin happy," kata Richie dalam dalam Market Buzz Power Breakfast IDX, Kamis (21/12/2023).

Hal itu juga diperkuat karena The Fed akan memangkas suku bunga, balance sheet reduction atau pengetatan balance sheet itu mungkin diperlambat, jika memang dua-duanya itu terjadi skenarionya adalah hard landing di Amerika Serikat (AS).

"Karena banyak yang expect US itu soft landing, ini menurut saya belum tentu, kalau betul hard landing, The Fed akan cut suku bunga dia expect 3 kali dan market 6 kali, mungkin bisa 4 atau 5 kali," jelas dia.

Selain itu, kalau itu di stop maka market akan reli lagi walaupun kita lihat nanti GDP akan turun, data-data juga akan turun, laporan keuangan earnings di AS mungkin turun, mungkin yang terjadi market akan naik breaking all time high.

Richie menekankan bahwa penjelasan dari ini semua hanya satu yaitu likuiditas.

"Selama likuiditas itu masih banyak sekali di pasar, fundamental itu pasti distorted, valuation itu udah mahal, ada satu yang harus diperhatikan PeG dan itu kalau kita lihat metriknya sama seperti tahun 2000," kata dia.

"Jadi di tahun depan kita harus belah, pasar ini di drive oleh apa, oleh likuiditas tapi kita harus cek juga fundamental dan valuasinya," pungkasnya.

Sebelumnya, Richie mengungkapkan selain suku bunga, ada juga sentimen resesi yang diperkirakan akan terjadi. Namun, di 2024 menurut Richie akan lebih jelas karena jika dilihat dari berbagai aspek, paling gampang minyak dunia.

Dengan demikian, Richie mengingatkan para investor jangan terbawa emosi atau euforia, karena tantangan di tahun depan bukan suku bunga tetapi ada beberapa fase yang akhirnya tentang kebijakan moneter.

(DES)