Note

Saham Farmasi-RS Terbang Tanpa Henti, KAEF-IRRA Meroket 90 Persen

· Views 51
Saham Farmasi-RS Terbang Tanpa Henti, KAEF-IRRA Meroket 90 Persen
Saham Farmasi-RS Terbang Tanpa Henti, KAEF-IRRA Meroket 90 Persen. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten kesehatan, termasuk farmasi dan rumah sakit (RS), kembali melambung tinggi pada lanjutan sesi I Rabu (20/12), seiring investor merespons kabar lonjakan infeksi Covid-19 varian anyar di Tanah Air.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham emiten farmasi BUMN PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melonjak 22,12 persen ke Rp1.930 per saham. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp155 miliar dan volume perdagangan 85 juta saham.

Baca Juga:
Saham Farmasi-RS Terbang Tanpa Henti, KAEF-IRRA Meroket 90 Persen WHO Pantau Penyebaran Virus Covid-19 Varian JN.1

Dengan ini, dalam sepekan, saham KAEF terbang 93,97 persen dan dalam sebulan melonjak 169,23 persen.

Saham anak usaha KAEF PT Phapros Tbk (PEHA) juga melompat tinggi 20,00 persen ke Rp990 per saham. Saham PEHA sukses melejit 69,23 persen dalam sepekan dan mendaki 81,65 persen dalam sebulan.

Baca Juga:
Saham Farmasi-RS Terbang Tanpa Henti, KAEF-IRRA Meroket 90 Persen Antisipasi Penularan Virus Covid-19, Pemprov DKI Sediakan 26.000 Dosis Vaksin

Saham emiten peralatan dan perlengkapan medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) ikut meroket setinggi 21,05 persen ke Rp1.035 per saham. Saham IRRA sukses membukukan keuntungan 93,46 persen hanya dalam seminggu dan 119,28 persen dalam sebulan.

Tidak hanya tiga nama di atas, saham PYFA dan INAF ikut menguat 14,53 persen dan 9,92 persen. Saham MEDS dan DVLA juga terapresiasi 3,77 persen dan 0,60 persen.

Baca Juga:
Saham Farmasi-RS Terbang Tanpa Henti, KAEF-IRRA Meroket 90 Persen Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal

Saham-saham pengelola RS dan laboratorium juga tak mau kalah. Saham PRIM melejit 15,00 persen, CARE 4,55 persen, SAME 2,45 persen, DGNS 2,07 persen, MIKA 1,47 persen, SILO 0,93 persen, dan PRDA 0,46 persen.

Kasus Covid-19 Varian JN.1

Lonjakan kasus Covid-19 dengan varian JN.1 terjadi di Singapura dan China, dan kini Indonesia. Kedua negara itu mengalami kenaikan angka kasus baru Covid-19 baru varian JN.1.

Di China, pada awal November dari kasus Covid-19 yang mulanya 4 persen menjadi sekitar 30 persen pada awal Desember. Pada 10 Desember, varian tersebut telah terdeteksi di setidaknya 40 negara di seluruh dunia.

Sementara itu di Singapura, menurut data dari Kementerian Kesehatan negara tersebut jumlah perkiraan infeksi Covid-19 meningkat dua kali lipat menjadi 22.094 pada 19-25 November, dibandingkan dengan 10.726 pada minggu sebelumnya.

Angka kasus Covid-19 yang kembali tinggi di beberapa negara tentu saja mengkhawatirkan. Apalagi kini varian baru JN.1 sudah masuk Indonesia dan terdeteksi empat orang terinfeksi varian ini.

Tren kenaikan kasus konfirmasi Covid-19 terdeteksi sejak awal Desember dan semakin tampak pada pertengahan bulan ini. (Lihat tabel di bawah ini.)

 Saham Farmasi-RS Terbang Tanpa Henti, KAEF-IRRA Meroket 90 Persen

Sumber: infeksiemerging.kemkes.go.id

Lantas apa penyebab terjadinya lonjakan kasus Covid-19 ini?

"Perubahan cuaca, orang banyak sakit flu," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakut Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Imran Pambudi MPHM, Selasa (19/12/2023).

Imran mengatakan Covid-19 varian JN.1 ini  masih dalan turunan omicron, sehingga gejalanya fatalitasnya rendah. Hal itu juga membuat gejala dari penderita tidak terlalu parah

"Tapi karena sudah sangat ringan variasi gejalanya jadi nggak ada keinginan buat periksa," kata dia.

Lebih lanjut, Imran mengatakan meskipun sudah ada varian baru, hingga saat ini belum ada kewajiban bagi masyarakat untuk melalukan tes Covid-19.

"Kasus yang ditemui di Bali itu pasien ketahuan Covid-19 karena mau melakukan tindakan medis," tuturnya.

Meski demikian masyarakat diimbau untuk terus beradaptasi dengan adanya Covid-19 ini. Imran melihat strainnya masih biasa saja karena masih dalam turunan omicron.

"Tapi harus tetap dijaga dan dipantau, begitu ada strain baru kita lakukan kewaspadaan," pungkasnya. 

WHO Pantau Varian JN.1

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan virus Covid-19 varian JN.1 sebagai variant of interest. Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tersebut menyatakan risikonya terhada kesehatan masyarakat saat ini masih rendah.

Beberapa ahli menjelaskan kepada Reuters bahwa meskipun JN.1 dapat menghindari sistem kekebalan tubuh dan menular dengan lebih mudah, varian ini relatif tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.

"Meskipun ada banyak kasus varian ini, JN.1 tidak menimbulkan risiko yang lebih besar," kata Andrew Pekosz, seorang ahli virus di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.

JN.1 sebelumnya diklasifikasikan sebagai variant of interest sebagai bagian dari garis keturunan varian BA.2.86, tetapi WHO sekarang telah mengklasifikasikannya sebagai variant of interest secara terpisah.

WHO mengatakan vaksin yang ada saat ini dapat melindungi dari penyakit parah dan kematian akibat JN.1 dan varian Covid-19 lainnya yang beredar.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan awal bulan ini bahwa sub-varian JN.1 mencakup sekitar 15% hingga 29% kasus di Amerika Serikat (AS). CDC mengatakan saat ini tidak ada bukti bahwa JN.1 menghadirkan peningkatan risiko terhadap kesehatan masyarakat dibandingkan dengan varian lainnya.

JN.1 pertama kali terdeteksi di AS pada September. Minggu lalu, China mendeteksi tujuh infeksi varian ini. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.