Note

Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal

· Views 48
Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal
Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten kesehatan, farmasi hingga rumah sakit (RS), mencuri panggung akhir-akhir ini. Seolah mengulang memori 2020-2021, ketika pagebluk Covid-19 merebak, saham-saham emiten tersebut tergolong mahal.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), per Selasa (19/12), saham emiten farmasi BUMN PT Kimia Farma Tbk (KAEF) ditutup melonjak hingga auto rejection atas (ARA) 24,90 persen. Nilai transaksi mencapai Rp192,26 miliar dan volume perdagangan 129,76 juta saham.

Baca Juga:
Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal Kasus Covid-19 Meledak Lagi, Sandiaga: Tak Ada Pembatasan Pariwisata saat Libur Nataru

Dalam sepekan, saham KAEF terbang 80,57 persen dan dalam sebulan meroket 119,44 persen.

Selain KAEF, saham emiten penyedia peralatan dan perlengkapan medis PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melompat ARA 24,82 persen. Saham anak usaha KAEF PEHA juga melesat 23,13 persen

Baca Juga:
Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal Tren Kasus Covid-19 Naik, Saham KAEF, IRRA, INAF Cs Melesat Lagi

Saham INAF dan MEDS juga menguat 10,00 persen dan 3,92 persen.

Kemudian, saham KLBF juga terapresiasi 1,83 persen.

Baca Juga:
Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal Covid Kembali Melonjak, Menko PMK: Enggak Usah Panik Terutama untuk Pemudik

Saham SIDO dan TSPC juga menghijau 1,83 persen dan 1,11 persen. Saham PYFA turut menguat 0,43 persen.

Saham pengelola rumah sakit (RS) macam PRIM juga melonjak 6,38 persen, sedangkan SRAJ naik 3,92 persen. Saham BMHS dan DGNS membukukan keuntungan 3,61 persen dan 2,11 persen.

Tidak hanya itu, saham SILO dan HEAL masing-masing menghijau 1,42 persen dan 1,02 persen.

Sempat ‘Party’ hingga Terjun Bebas

Saham-saham farmasi dan RS sempat membumbung ke angkasa pada 2020 hingga awal 2021 silam saat Covid-19 melumpuhkan ekonomi dan upaya pemerintah menanggulanginya dengan vaksinasi masal.

Namun, saham-saham tersebut mengalami penurunan tajam dan tidak pernah bisa pulih hingga saat ini atau mengalami tren penurunan alias bearish yang kuat hingga pandemi mereda. (Lihat grafik di bawah ini.)

Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal

Valuasi Mahal

Hanya saja, penurunan harga saham yang signifikan tidak membuat valuasi emiten-emiten farmasi utama lantas menjadi murah. Malahan, lebih buruk lagi, sejumlah emiten malah mengalami rugi, macam farmasi BUMN KAEF, INAF, PEHA sehingga valuasi dalam bentuk metrik price-to earnings ratio (PER) negatif.

Sejumlah nama lainnya juga memiliki PER yang tinggi (overvalued), seperti IRRA dengan angka 67,13 kali. Angka ini jauh di atas rerata PER industri 14,6 kali.

Saham pengelola RS seperti BMHS juga memiliki PER luar biasa tinggi, yakni 357,66 kali, di atas aturan umum (rule of thumb) 10-15 kali. (Lihat tabel di bawah ini.)

Saham Farmasi-RS Terus Meroket, Hati-Hati Valuasi Mahal

Asal tahu saja, PER mengukur seberapa mahal atau murah suatu saham dibandingkan dengan laba bersih per lembar sahamnya.

Bisa dibilang, investor saat ini lebih mengedepankan momentum tinimbang valuasi dalam membeli saham-saham farmasi hingga RS, semata mengikuti pemberitaan mengenai tren kenaikan kasus Covid-19 yang—secara teoretis berpotensi mampu menjadi katalis positif untuk kinerja keuangan emiten terkait.

Namun, ada risiko bagi para investor yang membeli saham dengan PER tinggi, atau malah sedang mengalami rugi menahun—yang memiliki pertumbuhan laba yang tidak pasti. Risiko-risiko tersebut seperti, volatilitas tinggi hingga ketergantungan pada sentimen pasar.

Selain itu, jika ekspektasi terhadap pertumbuhan laba perusahaan tidak terpenuhi, saham dengan PER tinggi dapat mengalami koreksi valuasi, yang dapat berarti penurunan harga saham.

Singkatnya, investor perlu melakukan analisis menyeluruh terhadap saham yang memiliki PER tinggi, mempertimbangkan faktor-faktor di atas, dan memastikan bahwa valuasi tersebut benar-benar sebanding dengan pertumbuhan dan kinerja perusahaan di masa depan.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.