Note

Alarm buat Saham WIKA, Molor Bayar Pokok Sukuk hingga Pefindo Pangkas Rating

· Views 58
Alarm buat Saham WIKA, Molor Bayar Pokok Sukuk hingga Pefindo Pangkas Rating
Alarm buat Saham WIKA, Molor Bayar Pokok Sukuk hingga Pefindo Pangkas Rating. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Saham emiten BUMN Karya PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bergerak liar selama dua hari terakhir di pekan ini. Di tengah situasi tersebut, perusahaan pelat merah ini baru saja mengumumkan penundaan pembayaran pokok sukuk perseroan.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham WIKA sempat terbang 24,10 persen pada Kamis (14/12/2023). Lonjakan tersebut tampaknya berkaitan dengan aksi spekulasi buy the dip (membeli saham saat koreksi).

Baca Juga:
Alarm buat Saham WIKA, Molor Bayar Pokok Sukuk hingga Pefindo Pangkas Rating Keterbatasan Modal Jadi Alasan Wijaya Karya (WIKA) Tunda Lunasi Sukuk Jatuh Tempo

Maklum, saham WIKA sempat ambles 8 hari beruntun, selama 4-13 Desember lalu. Total penurunannya pun fantastis, yaitu minus 49,22 persen.

Saham WIKA sempat terbang tinggi 14,18 persen di awal perdagangan Jumat (15/12), tetapi turun ke bawah hingga ditutup minus 0,83 persen di akhir sesi II.

Baca Juga:
Alarm buat Saham WIKA, Molor Bayar Pokok Sukuk hingga Pefindo Pangkas Rating Pefindo Pangkas Rating Wijaya Karya (WIKA), Prospek Direvisi Jadi Negatif

Sejak awal tahun (year to date/YtD), saham WIKA anjlok 70,00 persen, sedangkan dalam 5 tahun terakhir terjun bebas 84,76 persen.

Penurunan tajam saham WIKA terjadi seiring perusahaan menelan rugi bersih Rp5,84 triliun selama 9 bulan 2023 atau kuartal III-2023, meningkat tajam dari rugi periode sebelumnya yang hanya Rp27,96 miliar.

Baca Juga:
Alarm buat Saham WIKA, Molor Bayar Pokok Sukuk hingga Pefindo Pangkas Rating Tunda Pembayaran Utang Rp184 Miliar, Ini Dalih Wijaya Karya (WIKA) 

Selain itu, investor tampaknya mengantisipasi penundaan pembayaran pokok sukuk WIKA dan aksi pangkas rating oleh lembaga pemeringkat efek PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh manajemen WIKA dalam Tanggapan atas Permintaan Penjelasan atas Volatilitas Transaksi Efek PT Wijaya Karya (Persero) Tbk kepada BEI tertanggal 15 Desember 2023.

“Terkait informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai efek, Perseroan telah melakukan Keterbukaan Informasi [14 Desember 2023] terkait penundaan pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A dan akan tetap melakukan Pembayaran Pendapatan Bagi Hasil Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A, B dan C sesuai dengan nilai dan jadwal pembayaran dalam perjanjian perwaliamanatan,” jelas Corporate Secretary WIKA Mahendra Vijaya dalam keterangan tertulis kepada bursa.

Selain itu, jelas Mahendra Vijaya, perseroan juga telah menyampaikan Keterbukaan Informasi atas adanya penilaian dari Pefindo sebagai Credit Rating Agency Perseroan dimana pada tanggal 13 Desember 2023 telah dilakukan penilaian pada surat berharga Perseroan dan Pefindo memberikan rating idCCC dengan kategori Credit Watch dari sebelumnya idBBB dengan kategori negative outlook.

“Tindakan pemeringkatan ini terkait dengan keterbukaan informasi tanggal 4 Desember 2023 dimana WIKA belum memperoleh persetujuan dari pemegang Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2020 seri A senilai Rp184 Miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 18 Desember 2023,” jelas Mahendra.

Alarm Peringatan

Penundanaan pembayaran pokok obligasi, atau dalam kasus WIKA sukuk, dan disertai penurunan peringkat oleh lembaga pemeringkat kredit seringkali menciptakan ketidakpastian di pasar modal.

Hal tersebut bisa memicu aksi jual signifikan atau--dalam kasus terburuk, seperti pada Waskita (WSKT)--suspensi (penghentian perdagangan efek) oleh bursa.

Investor yang merasa risiko meningkat mungkin cenderung menjual saham mereka, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perubahan harga saham dengan cepat dan dalam jumlah yang signifikan.

Penurunan peringkat juga mencerminkan potensi masalah finansial yang dihadapi oleh perusahaan. WIKA, sebagai perusahaan konstruksi dan infrastruktur, sangat bergantung pada dukungan finansial untuk melaksanakan proyek-proyeknya.

Masalah finansial, seperti utang yang tinggi atau ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan, dapat menciptakan ketidakpastian signifikan bagi investor. Hal ini dapat memberikan dampak negatif terhadap reputasi perusahaan dan mengakibatkan penurunan kepercayaan dari pemegang saham.

Asal tahu saja, rasio utang dibandingkan ekuitas (debt to equity ratio/DER) WIKA sangat tinggi, mencapai 787,63 persen. Angka tersebut berada jauh di atas aturan umum (200 persen-300 persen) untuk perusahaan konstruksi.

Per 30 September 2023, total liabilitas WIKA tercatat sebesar Rp55,68 triliun, dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hanya Rp7,07 triliun.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.