Note

Ayo Siapkan Rencana Investasi Awal Tahun, Reksa Dana Bisa Jadi Pilihan

· Views 38
Ayo Siapkan Rencana Investasi Awal Tahun, Reksa Dana Bisa Jadi Pilihan
Ayo Siapkan Rencana Investasi Awal Tahun, Reksa Dana Bisa Jadi Pilihan (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Awal tahun merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi dengan melihat pergerakan imbal hasil atau keuntungan dari tahun sebelumnya.

Salah satu produk investasi yang bisa menjadi pilihan investor adalah reksa dana. Reksa dana merupakan instrumen yang memiliki keuntungan yang bisa disesuaikan dengan risiko masing-masing investor.  

Oleh karena itu, jika ingin berinvestasi di reksa dana, maka pilihlah yang sesuai dengan kemampuan dalam menerima risiko. 

Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai jenis tools yang telah disiapkan oleh para agen penjual reksa dana untuk menilai profil risiko investor. 

Kepala Kantor Perwakilan  Bursa Efek Indonesia Sumatera Utara, M Pintor Nasution, menjelaskan ada empat jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana  campuran, dan reksa dana saham.  Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang paling rendah risikonya dan cocok untuk investor dengan profil risiko konservatif atau yang tidak berani menanggung risiko tinggi. 

Kemudian , reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana dengan tingkat risiko yang sedikit lebih tinggi dibandingkan reksa dana pasar uang. Reksa dana jenis ini cocok dipilih oleh investor dengan tingkat risiko yang konservatif dan moderat. Sementara itu, reksa dana campuran cocok untuk  investor yang moderat dan agresif. 

"Sedangkan reksa dana saham sangat cocok untuk investor yang agresif dan memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap risiko investasi," kata Pintor, Jumat (15/12/2023). 

Jika risiko dan jenis reksa dana sudah dipahami, lanjut Pintor, maka langkah selanjutnya adalah memilih reksa dana yang sesuai. Setelah itu, investor dapat memilih perusahaan manajer investasi yang menjadi pengelola reksa dana. 
Investor dapat melakukannya dengan melakukan browsing melalui mesin pencari informasi terkait daftar manajer investasi dan reksa dana yang dikelolanya. 

Lalu, untuk pembelian reksa dana investor dapat langsung menghubungi tenaga pemasar di perusahaan manajer investasi atau melalui agen penjual reksa dana lainnya. Sebagai informasi, agen penjual reksa dana ada di masing-masing manajer investasi (MI) atau bisa melalui agen penjual reksa dana yang ada di bank-bank.

"Investor harus memastikan manajer investasi (MI) dan bank yang menjadi agen penjual reksa dana ini terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," pungkasnya. 

Pembukaan awal rekening reksa dana bisa dimulai cukup dengan nominal Rp10.000 saja. Selanjutnya, investor dapat menentukan apakah  ingin  mendepositkan dana di rekening reksa dana miliknya  secara rutin atau tidak. Tentunya akan sangat baik apabila kita melakukannya secara rutin dan disiplin agar bisa memperoleh hasil yang lebih maksimal.

Jika investor masih kesulitan dalam memilih karena bervariasinya jenis reksa dana dan perusahaan manajer investasi, maka investor bisa memilihnya berdasarkan peringkat atau rating reksa dana yang dipublikasikan melalui media massa atau lembaga-lembaga riset reksa dana. Peringkat reksa dana umumnya dapat dilihat dari hasil atau historical return reksa dana dan tingkat risiko atau fluktuasi harganya yang biasa dikenal dengan istilah risk adjusted return. 

Selain itu,berinvestasi reksa dana juga harus memiliki tujuan yang jelas dan tepat. Hal ini dilakukan untuk memproyeksikan berapa jumlah uang yang akan diinvestasikan dan berapa besar proyeksi keuntungannya. 

"Generasi milenial (ini gen z atau milenial?),yang saat ini masih relatif muda,  dapat memilih reksa dana yang lebih tinggi risikonya, seperti reksa dana saham, karena masih memiliki jangka waktu investasi yang panjang," sebutnya. 

Umumnya generasi z, memiliki keleluasaan waktu sehingga menjadi investor yang cenderung agresif. Semakin panjang waktu berinvestasi atau semakin panjang tujuan investasi, maka akan semakin kecil risiko investasi. Jika harga reksa dana turun, maka masih ada kesempatan untuk menunggu harga reksa dana naik kembali. Dengan kata lain, imbal hasil reksa dana saham yang memiliki risiko paling tinggi lebih optimal dibeli untuk investasi dalam jangka panjang.

Jika dibandingkan dengan investor generasi X atau Y, maka waktu investasi yang mereka miliki hanya 5-10 tahun karena akan segera memasuki usia non produktif.  Kemudian, apabila tujuan investasinya adalah untuk  memenuhi kebutuhan jangka pendek (di bawah lima tahun)., maka disarankan untuk memilih jenis reksa dana yang risikonya lebih rendah,   karena tidak akan terlalu beresiko ketika mengalami penurunan harga.

"Reksa dana juga merupakan salah satu produk investasi yang cocok untuk investor yang masih pemula dalam dunia investasi maupun bagi investor yang mempunyai waktu terbatas.  Hal ini dikarenakan reksa dana dikelola oleh pihak profesional serta berpengalaman  yang dikenal dengan manajer investasi (MI)," jelasnya lagi. 

Secara  definisi, reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat (investor) untuk diinvestasikan ke dalam portofolio efek (gabungan beberapa efek) oleh Manajer Invetasi (MI). Peran  MI di sini adalah untuk mengatur porsi penempatan dana gabungan investor pembeli reksa dana pada pasar uang, saham , maupun surat utang. 

"Selain itu, MI juga akan menentukan komposisi saham dan instrumen lainnya yang ada dalam portofolio setiap reksa dana investor," sebutnya. 

Kembali ke jenis-jenis reksa dana yang telah dijelaskan di awal. Pertama, reksa dana pasar uang  memiliki  aturan investasi sebesar 100% pada instrumen pasar uang atau surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Reksa dana jenis ini cocok untuk memenuhi tujuan keuangan   jangka   pendek (kurang dari setahun). 

Selanjutnya adalah reksa dana pendapatan tetap yang sebagian besar alokasi investasinya (minimal 80%) akan ditempatkan pada efek yang memberikan pendapatan tetap, seperti surat utang atau obligasi. Adapun reksa dana jenis ini cocok untuk memenuhi tujuan keuangan dengan jangka waktu antara 1-3 tahun.

Kemudian yang ketiga adalah reksa dana campuran yang memiliki  aturan investasi maksimal 79% pada instrumen pasar uang, obligasi, dan saham. Reksa dana jenis ini cocok untuk memenuhi tujuan keuangan dengan jangka waktu antara 3-5 tahun. Lalu yang terakhir adalah reksa dana saham yang memiliki  aturan investasi minimal 80% pada instrumen saham Reksa dana jenis ini cocok untuk memenuhi tujuan keuangan dengan jangka waktu di atas lima tahun atau investor agresif. 

"Berinvestasi di pasar modal  baik melalui reksa dana ,  membeli saham   ,ataupun membeli   surat utang atau obligasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), menganut prinsip high risk high returns. Artinya, semakin tinggi risiko reksa dana, maka akan semakin tinggi pula potensi keuntungannya. Sebaliknya, reksa dana dengan risiko yang lebih rendah memiliki potensi keuntungan yang lebih rendah pula," tandasnya. 

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.