Note

Bursa Asia Kembali Menguat Mengekor Wall Street, Hang Seng Naik 3 Persen

· Views 88
Bursa Asia Kembali Menguat Mengekor Wall Street, Hang Seng Naik 3 Persen
Bursa Asia Kembali Menguat Mengekor Wall Street, Hang Seng Naik 3 Persen. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Asia melanjutkan kenaikan pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (15/12/2023).

Indeks KOSPI Korea Selatan, Shanghai Composite China, dan Hang Seng Hong Kong, ASX 200 Australia hingga Nikkei 225 Jepang kompak menguat.

Baca Juga:
Bursa Asia Kembali Menguat Mengekor Wall Street, Hang Seng Naik 3 Persen RUPSLB Ditunda dan Rumor Salim, Saham DEWA Anjlok

Indeks Nikkei 225 menguat 1,31 persen, sementara indeks TOPIX juga menguat 0,84 persen pada pukul 9.40 WIB. Sementara indeks ASX 200 di Australia juga naik 1,02 persen pada saat bersamaan.

Indeks Hang Seng Hong Kong juga menguat paling tajam 3,22 persen di level 16.929 Sementara indeks Shanghai Composite naik 0,39 persen di level 2.970. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 1 persen di level 2.567. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Kembali Menguat Mengekor Wall Street, Hang Seng Naik 3 Persen Buka Harga Rp284-338 per Saham, Citra Nusantara (CGAS) Bidik Dana IPO Rp179 Miliar

Bursa Asia Kembali Menguat Mengekor Wall Street, Hang Seng Naik 3 Persen

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka perkasa naik 0,38 persen pada pembukaan perdagangan hari ini pukul 10.42 WIB di level 7.203. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,47 persen di level 7.207.

Baca Juga:
Bursa Asia Kembali Menguat Mengekor Wall Street, Hang Seng Naik 3 Persen Waspada Profit Taking, Cermati Peluang Cuan Saham ADHI, HRUM, ACES, dan KEEN

Indeks saham utama di Wall Street juga masih ditutup menguat pada perdagangan Kamis (14/12) waktu setempat. Penguatan Wall Street imbas sikap bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) yang menahan suku bunga acuan pada pertemuan terakhir di tahun ini.

Tren bullish masih mewarnai bursa Wall Street di mana Dow Jones Industrial Average mencatat rekor penutupan tertinggi kedua berturut-turut. Hal itu dipicu oleh optimisme bahwa suku bunga pinjaman akan turun tahun depan menyusul sikap dovish The Fed.

Mengutip Reuters, S&P 500 naik 0,26 persen menjadi berakhir pada 4.719,55 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 0,19 persen menjadi 14.761,56 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 0,43 persen menjadi 37.248,35 poin.

Namun, dua bank sentral utama lainnya yakni Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam beberapa tahun dan berkomitmen untuk mempertahankan tingkat pembatasan ini selama diperlukan.

Hal ini berbeda dengan The Fed, yang kemarin secara tak terduga mengisyaratkan niatnya untuk menerapkan tiga kali penurunan suku bunga sebesar 25bps pada 2024.

Sejumlah Sentimen Makro

Data makroekonomi lainnya, produksi industri China meningkat sebesar 6,6 persen tahun-ke-tahun (yoy) pada November 2023. Angka ini menyusul kenaikan 4,6 persen pada bulan sebelumnya dan mengalahkan perkiraan pasar sebesar 5,6 persen. Ini merupakan laju pertumbuhan tercepat sejak Februari 2022.

Penjualan ritel China juga melonjak sebesar 10,1 persen yoy pada November 2023, jauh lebih cepat dibandingkan kenaikan 7,6 persen pada bulan sebelumnya dan dibandingkan dengan konsensus pasar sebesar 12,5 persen.

Ini adalah pertumbuhan omset ritel selama 11 bulan berturut-turut dan ekspansi tercepat sejak bulan Mei, didorong oleh percepatan penjualan pakaian (22,0 persen vs 7,5 persen di bulan Oktober), peralatan komunikasi (16,8 persen vs 14,6 persen), otomotif (14,7 persen vs 11,4 persen), emas, perak, dan perhiasan (10,7 persen vs 10,4 persen), furnitur (2,2 persen vs 1,7 persen), dan produk minyak (7,2 persen vs 5,4 persen).

PMI Manufaktur au Jibun Bank Jepang dilaporkan turun menjadi 47,7 pada Desember 2023 dari 48,3 pada bulan sebelumnya, menunjukkan kontraksi aktivitas pabrik selama tujuh bulan berturut-turut di tengah lemahnya permintaan dan tekanan harga.

Angka terbaru ini juga menandai kontraksi paling tajam di sektor manufaktur sejak bulan Februari, karena output dan pesanan baru menyusut lebih cepat, dan pesanan ekspor baru turun pada tingkat yang lebih tinggi.

Dari Tanah Air, surplus perdagangan Indonesia turun menjadi USD 2,41 miliar pada November 2023 dari USD 5,13 miliar pada bulan yang sama tahun 2022. Angka ini di bawah perkiraan pasar yang surplus USD 3,05 miliar.

Surplus perdagangan ini merupakan yang terkecil sejak Juli, karena ekspor turun sementara impor meningkat di tengah melemahnya harga komoditas. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.