Genjot Industri Hilir, Begini Perjalanan Smelter Freeport Pertama di RI

PT Smelting adalah pabrik peleburan dan pemurnian tembaga pertama di Indonesia. Pendirian PT Smelting dimulai saat PT Freeport Indonesia mengundang Mitsubishi Materials Corporation (MMC) untuk bekerja sama membangun smelter tembaga di Indonesia pada 1994, sebagai pemenuhan kewajiban Kontrak Karya PT Freeport Indonesia tahun 1991.

Pembangunan PT Smelting dimulai pada tahun 1996 hingga 1998. PT Smelting telah melaksanakan empat kali ekspansi tahun 2004, 2006, 2009, dan 2018. Pada Desember 2023 ini, diresmikan ekspansi kelima yang meningkatkan kapasitas pemurnian konsentrat PT Smelting menjadi 1,3 juta ton per tahun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan langsung ekspansi kelima smelter tembaga lama PT Freeport Indonesia tersebut di Gresik, Jawa Timur. Smelter ini, kata Jokowi, dapat memproduksi anoda hingga katoda dari bahan mentah tembaga.

Smelter tersebut dioperasi PT Smelting yang merupakan kerja sama Freeport dengan Mitsubishi untuk menggenjot industri hilir di Indonesia. Setelah ekspansi ini, Freeport memiliki porsi kepemilikan saham lebih dari 60% dan Mitsubishi kurang dari 40%.

"Ini menunjukkan komitmen PT Freeport Indonesia dan Mitsubishi untuk membangun hilirisasi dengan ekspansi, sehingga nilai tambah itu ada di Indonesia," kata Jokowi dalam peresmian ekspansi PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).

Diketahui, dari proses pengolahan tembaga di PT Smelting ini dihasilkan beberapa produk samping seperti sulfuric acid, copper slag, gypsum, anode slime dan copper telluride. Semua produk ini bisa dijual dan digunakan oleh banyak konsumen di dalam negeri dan luar negeri.

Begini Kilas Balik Perjalanan PT Smelting di Indonesia

1994
September - PT Freeport Indonesia mengundang Mitsubishi Material Corporation untuk membuat proyek PT Smelting

1996
7 Februari - Pendirian Perusahaan
12 Juli - Peletakan Batu Pertama

1998
31 Agustus - Akhir tahap konstruksi
14 Desember - Tahap Uji Coba

1999
5 Mei - Tahap Awal Pemurnian Konsentrat Tembaga 660.000 ton/tahun

2000
Juli - Mendapatkan izin usaha industri
25 Agustus - Peresmian oleh Presiden RI

2001
10 Juli - Katoda Tembaga Terdaftar di LME Kategori A

2002
11 Januari - Memperoleh sertifikat ISO 9001:2000

2004
15 April - Akhir Tahap Ekspansi I Pabrik Pemurnian Konsentrat Tembaga menjadi 765.000 ton/tahun

2006
Agustus - Akhir Tahap Ekspansi II Pabrik Pemurnian Konsentrat Tembaga menjadi 810.000 ton/tahun

2009
September - Akhir Tahap Ekspansi III Pabrik Pemurnian Konsentrat Tembaga menjadi 900.000 ton/tahun

2014
September - Memperoleh sertifikat ISO 14001:2004, Memperoleh status obyek vital nasional dari perindustrian

2017
November - Upgraded sertifikat ISO 14001:2015

2018
November - Akhir Tahap Ekspansi IV Pabrik Pemurnian Konsentrat Tembaga menjadi 1.000.000 ton/tahun

2019
21 Mei - Mulai beroperasi sebagai perusahaan kawasan berikat

2020
Agustus - Memperoleh ISPS
September - Memperoleh sertifikat ISO 45001:2018

2021
Mei - Perubahan Pemegang Saham: Mitsubishi Materials Company 60,5% dan PT Freeport Indonesia 39,5%

2023
Desember - Akhir Tahap Ekspansi V Pabrik Pemurnian Konsentrat Tembaga menjadi 1.300.000 ton/ tahun

Saham PT Freeport Indonesia menjadi lebih dari 60%.