Note

Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi

· Views 38
Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi
Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga emas dunia kembali menguat pada Kamis (14/12/2023), melanjutkan lonjakan tinggi Rabu (14/1.), seiring bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga pada rapat terbaru yang membuat dolar melemah.

Per 10.35 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,31 persen secara harian ke USD2.032,57 per troy ons. Kemarin, emas melejit 2,37 persen secara harian.

Baca Juga:
Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi The Fed Dovish, Rupiah Menguat Tajam Lebih dari 1 Persen

Secara akumulatif, harga logam kuning sudah melompat 2,68 persen selama dua hari terakhir.

Sementara, indeks dolar (DXY) melemah 0,35 persen ke 102,51. Pada Rabu, DXY ambles 0,88 persen.

Baca Juga:
Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi The Fed Tahan Suku Bunga, Bursa Asia Pesta Pora  

Dihargai dalam dolar, emas biasanya naik seiring pelemahan dolar AS lantaran pelemahan mata uang Negeri Paman Sam tersebut cenderung membuatnya lebih murah dibandingkan mata uang lainnya.

Di harga USD2.031,57 per troy ons saat ini, emas masih di bawah rekor tertinggi USD2.135,40 yang dicapai di awal Desember lalu.

Baca Juga:
Tersengat The Fed, Emas Melonjak 2,7 Persen, Tembus USD2.000 Lagi The Fed Beri Sinyal Mulai Pangkas Suku Bunga di 2024

Kenaikan emas--seiring dengan bursa saham, mata uang, dan obligasi Asia--terjadi setelah The Fed, pada pertemuan FOMC, Rabu waktu AS (13/12), kembali menahan suku bunga untuk kali ketiga beruntun dan memperkirakan bahwa bank sentral tersebut akan memangkas suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun mendatang.

Dalam pernyataannya, The Fed mempertahankan suku bunga tetap stabil, seperti yang diharapkan, dan 17 dari 19 pejabat bank sentral itu dengan suara bulat memperkirakan kebijakan suku bunga akan lebih rendah pada akhir 2024.

The Fed sejak Maret 2022 telah menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin sebagai upaya mengendalikan inflasi.

“Pernyataan tersebut memberi tahu kita bahwa The Fed sedang melihat apa yang sudah mulai diabaikan oleh pasar, bahwa inflasi akan kembali normal tanpa resesi,” kata Tom Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta.

"Kami berharap hal ini akan terjadi, tapi kami tidak menyangka akan terjadi,” sambungnya. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.