PTPP Anggarkan Capex Rp1,5 Triliun untuk Refinancing hingga Modal Kerja

IDXChannel - PT PP (Persero) Tbk berencana untuk menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp1,5 triliun di 2024.

Adapun anggaran belanja modal tahun depan akan dialokasikan untuk refinancing dan modal kerja alias working capital.

Baca Juga:

RUPSLB PTPP Angkat Dhony Rahajoe jadi Komisaris Utama

“Tahun depan tidak ada pendanaan proyek baru, hanya untuk melanjutkan yang sudah berlangsung,” kata Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, Sinur Linda Gustina dalam konferensi pers di Plaza PP Jakarta pada Rabu (13/12/2023).

Adapun, anggaran belanja modal perseroan akan didapat dari penerbitan obligasi yang direncanakan berlangsung pada April atau Mei tahun 2024 mendatang.

Baca Juga:

Wacana Merger Dibalik Penguatan PTPP dan WIKA

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad mengatakan bahwa di 2023 mayoritas proyek yang digarap perseroan merupakan proyek APBN dan BUMN. Di mana, proyek dari sektor tersebut menyumbang sebesar 78% dari keseluruhan kontrak perseroan. 

Di 2024 mendatang, Novel menyebut, proyek yang akan digarap perseroan porsinya hampir sama, yakni sebesar 80% didominasi dari proyek APBN dan BUMN.

Baca Juga:

Andi Gani Mundur dari Komisaris PTPP setelah Sembilan Tahun Menjabat

“Perkiraan kami di kuartal III-2024, sudah akan lebih banyak proyek dari swasta, dengan harapan pemilu berjalan sukses dan ekonomi lebih baik,” ujar Novel.

Hingga Oktober 2023, PTPP mencatatkan perolehan kontrak baru senilai Rp29,31 triliun. Capaian tersebut meningkat 34,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu senilai Rp21,82 triliun. 

Baca Juga:

Pengurus BUMN WSKT dan PTPP Akan Dirombak

Kontrak baru tersebut didominasi oleh proyek dengan sumber dana pemerintah sebesar 42,47%, swasta sebesar 40,37%, dan BUMN sebesar 17,16%. 

Sementara, perolehan kontrak baru tertinggi yaitu pada sektor jalan dan jembatan sebesar 37,70%, gedung sebesar 26,68%, bendungan sebesar 9,00%, bandara sebesar 7,00%, perkeretaapian sebesar 6,72%, industri sebesar 4,84%, minyak & gas sebesar 4,46%, power plant sebesar 2,58% dan pelabuhan sebesar 1,02%.

(DES)