IHSG Diproyeksi Terus Melaju, Emiten Mana Saja Bakal Jadi Penggerak?

Pasardana.id – Di tengah tantangan tren inflasi tinggi seiring kenaikan suku bunga The Fed dan melemahnya laju pertumbuhan ekonomi dunia serta kerugian ekonomi yang terkait dengan perubahan iklim ekstrem dan peningkatan ketegangan geopolitik global, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terus melaju.

Data BEI mencatat, IHSG mengalami All Time High di tanggal 13 September 2022 di level 7.318,016. Juga mengalami All Time High Market Cap pada tanggal 30 November 2023 senilai Rp11.238 Triliun.

“Likuiditas perdagangan terus meningkat di tengah resesi dunia yang kian mendekat,” jelas Kepala Divisi Riset Bursa Efek Indonesia (BEI), Verdi Ikhwan di acara Edukasi Wartawan Pasar Modal yang berlangsung daring, Rabu (13/12).

Menyikapi kondisi tersebut diatas, para pelaku pasar tentu bertanya, emiten di sektor mana yang berpotensi menjadi penggerak pasar (market driven) di tahun depan ?

“Untuk menjawab pertanyaan itu, kira-kira suku bunga akan naik atau tidak? Tapi, bisa jadi kalau ngga naik atau relatif turun, maka sektor yang terkait dengan perbankan, sektor properti, penjualan kendaraan akan jadi market driven karena terkait penyaluran kredit yang akan meningkat,” beber Verdi Ikhwan.

Lebih lanjut Verdi mengaku optimistis, likuiditas IHSG akan terus melaju di tahun depan (2024), meski ada faktor Pemilu Presiden dan Legislatif.

Dituturkan, jika melihat polanya di 3 Pemilu terakhir, sebelum Pemilu tren transaksi di bursa memang cenderung menurun. Tapi, setelah Pemilu, tren transaksi di Bursa kembali meningkat.

“Hal itu biasa, karena pelaku pasar wait and see dan mencermati situasi dan kondisi politik dan ekonomi. Tapi, respon market biasanya bagus. Kita optimis (IHSG bakal melaju - Red) sesuai dengan kondisi makro kita, dimana pertumbuhan ekonomi ditarget cukup tinggi, yakni sekitar 5 persenan,” tandas Verdi.