Note

Resmi Caplok Tokopedia, Pangsa Pasar Tiktok di Asia Tenggara Bisa Makin Jumbo

· Views 31
Resmi Caplok Tokopedia, Pangsa Pasar Tiktok di Asia Tenggara Bisa Makin Jumbo
Resmi Caplok Tokopedia, Pangsa Pasar Tiktok di Asia Tenggara Bisa Makin Jumbo. (Foto:

IDXChannel - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GOTO dan TikTok akhirnya resmi mengumumkan kemitraan strategis untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.

Langkah tersebut terjadi setelah TikTok Shop yang merupakan platform e-commerce perusahaan berbasis China ini sempat dilarang beroperasi di Indonesia beberapa waktu lalu.

Baca Juga:
Resmi Caplok Tokopedia, Pangsa Pasar Tiktok di Asia Tenggara Bisa Makin Jumbo Gandeng Tokopedia, TikTok Shop Diizinkan Jualan Online

Dalam kemitraan baru, kedua entitas ini akan fokus pada pemberdayaan, serta perluasan pasar bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) nasional.

Direktur Eksekutif e-Commerce TikTok Indonesia Stephanie Susilo mengungkapkan alasan TikTok memilih Tokopedia sebagai mitra. Menurutnya, TikTok dan Tokopedia punya visi dan misi yang sama yaitu mengembangkan UMKM dan bisnis lokal.

Baca Juga:
Resmi Caplok Tokopedia, Pangsa Pasar Tiktok di Asia Tenggara Bisa Makin Jumbo Dukung Comeback-nya TikTok Shop, Menkominfo: Jangan Kebanyakan Barang Impor

"Kami punya visi dan misi yang sama untuk menjujung tinggi bisnis lokal, UMKM lokal, dan bisnis Indonesia," kata Stephanie saat ditemui di Tokopedia Tower, Selasa (12/12/2023).

Dalam kesepakatan kedua entitas, GOTO akan menerima gelontoran investasi hingga USD1,5 miliar dari Tiktok.

Baca Juga:
Resmi Caplok Tokopedia, Pangsa Pasar Tiktok di Asia Tenggara Bisa Makin Jumbo TikTok Bongkar Alasan Gandeng Tokopedia: Visi Misi Kami Sama

Berbekal suntikan investasi tersebut, Tiktok akan menjadi pemegang saham pengendali di PT Tokopedia, yang disebut bakal mengkombinasikan bisnis aplikasi marketplace Tokopedia miliknya dengan layanan Tiktok Shop milik Tiktok.

Sebaliknya, semua fitur belanja dalam aplikasi Tiktok di Indonesia juga bakal berada dalam kendali manajemen Tokopedia.

Ini menjadi peluang yang cukup besar bagi Tiktok, mengingat Indonesia adalah salah satu pasar utama perusahaan berbasis China ini di Asia Tenggara.

Kemitraan GOTO-Tiktok sebelumnya telah diramalkan oleh Maybank Sekuritas pada pertengahan November lalu. Riset Maybank Sekuritas menyatakan ini menjadi kesempatan bagi GOTO untuk mengambil pasar bersama TikTok.

“Dengan asumsi model kemitraan, kami yakin GOTO adalah kandidat utama. Sementara, risiko terhadap tesis kami adalah TikTok mendirikan perusahaan e-commerce sendiri,”tulis riset tersebut.

Maybank Sekuritas menambahkan, GOTO adalah penyedia layanan digital paling terintegrasi di Indonesia.

“GOTO menawarkan layanan on-demand (pesan-antar makanan: GoFood, ride-hailing online: GoCar dan GoJek), e-commerce (C2C: Tokopedia), dan layanan keuangan digital (e-wallet: Go-Pay, bank digital: Bank Jago),” tambah riset tersebut.

Maybank Sekuritas Indonesia juga menyarankan tiga persyaratan penting bagi e-commerce untuk menjadi mitra Tiktok.

Di antaranya, memiliki ekosistem yang terintegrasi (logistik, pembayaran digital), basis pengguna yang sangat besar di Indonesia, dan pemahaman mendalam tentang pasar lokal.

Riset Maybank Sekuritas Indonesia juga menyebutkan bahwa TikTok harus terbuka pada kolaborasi jika ingin kembali memasuki pasar Indonesia.

“Menurut kami, cara tercepat agar TikTok Shop dapat kembali beroperasi adalah melalui kemitraan dengan pemain yang sudah ada,” tulis riset Maybank Sekuritas Indonesia. 

Pangsa Pasar Tiktok di ASEAN

Bergabungnya Tiktok dengan Tokopedia berpotensi meningkatkan perluasan pangsa Pasar Tiktok di Asia Tenggara.

Dalam beberaoa tahun terakhir, TikTok Shop telah menjadi kompetitor baru dalam pasar e-commerce Asia Tenggara.

Berdasarkan laporan Momentum Works, platform social commerce besutan ByteDance ini diperkirakan menguasai 13,2 persen pasar e-commerce Asia Tenggara pada 2023.

Ini karena TikTok Shop sebelumnya sudah beroperasi di enam negara di Asia Tenggara, yakni Indonesia, Filipina, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Thailand. Penetrasi TikTok Shop di pasar Indonesia sendiri diketahui baru terjadi pada 2021 lalu.

Hingga 2023, pangsa pasar e-commerce diprediksi masih didominasi oleh Shopee, perusahaan rintisan berbasis Singapura dengan pangsa mencapai 46,5 persen. Posisinya disusul oleh Lazada yang meraup 17,7 persen pasar e-commerce Asia Tenggara.

Sementara, Tiktok Shop memiliki pangsa pasar 13,2 persen dan Tokopedia mencapai 13,9 persen. Jika keduanya digabung, hampir dipastikan merger Tokopedia dan Tiktok Shop akan mampu menyaingi eksistensi Shopee di Asia Tenggara. (Lihat grafik di bawah ini.)

Resmi Caplok Tokopedia, Pangsa Pasar Tiktok di Asia Tenggara Bisa Makin Jumbo

Dengan pangsa pasar tersebut, TikTok Shop diperkirakan meraih nilai transaksi bruto alias gross merchandise value (GMV) sebesar USD15 miliar di Asia Tenggara pada tahun ini.

Angka ini meroket 241 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar USD4,4 miliar.

Bahkan, pangsa pasar TikTok Shop kini bahkan melampaui beberapa e-commerce yang lebih dulu merajai pasar e-commerce. Di antaranya seperti Amazon, Tiki, Blibli, Sendo, dan Bukalapak.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.