Jual Saham Anak Usaha ke Perusahaan Thailand, Chandra Asri (TPIA) Kantongi Rp3 T

IDXChannel - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) baru saja meraih dana investasi sebesar USD194 juta dari produsen energi asal Thailand, Electric Generating Public Company Limited, atau EGCO Group.

Dengan menggunakan asumsi nilai tukar sebesar Rp15.600 per dolar AS, maka transaksi kedua perusahaan lintas negara tersebut setara dengan Rp3,026 triliun.

Baca Juga:

Emiten Petrokimia Prajogo Pangestu (TPIA) Raih Investasi Rp3 Triliun dari Perusahaan Thailand

Sebagai kompensasi atas gelontoran investasi sebesar itu, pihak EGCO Group bakal menguasai 30 persen saham ekuitas di anak usaha TPIA yang bergerak di bidang solusi infrastruktur, yaitu PT Chandra Daya Investasi (CDI).

Sedangkan, 70 persen kepemilikan saham CDI masih akan dipertahankan oleh pihak TPIA, guna tetap dapat memegang kendali operasional atas perusahaan tersebut.

Baca Juga:

Saham Prajogo Pangestu Kuasai Barisan Top Gainers Pekan Ini, Ada BRPT hingga TPIA

Rencananya, dana hasil penjualan 30 persen saham CDI tersebut bakal digunakan TPIA untuk pengembangan bisnis infrastruktur Chandra Asri Group dan EGCO, yang meliputi energi, air, dan fasilitas pelabuhan.

EGCO Group sendiri terseleksi sebagai mitra pilihan Chandra Asri Group untuk mendukung pertumbuhan eksponensial bisnis infrastruktur perusahaan, usai melalui proses seleksi investor strategis yang kuat dan komprehensif.

Baca Juga:

Reli Saham Prajogo Pangestu BRPT-TPIA Angkat IHSG ke Level 7.165

Kolaborasi ini menandai tonggak sejarah penting bagi kedua perusahaan, menggabungkan keahlian Chandra Asri Group di sektor kimia dan infrastruktur dengan kemahiran EGCO di bidang solusi ketenagalistrikan dan energi.

"Kami sangat senang dapat bergabung dengan EGCO sebagai mitra pertumbuhan baru untuk menciptakan sinergi yang tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional, tapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih berkelanjutan," ujar Presiden TPIA, Erwin Ciputra, dalam keterangan resminya, Rabu (12/12/2023).

Dengan memanfaatkan kolaborasi dua kekuatan tersebut, Erwin yakin akan membawa perubahan positif dalam lanskap infrastruktur di Indonesia.

Erwin juga berterima kasih atas dukungan para pemegang saham, investor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjadikan transaksi tersebut sebagai sebuah keberhasilan gemilang dan luar biasa.

"Investasi baru ini selaras dengan tujuan tujuan strategis EGCO Group untuk mengakuisisi fasilitas pembangkit listrik berbahan bakar gas berkualitas tinggi dan menguntungkan," ujar Chief Executive Officer EGCO Group, Thepparat Theppitak, dalam kesempatan yang sama.

Investasi ini, menurut Theppitak, akan membantu memperkuat bisnis pembangkit listrik EGCO Group dan memperluas bisnis bahan bakar serta infrastruktur lainnya di level regional Asia Tenggara.

Selain itu, kolaborasi ini juga membuka kemungkinan bagi EGCO untuk berintegrasi dengan lancar ke pasar yang menjanjikan di Indonesia, dengan potensi ekspansi lebih lanjut di Asia Tenggara.

"Juga sekaligus mempertahankan kemitraan jangka panjang antara EGCO dan Chandra Asri Group di masa mendatang," tutur Theppitak.

Sementara, dengan masuknya EGCO Group dalam struktur kepemilikan saham, CDI bertujuan untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang, stabil, dan berkelanjutan bagi pemegang saham melalui bisnis infrastrukturnya.

Portofolio aset infrastruktur intinya terdiri dari perusahaan air terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia, salah satu dari dua Pembangkit Listrik Siklus Gabungan turbin gas di Indonesia, perusahaan patungan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW dengan Posco International (perusahaan perdagangan terbesar di Korea Selatan), dan perusahaan jasa penyewaan tangki perantara serta pengelolaan dermaga terintegrasi yang berbasis di kawasan industri terkemuka di pulau Jawa.

"CDI memberikan pertumbuhan lebih lanjut pada aset-aset dalam portofolionya melalui peningkatan nilai melalui keunggulan operasional, terwujudnya sinergi lintas entitas dan mengintegrasikan praktik-praktik terbaik ESG," tegas Erwin. (TSA)