Note

Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Masih Tertekan

· Views 43
Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Masih Tertekan
Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Masih Tertekan. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Rabu (13/12/2023).Indeks KOSPI Korea Selatan, Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong kompak jeblok.

Sementara, indeks ASX 200 Australia dan indeks Nikkei 225 Jepang menguat. Indeks Nifty 50 India juga melemah.

Baca Juga:
Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Masih Tertekan Dicecar BEI soal Volatilitas Saham, Begini Jawaban Emiten Happy Hapsoro (RAJA)

Indeks Nikkei 225 menguat 0,63 persen, sementara indeks TOPIX juga menguat 0,23 persen pada pukul 8.46 WIB. Sementara indeks ASX 200 di Australia juga naik 0,31 persen pada saat bersamaan.

Indeks Hang Seng Hong Kong melemag 0,36 persen di level 16.315. Sementara indeks Shanghai Composite turun 0,44 persen di level 2.990. Indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,37 persen di level 2.525. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Masih Tertekan Investor Ini Jual Saham TRJA Tiga Hari Beruntun Usai Transkon Dicaplok MYOH

Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Masih Tertekan

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka terkoreksi 0,25 persen pada pembukaan perdagangan hari ini pukul 09.00 WIB di level 7.107. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,52 persen di level 7.125.

Baca Juga:
Bursa Asia Dibuka Beragam, Hang Seng Masih Tertekan Jual Saham Anak Usaha ke Perusahaan Thailand, Chandra Asri (TPIA) Kantongi Rp3 T 

Indeks saham utama di Wall Street ditutup kembali cetak rekor baru tahun ini pada perdagangan Selasa (12/12) waktu setempat. Penguatan Wall Street didukung data inflasi AS yang juga dirilis semalam.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average ditutup naik 173,01 poin atau 0,48 persen menjadi 36.577,94. Adapun indeks S&P 500 menguat 21,26 poin atau 0,46 persen menjadi 4.643,70 dan Nasdaq Composite melonjak 100,91 poin atau 0,70 persen menjadi 14.533,4.

Penguatan Wall Street didukung tingkat inflasi tahunan di AS melambat menjadi 3,1 persen pada November 2023. Ini menjadi angka terendah dalam lima bulan dari sebelumnya 3,2 persen pada Oktober serta sejalan dengan perkiraan pasar.

Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, indeks harga konsumen naik tipis 0,1 persen, di tengah ekspektasi data yang datar, dan setelah tidak berubah pada Oktober karena biaya perlindungan yang lebih tinggi mengimbangi penurunan indeks bensin.

Meski demikian, data terbaru ini disinyalir tidak banyak mengubah pandangan mengenai kebijakan The Federal Reserve (The Fed) terkait penurunan suku bunga karena investor juga masih menunggu keputusan kebijakan terakhir bank sentral tahun ini pada Rabu hari ini (13/12)

Kabar dari Asia, indeks Nikkei 225 dan TOPIX Jepang menguat karena karena data kepercayaan bisnis yang kuat di negeri Sakura mengangkat sentimen pasar.

Survei Tankan triwulanan Bank of Japan menunjukkan bahwa sentimen di kalangan produsen besar Jepang meningkat lebih dari yang diharapkan pada kuartal keempat tahun ini. Sementara sentimen di antara perusahaan non-produsen besar meningkat selama tujuh kuartal berturut-turut.

Indeks sentimen produsen besar Bank of Japan naik ke peringkat 12 pada kuartal IV-2023 dari sebelumnya di peringkat 9 pada kuartal III. Ini menunjukkan angka tertinggi sejak kuartal I-2022 dan melampaui konsensus pasar sebesar 10.

Saham-saham Jepang juga mengikuti kenaikan di Wall Street semalam karena investor bersiap menghadapi keputusan akhir kebijakan The Fed untuk tahun ini.

Di Korea Selatan, tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman naik menjadi 2,8 persen pada November 2023. Angka ini menjadi yang tertinggi sejak Juli, dari 2,6 persen pada bulan sebelumnya. Ini disebabkan karena lapangan kerja di Korea Selatan tumbuh lebih lambat.

Jumlah orang yang bekerja meningkat sebesar 277.000 dari tahun sebelumnya menjadi 28,69 juta, melambat dari bulan sebelumnya yang berjumlah 346.000.

Sebelumnya, penambahan lapangan kerja bulanan turun di bawah 300.000 pada Juli namun meningkat menjadi 268.000 pada Agustus dan pulih ke level 300.000 pada bulan Oktober.

Sementara indeks Hang Seng dan Shanghai Composite masih melemah terbebani data ekonomi China. Tren disinflasi China dilaporkan memburuk pada November. Berdasarkan data yang dirilis akhir pekan, indeks harga konsumen China turun dengan tingkat tercepat dalam tiga tahun, sementara harga produsen tetap berkontraksi selama empat belas bulan berturut-turut.

Angka-angka tersebut mendorong meningkatnya kekhawatiran atas ekonomi China, yang membuat indeks bluechip Shanghai Shenzhen CSI 300 China jatuh lebih dari 1 persen di awal pekan (11/12) ke level terendah dalam lima tahun terakhir.

Tak hanya itu, Indeks Shanghai Composite dan indeks Hang Seng Hong Kong masing-masing anjlok 1 persen dan 2 persen di hari yang sama akibat pelemahan saham-saham di China. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.