Note

Harga Batu Bara Menguat 25 Persen Sebulan, Tren Bearish Berakhir?

· Views 42
Harga Batu Bara Menguat 25 Persen Sebulan, Tren Bearish Berakhir?
Harga Batu Bara Menguat 25 Persen Sebulan, Tren Bearish Berakhir? (Foto: Freepik)

IDXChannel - Batu bara berjangka Newcastle menguat 0,99 persen di level USD152,5 per ton pada perdagangan Senin (11/12/2023). Angka ini menjadi level tertinggi dalam sebulan seiring permintaan yang kuat di pasar Asia.

Dalam sepekan, harga batu bara naik 12,96 persen dan secara bulanan sudah naik 25 persen. Meskipun secara tahuanan (yoy), harga batu bara masih tertekan 61,97 persen. Kenaikan harga batu bara ini menjad yang tertinggi sejak Oktober dan menyiratkan optimisme pasar lebih lanjut. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Harga Batu Bara Menguat 25 Persen Sebulan, Tren Bearish Berakhir? Manajemen Waskita Beton Ungkap Jurus Bangkitkan Saham WSBP dari Level Gocap

Harga Batu Bara Menguat 25 Persen Sebulan, Tren Bearish Berakhir?

Melansir Reuters, Senin (11/12), harga batu bara termal lintas laut dengan kualitas yang berbeda-beda di Asia mengalami divergensi karena tingginya permintaan akan bahan bakar batu bara berkualitas tinggi dari Jepang dan Korea Selatan yang mendorong kenaikan harga.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Menguat 25 Persen Sebulan, Tren Bearish Berakhir? Emiten Plastik Aguan (PDPP) Bagi Dividen Saham 20 Desember 2023, Segini Nilainya

Jepang dan Korea Selatan adalah pembeli utama batu bara termal yang terkait dengan Indeks Newcastle. Batu bara jenis ini memiliki kandungan energi 6.000 kilokalori per kilogram (kkal/kg) yang mayoritas berasal dari Australia. Negara ini juga dikenal sebagai eksportir bahan bakar pembangkit listrik terbesar kedua di dunia.

Tingginya permintaan batu bara termal bermutu tinggi terjadi di tengah meningkatnya impor Jepang dan Korea Selatan. Ini karena perusahaan utilitas tampaknya lebih memilih batu bara dibandingkan bahan bakar berupa gas alam cair dalam memenuhi permintaan listrik tambahan di musim dingin di wilayah utara.

Baca Juga:
Harga Batu Bara Menguat 25 Persen Sebulan, Tren Bearish Berakhir? Utang Vendor Waskita Beton (WSBP) Dikonversi Jadi Saham, Bertahap hingga Juni 2025

Jepang diketahui merupakan pembeli batu bara terbesar ketiga di dunia, akan mengimpor 10,37 juta metrik ton batubara termal melalui laut pada Desember, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh analis komoditas Kpler.

Angka ini akan menjadi angka terbesar sejak Maret dan peningkatan yang kuat dari angka November sebesar 8,53 juta orang dan hanya sedikit di bawah angka 11,87 juta pada Desember 2022.

Angka impor Jepang untuk batu bara pada Desember 2023 juga kemungkinan akan direvisi lebih tinggi karena lebih banyak kargo diperkirakan akan tiba sebelum akhir bulan.

Impor Jepang dari Australia, yang sebagian besar berupa batu bara kualitas tinggi, kemungkinan akan mencapai 6,87 juta metrik ton pada Desember, dibandingkan 5,5 juta pada November dan merupakan nilai tertinggi sejak Februari.

Impor batu bara termal lintas laut Korea Selatan diperkirakan mencapai 8,59 juta metrik ton pada Desember, dengan data Kpler menunjukkan angka ini akan menjadi yang tertinggi sejak Juli 2021. Impor ini juga naik 13,8 persen dari 7,55 juta pada Desember tahun lalu.

Impor dari Australia diperkirakan meningkat menjadi 3,04 juta metrik ton pada Desember. Angka ini juga menjadi yang terbesar sejak Juli 2022 dan naik dari 2,19 juta pada November dan 1,72 juta pada bulan Desember tahun lalu.

Permintaan China dan India Melandai

Berbeda dengan kuatnya permintaan dari Jepang dan Korea Selatan, permintaan batu bara termal lintas laut di China dan India tampak lesu.

Lesunya impor dari China dan India menyebabkan harga batu bara yang lebih rendah stagnan.

China juga menjadi importir batu bara terbesar di dunia. China diperkirakan akan menerima kedatangan 24,82 juta metrik ton batu bara termal yang diangkut melalui laut bulan Desember. Angka ini turun dari 29,38 juta pada bulan November, meskipun kedatangannya meningkat dari 23,91 juta pada Desember 2022.

India yang juga pembeli batu bara terbesar kedua di dunia, akan mengimpor 14,54 juta metrik ton batu bara termal pada periode yang sama. Angka ini turun dari 17,42 juta pada November dan 18,87 juta pada Oktober.

China dan India lebih menyukai batu bara berenergi rendah yang berasal dari India dan Australia. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.