Note

Bursa Asia Kembali Bertenaga, Indeks Nifty 50 India Moncer Kalahkan Hang Seng

· Views 35
Bursa Asia Kembali Bertenaga, Indeks Nifty 50 India Moncer Kalahkan Hang Seng
Bursa Asia Kembali Bertenaga, Indeks Nifty 50 India Moncer Kalahkan Hang Seng. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Indeks saham utama Asia kembali bertenaga pada perdagangan Selasa (12/12/2023).

Indeks KOSPI Korea Selatan, ASX 200 Australia, indeks Nikkei 225 Jepang, Shanghai Composite China dan Hang Seng Hong Kong kompak ijo royo-royo.

Baca Juga:
Bursa Asia Kembali Bertenaga, Indeks Nifty 50 India Moncer Kalahkan Hang Seng Saham-Saham Ini Bisa Bikin Investor Happy di Tengah Sentimen Window Dressing

Indeks Nikkei 225 menguat 1,73 persen, sementara indeks TOPIX juga menguat 0,28 persen pada pukul 10.00 WIB.

Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,72 persen di level 16.318 setelah pada sesi sebelumnya berkinerja lemah. Sementara indeks Shanghai Composite naik 0,11 persen di level 2.995. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,23 persen di level 2.531. Sementara indeks ASX 200 di Australia juga naik 0,43 persen pada saat bersamaan. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Kembali Bertenaga, Indeks Nifty 50 India Moncer Kalahkan Hang Seng Kena UMA, Saham Gozco Plantations (GZCO) Langsung Anjlok

Bursa Asia Kembali Bertenaga, Indeks Nifty 50 India Moncer Kalahkan Hang Seng

Secara mengejutkan, nilai pasar saham India telah melampaui Hong Kong menjadi peringkat ketujuh terbesar di dunia seiring dengan meningkatnya optimisme terhadap prospek perekonomian negara tersebut.

Baca Juga:
Bursa Asia Kembali Bertenaga, Indeks Nifty 50 India Moncer Kalahkan Hang Seng Saham GOTO Rebound Sambut Peluncuran Beli-Lokal TikTok-Tokopedia di Harbolnas 

Pada akhir November, total kapitalisasi pasar Bursa Efek Nasional India adalah USD3,989 triliun dibandingkan Hong Kong USD3,984 triliun, menurut data dari Federasi Bursa Dunia.

Indeks Nifty 50 India mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Senin (11/12). Pada pagi ini, indeks Nifty 50 menguat 0,12 persen di level 20.994. Indeks ini telah melonjak hampir 16 persen sepanjang tahun ini dan menuju kenaikan kedelapan berturut-turut. Sebaliknya, indeks acuan Hang Seng Hong Kong malah nyungseng 18 persen sepanjang tahun ini.

India menjadi salah satu pasar yang menonjol tahun ini di kawasan Asia-Pasifik. Meningkatnya likuiditas, meningkatnya partisipasi dalam negeri, dan membaiknya dinamika lingkungan makro global imbas penurunan imbal hasil Treasury AS telah mendorong pasar saham negara tersebut.

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka hijau 0,03 persen pada pembukaan perdagangan hari ini pukul 10.00 WIB di level 7.091. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,99 persen di level 7.088.

Indeks Nikkei 225 dan Indeks Topix naik membalikkan penurunan dari minggu lalu karena Bank of Japan menolak taruhan kenaikan suku bunga.

Bloomberg melaporkan bahwa pejabat BOJ tidak merasa terdorong untuk segera menerapkan pengetatan kebijakan kecuali ada bukti substansial bahwa pertumbuhan upah mampu mendukung inflasi yang berkelanjutan.

Bursa Asia menguat juga mengikuti kenaikan di Wall Street semalam karena investor bersiap untuk data utama inflasi AS dan keputusan kebijakan bank sentral The Federal Reserve minggu ini.

Indeks utama di Wall Street mencatat kenaikan moderat pada perdagangan Senin (11/12) waktu setempat. Indeks Wall Street berhasil ditutup pada level tertinggi baru untuk tahun ini.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 157,06 poin atau 0,43 persen menjadi 36.404,93. Sementara indeks S&P 500 menguat 18,07 poin atau 0,39 persen menjadi 4.622,44. Indeks sarat teknologi, Nasdaq Composite juga menguat 28,51 poin atau 0,20 persen menjadi 14.432,49.

The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada pertemuan Rabu esok (13/12), dengan sorotan tertuju pada komentar Ketua Jerome Powell selama konferensi persnya serta ringkasan proyeksi ekonomi bank sentral.

Sebelumnya, laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa diperkirakan menunjukkan inflasi masih melambat tetapi tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2 persen. Dengan CPI inti diperkirakan sebesar 4 persen.

Hal ini berarti investor ragu-ragu dalam memasang taruhan besar, dengan indeks MSCI yang mencakup saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,38 persen.

“Jika CPI inti mencapai atau di atas 4,2 persen secara yoy, investor saham kemungkinan akan terburu-buru menekan tombol jual terlebih dahulu. Jika IHK inti sebesar 3,9 persen atau kurang, itu akan menjadi lampu hijau bagi pasar saham untuk melanjutkan kenaikan hingga akhir tahun,” kata analis pasar IG, Tony Sycamore. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.