Note

Koperasi Inovac Ekspor Minyak Nilam Aceh Sebanyak 1,2 Ton ke Prancis

· Views 51

Pasardana.id - Koperasi Produsen Inovasi Nilam Aceh (Inovac) yang merupakan unit bisnis yang dibentuk Universitas Syiah Kuala (USK), bersinergi dengan PT Nat' Green, membentuk anak usaha PT UGreen Aromatics International (UGreen), berhasil melakukan ekspor total sebanyak 1,2 ton bahan baku pembuatan parfum (fragrance) nilam dan biji pala senilai Rp 1 miliar ke Prancis.

Ketua Koperasi Inovac Nadia menjelaskan, melalui UGreen, koperasi secara rutin tiga bulan sekali melakukan ekspor minyak nilam ke Prancis.

Namun diakuinya, saat ini produksi dari para petani yang tergabung di Koperasi Inovac masih belum mampu memenuhi seluruh permintaan bahan baku minyak nilam ke Prancis sebanyak 6 ton.

"Kapasitas di petani baru mampu memproduksi sebanyak 1 ton minyak nilam, dan itu hanya di-supply dari petani yang ada di Gayo. Sementara petani di wilayah lain juga belum mencukupi," jelas Nadia, seperti dilansir siaran pers, Senin (11/12/2023).

Secara simbolis, pelepasan ekspor minyak nilam dan biji pala tersebut telah diresmikan oleh Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Teten Masduki di Universitas Syiah Kuala (USK) pada, Jumat (8/12/2023) lalu.

Nadia menjelaskan, bahwa kondisinya saat ini, petani memang masih kekurangan modal untuk penanaman.

Untuk itu pihaknya berharap, Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) melalui Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM, bisa membantu dari sisi pembiayaan ke petani supaya kebutuhan ekspor minyak nilam ke Prancis bisa terpenuhi.

Nadia mengatakan, koperasi yang baru terbentuk tahun 2019 tersebut memiliki ratusan anggota.

Secara total terdapat 500 petani dan penyuling yang berada di bawah bimbingan koperasi.

"Memang tidak semua anggota, karena masih ada beberapa petani juga di daerah lain yang dalam tahap binaan," jelasnya.

Meski begitu, Koperasi Inovac mampu meraih omzet hingga Rp200 juta per bulan yang diperoleh dari penjualan minyak nilam, biji pala hingga atsiri, maupun produk turunannya seperti parfum, essensial oil, body butter, body mist dan lainnya.

Koperasi Inovac telah memiliki distributor resmi produk-produknya yang dijual melalui berbagai platform online seperti e-commerce, hingga offline yaitu, PT Elang Timur Group sebagai distributor utama.

"Tiap bulan mereka membeli sekitar Rp 150 juta sebagai bagian kerja sama pemasaran kami untuk market di Aceh maupun di luar Aceh," ucap Nadia.

Koperasi Inovac melakukan produksi sejak awal tahun 2020, namun secara masif dilakukan pada 2022 dan meraih BPOM di tahun 2021.

"Koperasi Inovac merupakan perpanjangan tangan USK. Kami pun meraih dukungan penuh dari USK dengan seluruh fasilitas yang ada, termasuk ruang produksi BPOM dan riset," jelasnya.

Direktur Atsiri Research Center (ARC), Syaifullah Muhammad menambahkan, ARC sebagai lembaga riset dan pengembangan, dalam hal itu turut memberikan pelatihan dan bimbingan kepada Koperasi Inovac dalam pengelolaan minyak nilam, hingga melahirkan beberapa produk turunannya.

Menurut Syaifullah, dalam beberapa tahun terakhir, industri nilam di Aceh hampir musnah.

Bahkan yang tadinya dari market nasional mencapai 55 persen, turun menjadi 35 persen.

Padahal, minyak nilam terbaik itu ada di Aceh.

"Dengan kenyataan ini, maka kami intervensi melakukan inovasi dan mengajarkannya kepada masyarakat. Mulai dari pembibitan hingga penyulingan minyak nilam, serta membentuk ekosistemnya dengan membentuk koperasi bersama USK," jelas Syaifullah.

Dalam bisnisnya, Koperasi Inovac pun bekerja sama dengan perusahaan asal Prancis, Nat' Green dan membentuk usaha bersama atau sebagai anak usaha UGreen yang bertugas melakukan kegiatan ekspor ke Prancis sejak tahun 2022.

Dalam kepemilikannya di anak usaha tersebut, Koperasi Inovac memiliki saham 60 persen dan Nat' Green sebesar 40 persen.

"Ekspor yang diresmikan oleh Pak Teten ini merupakan yang kelima ke Prancis. Minyak nilam dan biji pala ini digunakan sebagai bahan baku parfum di sana. Nilainya yang kami ekspor ini mencapai sekitar Rp 1 miliar," ungkapnya.

Syaifullah menjelaskan, bahan baku minyak nilam yang ekspor dari Aceh tersebut memiliki kualitas terbaik.

Sehingga tak heran industri parfum di Prancis memakai bahan itu dari Aceh.

Bahkan minyak nilam tak hanya diolah menjadi parfum tetapi juga produk kosmetik hingga kesehatan (farmasi), karena memiliki kandungan anti-aging di dalamnya.

"Saat ini, kami bersama Koperasi Inovac tak hanya mengirim bahan baku untuk ekspor, tetapi juga mengolah dan memproduksinya sendiri," tutur Syaifullah.

Menurutnya, dari setiap produksi minyak nilam, selalu kami sisihkan sebesar 20 persen produksi untuk dalam negeri.

'Sekitar 30 produk telah kami hasilkan untuk pasar domestik," bebernya.

Sebelumnya, Menkop UKM Teten Masduki menyatakan dukungannya, atas kehadiran kampus sebagai ekosistem hilirisasi melalui dukungan riset, yang membantu UMKM menghasilkan produk yang inovatif.

"Kolaborasi riset penting dijalin bersama universitas seperti USK, bisa menjadi ahli dalam pengembangan hilirisasi minyak nilam, sebagai Sumber Daya Alam (SDA) unggulan dari Aceh," ujar Teten.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.