Note

Pefindo Taksir Penerbitan Obligasi Tahun 2024 Tembus Rp169 Triliun

· Views 51

Pasardana.id- Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaksir penerbitan surat utang atau obligasi berada di kisaran Rp148,15 triliun taksiran pesimis, moderat di angka Rp155,46 triliun dan optimis di angka   Rp169,05 triliun pada tahun 2024.

Ekonom Pefindo, Suhindarto menjelaskan, perkiraan itu ditopang dengan total obligasi yang jatuh tempo tahun 2024 senilai Rp153,1 triliun, atau lebih tinggi total nilai jatuh tempo tahun 2023 sebesar Rp126,9 triliun.

“Perkiraan penerbitan obligasi tahun depan juga akan di pengaruhi taksiran pertumbuhan ekonomi di 2024 di kisaran 4,8 persen hingga 5,2 persen dan inflasi rentang 2-3,5 persen,” jelas dia dalam papara public secara daring, Senin(11/12/2023).

Senada, Direktur Utama Pefindo, Irmawati Amran menyampaikan dari data hingga akhir November 2023, nilai surat utang korporasi yang jatuh tempo pada 2024 mencapai Rp148,3 triliun.
"Total surat utang jatuh tempo tahun depan cukup tinggi sebenarnya, yakni Rp148,3 triliun yang diterbitkan 122 perusahaan. Kalau dilihat di Desember ini, ada beberapa surat utang bertenor satu tahun, maka akan bertambah (nilai surat utang jatuh tempo) di 2024," papar Amran

Dia merincikan, surat utang korporasi jatuh tempo pada 2024 didominasi sektor pembiayaan sebesar Rp26,3 triliun, selanjutnya perbankan Rp24,7 triliun dan telekomunikasi Rp14,1 triliun. "Untuk multifinance, semakin berkembang bisnisnya, maka modal kerja mereka pun akan semakin tinggi," ujarnya.
Dari total surat utang jatuh tempo Rp148,3 triliun, sebesar Rp118,9 triliun merupakan instrumen obligasi, medium term notes (MTN) senilai Rp13,3 triliun dan sukuk Rp16 triliun.

"Berdasarkan peringkat, Rp67,8 triliun merupakan surat utang dengan peringkat Triple A (idAAA). Tetapi ada juga peringkat Triple C (idCCC), yakni sebesar Rp1,4 triliun," kata Irmawati.
Lebih lanjut Irmawati menyampaikan, pada umumnya perusahaan multifinance mendapatkan pendanaan untuk modal kerja berasal dari penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan.
"Secara historis, multifinance yang surat utangnya jatuh tempo, cenderung akan menerbitkan lagi obligasi yang biasanya lebih besar dari nilai jatuh tempo," ungkap dia.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.