Note

Vale (INCO) Tegaskan Komitmen Jadi Perusahaan Tambang Rendah Karbon Terdepan

· Views 74
Vale (INCO) Tegaskan Komitmen Jadi Perusahaan Tambang Rendah Karbon Terdepan
Vale (INCO) Tegaskan Komitmen Jadi Perusahaan Tambang Rendah Karbon Terdepan (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menegaskan komitmennya dalam bertransformasi menjadi perusahaan tambang rendah karbon terdepan di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan pihak INCO saat turut hadir dalam Konferensi Para Pihak (Conference of The Parties/COP 28) UNFCCC (United Nation Framework Covention on Climate Change/Konferensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim) yang dilaksanakan di Expo City, Dubai, sejak 30 November 2023 lalu hingga 12 Deseember 2023 mendatang.

Baca Juga:
Vale (INCO) Tegaskan Komitmen Jadi Perusahaan Tambang Rendah Karbon Terdepan Pemegang Saham Setujui Pengunduran Direksi Vale Indonesia (INCO), Ini Susunan Terbaru

Sebagai salah satu negara yang aktif dalam pertemuan tahunan COP, Indonesia membuka Paviliun Indonesia. Beragam kegiatan diskusi mengenai perubahan iklim diselenggarakan dalam Pavilliun Indonesia. Pada perhelatan COP 28 ini, INCO turut aktif berpartisipasi pada rangkaian diskusi  panel di Paviliun Indonesia. 

Dalam kegiatan diskusi panel bertajuk Transforming the Nation to Renewable Energy, yang dipandu Penasihat Senior Menteri KLHK RI, Efransjah, pada Kamis (30/11/2023) lalu, Chief Executive Officer INCO, Febriany Eddy, turut hadir sebagai pembicara.

Baca Juga:
Vale (INCO) Tegaskan Komitmen Jadi Perusahaan Tambang Rendah Karbon Terdepan Vale Indonesia (INCO) Targetkan Produksi Nikel 70.800 Metrik Ton di 2024

Lewat paparan yang disampaikan, Febriany mengatakan bahwa kehadiran INCO merupakan wujud komitmen dan kontribusi terhadap perubahan iklim. Febriany mengawali pemaparannya dengan menyampaikan satu slide yang memuat foto udara Danau Matano.

Di hadapan hadirin di Paviliun Indonesia, Febriany mengungkap, tantangan terbesar pihaknya adalah menjaga Danau Matano dan keanekaragaman hayati di garis Wallacea.

Baca Juga:
Vale (INCO) Tegaskan Komitmen Jadi Perusahaan Tambang Rendah Karbon Terdepan Produksi Vale Indonesia (INCO) Capai 17.953 Metrik Ton di Kuartal III-2023

Selanjutnya, Febriany juga berbagi informasi terkait investasi signifikan PTVI pada Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pertama pada 1978, yang disusul dengan pembangunan PLTA kedua dan ketiga pada 1999 dan 2011.

"Ketiga PLTA menghasilkan listrik 365 megawatt, yang menjadi 100 persen sumber energi dalam aktivitas smelting atau peleburan nikel di pabrik," ujar Febriany.

Menurut Febriany, terdapat tiga proyek masa depan INCO di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan, dengan nilai investasi total mencapai USD8,6 miliar.

Dalam ketiga proyek tersebut, INCO disebut Febriany akan menggunakan sumber-sumber energi berbasis Energi Baru terbarukan (EBT), termasuk mengoptimalkan gas alam. Febriany menegaskan, melalui inisiatif ini, INCO harus menjadi perusahaan rendah karbon di dunia.

"Meski penggunaan gas alam membutuhkan biaya yang lebih besar, yakni menambah hingga 300 juta dolar AS pada capex, INCO tetap memilih menggunakan opsi ini untuk mengurangi emisi," tutur Febriany.

Pada hari kedua diskusi panel, Jumat, (1/12/2023), Febriany kembali menjadi salah satu panelis dengan topik bahasan Adoption of Transition Energy, Nature-Based Solution, Biomass and Circularity as Practical Climate Change Solution.

Febriany menyampaikan, INCO memiliki dua inisiatif besar yang akan berkontribusi pada pengurangan 700 ribu ton CO2, yaitu penggunaan biomassa serta konversi bahan bakar ke gas alam.

"Kami memiliki peta jalan yang jelas, serta perencanaan proyek yang sangat detail. Jadi, apa yang kami janjikan, maka itu pulalah yang akan kami laksanakan," ungkap Febriany.

Pada Senin (5/12/2023) lalu, Febriany juga kembali menjadi salah satu panelis pada diskusi dengan tema Zero Waste and Zero Emission Goals on Municipal Solid Waste.

Sementara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK), Siti Nurbaya, menyampaikan bahwa pemerintah menyoroti hasil dari berbagai aksi iklim praktis yang dilakukan dalam memastikan tercapainya target penurunan emisi netral pada 2030 di sektor kehutanan dan lahan atau Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030 dalam Conference of the Parties (COP) 28 UNFCCC di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

"Pada COP28, prioritas kita adalah untuk menyoroti hasil-hasil utama dari aksi-aksi iklim yang kita lakukan, terutama dalam memastikan target-target iklim FOLU Net Sink 2030 Indonesia tetap berjalan sesuai rencana," ujar Siti, dalam kesempatan terpisah.

Siti berharap hasil dari berbagai aksi iklim itu dapat membuat Indonesia mempertahankan kendali dan memainkan peran yang menentukan dalam mencapai tujuan peningkatan Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.

Terlebih, Indonesia telah menciptakan sejumlah langkah dan kebijakan monumental seperti Rencana Operasional Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030, yang merupakan hasil diskusi pada COP26 di Glasgow dua tahun lalu. (TSA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.