Note

Loyo Usai Kabar Deal dengan TikTok, GOTO Masih Bisa Balik ke Rp100?

· Views 52
Loyo Usai Kabar Deal dengan TikTok, GOTO Masih Bisa Balik ke Rp100?
Loyo Usai Kabar Deal dengan TikTok, GOTO Masih Bisa Balik ke Rp100? (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Saham emiten e-commerce dan jasa ride-hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali terkoreksi pada Kamis (7/12/2023), belum mampu kembali mendekati level psikologis Rp100 per saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO turun 1,09 persen ke Rp91 per saham hingga penutupan sesi I, Kamis (7/12). Ini sekaligus melanjutkan penurunan tajam 8,91 persen pada Rabu (6/12).

Baca Juga:
Loyo Usai Kabar Deal dengan TikTok, GOTO Masih Bisa Balik ke Rp100? Disebut Deal dengan TikTok, Ini Penyebab Saham GOTO Malah Anjlok 9 Persen

Para investor, terutama kakap, melego saham GOTO ala sell on news seiring kabar, pada Selasa (5/12), media sosial TikTok milik ByteDance Ltd. Disebut-sebut mencapai kesepakatan untuk berinvestasi di salah satu unit GOTO, Tokopedia.

Menurut ringkasan broker, pada Rabu (6/12), investor via PT UBS Sekuritas Indonesia (kode broker: AK) menjadi penjual bersih (net seller) GOTO terbesar pada Rabu (6/12) dengan nilai Rp115,7 miliar. Investor dengan sekuritas PT JP Morgan Sekuritas Indonesia (BK) juga mencatatkan net sell jumbo, yakni Rp41,4 miliar.

Baca Juga:
Loyo Usai Kabar Deal dengan TikTok, GOTO Masih Bisa Balik ke Rp100? TikTok Disebut Sudah Capai Kesepakatan dengan GOTO

Secara teknikal, dalam chart harian, saham GOTO sudah menembus ke bawah moving average (MA) 200 dan berpotensi menguji support selanjutnya di level Fibonacci 61,8 persen (Rp90) dan level psikologis 80.

Sebelum bisa kembali ke tren penguatan, GOTO perlu memantul terlebih dahulu dari support terdekat di level 90 dan menguji resistance terdekat di area 95. Area resistance selanjutnya berada di level psikologis 100 dan Fibonacci 38,2 persen (112).

Baca Juga:
Loyo Usai Kabar Deal dengan TikTok, GOTO Masih Bisa Balik ke Rp100? BREN Bantah Akuisisi, Saham ARCI Langsung Anjlok

Kabar lanjutan soal masuknya TikTok bisa menjadi katalis lanjutan untuk saham GOTO ke depan.  

TikTok Siap Berkongsi

Sebelumnya, mengutip laporan Bloomberg News, Selasa (5/12), sumber yang mengetahui perjanjian tersebut menjelaskan, layanan video asal China ini telah setuju secara umum untuk bekerja sama dengan Tokopedia milik GoTo di beberapa wilayah alih-alih bersaing langsung dengan platform Indonesia.

Kedua belah pihak akan mengumumkan rincian kerja sama tersebut secepatnya pada minggu depan, kata sumber anonim tersebut.

Sumber Bloomberg melanjutkan, meskipun kedua perusahaan telah mencapai kesepakatan informal, rincian akhir dari kerja sama tersebut sedang diselesaikan dan dapat berubah sebelum diumumkan.

Perjanjian tersebut juga masih harus menunggu persetujuan peraturan dan masih bisa gagal, tambah para sumber.

Dengan ini, investasi di Tokopedia akan menjadi investasi pertama bagi TikTok Shop, cabang layanan video ByteDance yang berkembang pesat dan membuat terobosan dalam belanja online dari Amerika hingga Eropa.

Dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing, TikTok telah mencoba memetakan jalur baru untuk fitur dengan pertumbuhan tercepat, TikTok Shop, di negara RI, yang berpenduduk 278 juta jiwa yang seharusnya menjadi contoh ekspansi global dari AS ke Eropa.

Bagi GoTo, perusahaan internet terbesar di Indonesia, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online terbesarnya untuk tetap beroperasi di negara tersebut. Namun, hal ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja dan pembayaran bagi kedua perusahaan.

TikTok sebelumnya telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce di negara tersebut.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia, PT Bukalapak.com dan Blibli untuk kemungkinan kemitraan.

Indonesia adalah pasar pertama dan terbesar untuk TikTok Shop, dan belanja online telah menjadi fitur aplikasi media sosial dengan pertumbuhan tercepat dengan basis penggemar yang terus berkembang di negara ini.

TikTok memulai fitur belanja di Indonesia pada 2021 dan kesuksesan instannya telah mendorongnya untuk berekspansi ke ritel online di pasar lain, termasuk Amerika Serikat.

Indonesia adalah salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan perlawanan terhadap TikTok.

Menyusul pembatasan di Indonesia, negeri jiran Malaysia mengatakan pihaknya sedang mempelajari kemungkinan meregulasi TikTok dan operasi e-commerce-nya. Raksasa media sosial ini sudah menghadapi kemungkinan larangan dan pengawasan di negara-negara seperti AS, Eropa, dan India karena masalah keamanan nasional. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.