Note

Harga Sawit Diproyeksi Meningkat, SSMS Optimistis Kinerja Makin Solid

· Views 68
Harga Sawit Diproyeksi Meningkat, SSMS Optimistis Kinerja Makin Solid
Harga Sawit Diproyeksi Meningkat, SSMS Optimistis Kinerja Makin Solid (Foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) memproyeksikan harga kelapa sawit yang meningkat pada 2024 akan mendorong kinerja perseroan.

Harga CPO acuan Malaysia diperkirakan mencapai rata-rata USD650 per ton (t) pada tahun depan. Melihat potensi ini, Direktur Keuangan SSMS, Jap Hartono mengatakan bahwa perseroan tetap optimistis menutup tahun 2023 dengan perolehan pendapatan sesuai dengan target.

Baca Juga:
Harga Sawit Diproyeksi Meningkat, SSMS Optimistis Kinerja Makin Solid Dirut Sawit Sumbermas Jual Semua Saham SSMS, Cuan Berapa?

Untuk menyambut awal 2024, kinerja perseroan juga akan ditopang oleh integrasi bisnis di lingkungan grup.

“Integrasi ini sepenuhnya akan terlaksana setelah PT Citra Borneo Utama Tbk (CBUT) masuk ke dalam portofolio langsung SSMS,” kata Jap Hartono dalam keterangan resminya, Rabu (6/12/2023).

Baca Juga:
Harga Sawit Diproyeksi Meningkat, SSMS Optimistis Kinerja Makin Solid Diam-Diam Pengendali Sawit Sumbermas (SSMS) Borong Saham Rp508 Miliar

Melalui langkah integrasi bisnis, operasional perseroan akan sepenuhnya terintegrasi dari hulu hingga hilir, sehingga seluruh produk kelapa sawit dalam lingkungan grup dapat dimanfaatkan seluruhnya dan akan memberikan nilai tambah untuk SSMS hingga jangka panjang. 

“Kami juga selalu berupaya untuk menjadi perusahaan green industry dengan proses bisnis berkelanjutan yang tetap memperhatikan aspek lingkungan dan sosial, bukan semata aspek ekonomi,” ujar Jap Hartono.

Baca Juga:
Harga Sawit Diproyeksi Meningkat, SSMS Optimistis Kinerja Makin Solid Saham CPO TAPG hingga SSMS Menghijau, Antisipasi Apa?

Perihal kinerja hingga kuartal III 2023, SSMS mencatatkan penjualan sebesar Rp4,42 triliun di tengah tren harga CPO yang sedang mengalami tekanan karena sentimen El-Nino. 

Kontribusi penjualan SSMS di topang oleh penjualan minyak sawit pada pihak berelasi yang naik persen menjadi Rp3,99 triliun dari sebelumnya Rp3,60 triliun. 

Baca Juga:
Harga Sawit Diproyeksi Meningkat, SSMS Optimistis Kinerja Makin Solid Laba Sawit Sumbermas (SSMS) Susut 76,5 Persen, Ini Penyebabnya

Sementara penjualan inti sawit pada pihak berelasi di periode ini tercatat Rp159,31 miliar dan penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sebesar Rp58,71 miliar.

Di samping itu, penjualan kepada pihak ketiga untuk minyak inti sawit tercatat sebesar Rp202,73 miliar dan penjualan minyak kelapa sawit sebesar Rp7,65 miliar. 

Kemudian, penjualan kelompok usaha kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan adalah kepada CBUT yang merupakan entitas dengan total 94% atau Rp4,15 triliun naik dari periode tahun sebelumnya yang hanya Rp3,93 triliun.

Lebih lanjut, SSMS berkomitmen kuat mengambil peran dalam mempercepat implementasi sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tuntutan tujuan pembangunan berkelanjutan global. 

“Ini wujud penguatan komitmen emiten perkebunan dan industri sawit dalam menerapkan tata kelola sawit yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan, serta meningkatkan daya saing Indonesia baik di pasar domestik maupun pasar internasional,” tutur Jap Hartono.

Guna mendukung traceability atau ketertelusuran minyak kelapa sawit Indonesia, SSMS telah mengimplementasikan integrasi sertifikasi RSPO dan ISPO untuk seluruh unit bisnisnya.

Di mana, tiga dari tujuh unit bisnis SSMS, yakni PT Sawit Multi Utama (SMU), PT Tanjung Sawit Abadi (TSA) dan PT Mirza Pratama Putra (MPP) telah menyelesaikan audit eksternal berbasis integrasi RSPO dan ISPO di semester pertama tahun 2023 oleh badan sertifikasi independen. 

Jap Hartono menjelaskan, implementasi dari kedua skema sertifikasi ini tidak hanya sebagai pemenuhan regulasi. 

Hal itu juga sebagai wujud tekad dan kesungguhan SSMS dalam menjalankan tata kelola yang baik termasuk dengan tidak ada deforestasi, penanaman baru di lahan gambut serta pembakaran.

“Integrasi kedua skema ini akan memperkuat ketertelusuran rantai pasokan dan memastikan keberlanjutan produk minyak kelapa sawit. Untuk itu SSMS melakukan pendampingan dan supervisi kepada seluruh pemasok TBS sebagai bagian dari rantai pasokan dan ketertelusuran TBS,” pungkas Jap Hartono.

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.