Bursa Asia Kompak Ijo Royo-Royo, Nikkei 225 Naik Paling Tebal

IDXChannel - Indeks saham utama Asia dibuka cerah pada pembukaan perdagangan Rabu (6/12/2023).

Indeks KOSPI Korea Selatan, ASX 200 Australia, Shanghai Composite China, Hang Seng Hong Kong dan indeks Nikkei 225 Jepang kompak ijo royo-royo.

Baca Juga:

Bursa Saham Terbesar di Asia Tenggara, BEI Urutan ke Berapa?

Indeks Nikkei 225 naik 1,66 persen, sementara indeks TOPIX juga meroket 1,41 persen pada pukul 9.29 WIB.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,69 persen. Sementara indeks Shanghai Composite juga naik 0,05 persen. Indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,53 persen. Indeks ASX 200 di Australia juga naik tebal 1,37 persen pada saat bersamaan. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:

Koleksi Saham MDKA, BUKA, SMGR, dan MAHA? Cek Prospeknya Hari Ini 

Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dibuka menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG menguat 0,03 persen pada pukul 09.30 WIB di level 7.103. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,1 persen di level 7.100 pada perdagangan Selasa (5/12).

Baca Juga:

JPMorgan Ramal Pasar Saham AS Bakal Suram di 2024

Sebelumnya, tiga indeks utama bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir beragam pada perdagangan Selasa (4/12/2023), yang sekaligus menghentikan tren reli sejak pekan lalu.

S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average turun masing-masing 0,042 dan 0,25 persen setelah sempat mencapai level tertinggi baru sepanjang 2023, masing-masing naik 0,59 persen dan 0,82 persen pada Jumat (1/12). Nasdaq Composite yang sarat akan saham-saham teknologi justru menghijau 0,33 persen.

Indeks Nikkei 225 rebound dari posisi terendah tiga minggu dan mengikuti kenaikan saham teknologi AS semalam.

Investor juga menilai data yang menunjukkan sentimen produsen di Jepang meningkat tajam pada Desember karena sektor otomotif terus pulih dari kekurangan bahan semikonduktor dan permasalahan rantai pasokan pada tahun lalu.

Indeks sentimen Reuters Tankan untuk produsen di Jepang dilaporkan melonjak ke +12 pada Desember 2023 dari +6 pada November. Angka ini membaik untuk bulan kedua berturut-turut

“Seiring dengan berkurangnya kekurangan chip, produksi mobil meningkat. Namun di sisi lain, memburuknya perekonomian China dan lesunya penjualan kendaraan Jepang di pasar Tiongkok tetap menjadi sumber kekhawatiran,” kata seorang manajer di sebuah pabrik tekstil Jepang dikutip Trading Economics.

Laporan tersebut mencatat bahwa hasil tersebut kemungkinan akan meningkatkan ekspektasi bahwa perekonomian Jepang berada pada titik terendahnya setelah mengalami kontraksi sebesar 2,1 persen secara tahunan pada kuartal ketiga 2023. Ke depan, indeks produsen untuk bulan Maret terlihat turun ke +8.

Di belahan Asia-Pasifik lain, perekonomian Australia naik 0,2 persen secara kuartalan (qoq) di Q3 2023, di bawah perkiraan pasar dan turun dari pertumbuhan 0,4 persen di Q2.

Ini merupakan laju ekspansi paling lambat sejak Q3 2022 karena pertumbuhan investasi tetap melemah (1,1 persen versus 2,4 persen di Q3), di tengah kontribusi negatif dari perdagangan bersih sementara konsumsi rumah tangga tetap datar.

Data terbaru dari Amerika Serikat (AS) menunjukkan jumlah lowongan pekerjaan mengalami penurunan sebesar 617.000 dari bulan sebelumnya menjadi 8,733 juta pada Oktober 2023. Ini juga menandai level terendah sejak Maret 2021 dan berada di bawah konsensus pasar sebesar 9,3 juta.

Selama bulan tersebut, lowongan pekerjaan menurun di bidang layanan kesehatan dan bantuan sosial (-236.000), keuangan dan asuransi (-168.000), serta real estate dan persewaan (-49.000). (ADF)