Bursa Asia Dibuka Kurang Bergairah saat Aset Berisiko Pesta
IDXChannel - Indeks saham utama Asia dibuka merah pada pembukaan perdagangan Selasa (5/12/2023).
Indeks KOSPI Korea Selatan, ASX 200 Australia, Shanghai Composite China, Hang Seng Hong Kong dan indeks Nikkei 225 Jepang dibuka merah.
Indeks Nikkei 225 turun 1,19 persen, sementara indeks TOPIX juga melemah 0,89 persen pada pukul 8.36 WIB.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,96 persen. Sementara indeks Shanghai Composite turun 0,64 persen. Indeks KOSPI Korea Selatan turun 0,4 persen. Indeks ASX 200 di Australia juga turun 0,88 persen pada saat bersamaan. (Lihat grafik di bawah ini.)
Sementara Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada pembukaan perdagangan hari ini. IHSG menguat 0,15 persen pada pukul 09.00 WIB di level 7.130. Pada sesi sebelumnya, IHSG ditutup menguat 0,48 persen di level 7.093 pada perdagangan Senin (4/12).
Sebelumnya, tiga indeks utama bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin (4/12/2023), yang sekaligus menghentikan tren reli sejak pekan lalu.
S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average turun masing-masing 0,87 dan 0,42 persen setelah sempat mencapai level tertinggi baru sepanjang 2023, masing-masing naik 0,59 persen dan 0,82 persen pada Jumat (1/12). Nasdaq Composite yang sarat akan saham-saham teknologi turun paling tajam mencapai 1,39 persen.
Hal tersebut terjadi lantaran investor menjadi lebih berhati-hati jelang data ketenagakerjaan yang dirilis minggu ini, yang berpotensi mengubah ekspektasi bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunganya awal tahun depan.
Indeks utama saham-saham Asia melemah lantaran penguatan harga emas global yang masih terjadi. Serta reli mata uang kripto, Bitcoin yang terus terjadi sejak awal pekan.
Diketahui arga emas sempat mencapai All Time High (ATH) pada Senin (4/12) pagi di level USD2.133 per troy ons sebelum kembali melandai pada level USD2035 per troy ons pada pagi ini (5/12).
Emas melonjak lebih dari 2 persen pada sebulan terakhir di tengah meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan ini dan dapat mulai menurunkan suku bunga tahun depan.
Dalam enam terakhir, harga emas sudah menguat hampir 5 persen dan secara year to date (YTD) sudah meroket 11,62 persen.
Sementara, Bitcoin (BTC) mencapai level tertinggi baru dalam 19 bulan di atas USD42.000 pada Senin (4/12) dipicu oleh beberapa "panic shopping" karena ekspektasi untuk suku bunga yang lebih rendah, keputusan ETF bitcoin yang akan datang, dan aliran ke dana aset digital yang mendukung kenaikan harga kripto.
Aset kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar ini bergerak cepat selama akhir pekan setelah berhasil menembus resistensi signifikan di level USD38.000, yang membatasi harga hampir sepanjang bulan November.
BTC pada Senin sore bertahan di sekitar USD42,000, naik 5.8 persen selama 24 jam terakhir. (ADF)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.