Note

Harga Minyak Turun Bikin Saham MEDC Terjun Bebas

· Views 47
Harga Minyak Turun Bikin Saham MEDC Terjun Bebas
Harga Minyak Turun Bikin Saham MEDC Terjun Bebas. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Harga minyak mentah dunia terus mengalami tekanan pada perdagangan Senin (4/11/2023), turut menekan harga saham emitennya di Indonesia.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 0,85 persen di level USD73,44 per barel. Sementara harga minyak Brent turun 0,94 persen di level USD78,15 per barel pada 14.03 WIB berdasarkan data Oilprice.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun Bikin Saham MEDC Terjun Bebas Pilah Pilih Saham Potensi Cuan saat Window Dressing

Harga minyak mentah meluncur untuk sesi ketiga berturut-turut dan tetap berada di bawah tekanan di tengah ketidakpastian penurunan produksi sukarela OPEC+ dan melemahnya prospek permintaan global.

Imbasnya, sejumlah saham minyak dan gas (migas) Tanah Air terpantau anjlok. Kinerja saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) hari ini harus tertekan 5,78 persen di level Rp1.060 per lembar saham. Pekan lalu, saham MEDC juga ditutup melemah 2,6 persen di level Rp1.125/saham. Meski secara year to date (YTD), saham MEDC masih berkinerja positif 4,43 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Harga Minyak Turun Bikin Saham MEDC Terjun Bebas Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Kembali Akumulasi Saham Gajah Tunggal (GJTL)

 Harga Minyak Turun Bikin Saham MEDC Terjun Bebas

Pekan lalu, kelompok kartel produsen minyak dunia tersebut menyetujui tambahan pengurangan produksi sebesar 1 juta barel per hari pada awal tahun depan, meskipun diperlukan kerja sama dari masing-masing anggota.

Baca Juga:
Harga Minyak Turun Bikin Saham MEDC Terjun Bebas Saham TINS Terbang Lebih 5 Persen, Tersengat Kenaikan Harga Nikel

Brasil juga diumumkan akan bergabung dengan aliansi tersebut tahun depan, namun berencana meningkatkan produksinya menjadi 3,8 juta barel per hari.

Dari sisi permintaan, aktivitas manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan di AS dan China memicu kekhawatiran akan melemahnya permintaan energi di dua negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut.

Data PMI Manufaktur ISM di Amerika Serikat (AS) terbaru dilaporkan tidak berubah pada angka 46,7 pada November 2023. Angka ini juga di bawah perkiraan sebesar 47,6, terus menunjukkan adanya kontraksi di sektor manufaktur.

Perusahaan masih mengelola output seiring dengan berlanjutnya penurunan pesanan. Produksi juga mengalami kontraksi (48,5 vs 50,4) dan lapangan kerja menurun (45,8 vs 46,8).

Sementara Indeks Pengiriman Pemasok (Supplier Deliveries Index) menunjukkan pengiriman lebih cepat selama 14 bulan berturut-turut (46,2 vs 47,7).

Sementara itu, pesanan baru (48,3 vs 45,5) dan persediaan (44,8 vs 43,3) menyusut lebih lambat dan harga turun lebih sedikit (49,9 vs 45,1), menandakan stabilitas harga sebagai akibat dari pelonggaran pasar energi, meskipun diimbangi oleh peningkatan di pasar baja.

Sementara itu, para investor terus memantau perkembangan geopolitik di Timur Tengah seiring meningkatnya pertempuran di Gaza pada akhir pekan.

Di samping itu, emiten migas milik Keluarga Panigoro ini dilaporkan melakukan akuisisi blok migas di Oman yang ditargetkan rampung pada tahun ini.

Rencana ini diproyeksi membuat produksi migas MEDC berpotensi naik pada 2024. Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro mengatakan Medco telah mendapatkan restu dari Kesultanan Oman untuk mengakuisisi 20 persen kepemilikan pada dua blok migas di negara tersebut.

“Transaksi akuisisi dua blok migas di Oman, Timur Tengah tersebut diharapkan dapat rampung pada Desember 2023. Akuisisi ini sejalan dengan strategi kami untuk memiliki dan mengembangkan aset-aset berkualitas tinggi yang menghasilkan kas dengan potensi pertumbuhan yang besar," ujar Hilmi dalam keterangannya, dikutip Rabu, (29/11/2023).

MEDC dikabarkan akan mengakuisisi dari OQ Exploration & Production LLC (OQEP) dengan sekitar 20 persen kepemilikan atas lisensi produksi Blok 60 dan 20 persen kepemilikan atas lisensi eksplorasi Blok 48 yang keduanya berlokasi di darat, tepatnya di bagian barat tengah Oman.

MEDC juga membukukan pendapatan sebesar USD1,66 miliar atau setara Rp25,86 triliun (kurs Rp15.487 per USD) per September 2023. 

Pendapatan ini ditopang oleh pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar USD1,63 miliar dan pendapatan keuangan sebesar USD33,75 juta. Kontrak dengan pelanggan meliputi penjualan migas, kontrak konstruksi, kontrak penjualan listrik, operasi dan jasa pelayaran serta jasa lainnya. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.