Usai Akuisisi Menara dan Fiber Optik Senilai Rp1,86 Triliun, MTEL Semakin Seksi
IDXChannel– PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) kembali melakukan ekspansi bisnis dengan mengakuisisi 803 menara dan fiber optic sepanjang 967,1 km. Ekspansi bisnis tersebut dinilai tidak hanya menjadi katalis positif untuk kinerja fundamentalnya tetapi juga harga sahamnya.
Pada akhir November 2023, MTEL sebagai perusahaan infrastruktur telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara tersebut mengumumkan akuisisi 803 menara dari PT Gametraco Tunggal dengan nilai transaksi sebesar Rp 1,75 triliun. Selain menara, perseroan juga mengakuisisi fiber optic milik PT Power Telecom sepanjang 967,1 km setara dengan billable length 1.144,7 km senilai Rp 85 miliar. Artinya, anak usaha Telkom ini merogoh Rp1,86 triliun demi tumbuh secara anorganik.
Analis Panin Sekuritas Aqil Triyadi menilai aksi tersebut merupakan strategi MTEL untuk mengoptimalkan serapan belanja modal (capex) di penghujung tahun untuk terus memperkuat posisi MTEL. Menurutnya, transaksi tersebut dapat terlaksana lantaran MTEL masih memiliki ruang ekspansi yang terbuka.
Menurutnya jika sampai kuartal III-2023, serapan capex MTEL baru mencapai 60% dan masih ada ruang ekspansi dari anggaran capex. “Jika melihat realisasi capex, maka MTEL masih memiliki anggaran sekitar Rp 2,8-3 triliun yang siap digunakan untuk mempercepat pertumbuhan dengan memperkuat posisinya di sektor menara maupun fiber optik,” kata Aqil saat dihubungi melalui pesan singkat.
Aqil menilai strategi MTEL tersebut tepat untuk memperkuat portofolio menara maupun fiber menjadi jalan MTEL untuk mencetak pertumbuhan yang berkelanjutan ke depan.
Senada dengan Aqil, analis Philip Sekuritas Edo Ardiansyah menjelaskan bahwa penambahan jumlah menara dan fiber optik yang cukup agresif yang dilakukan MTEL dapat memperluas jangkauan jaringannya menurut Edo.
Selain itu, dari posisi arus kas yang kuat menunjang strategi perseroan mengakuisisi sejumlah aset dari para operator dan kompetitor. Saat ini para operator telekomunikasi tengah mengincar perluasan jangkauan internet ke luar Jawa dan MTEL memiliki portofolio yang paling besar sehingga semakin memperkuat fundamentalnya.
“Valuasi masih murah, ada dorongan positif untuk kinerja fundamental serta momentum akhir tahun adanya potensi window dressing. MTEL punya kans kuat menjadi saham yang terimbas positif dengan adanya window dressing apalagi sejauh ini secara fundamental, MTEL adalah outperformer di sektornya” tambah Edo.
Sucor memproyeksi outlook MTEL di 2024 tetap cerah di mana potensi pertumbuhan pendapatan terbuka lebar. Faktor pendukungnya antara lain 1) penambahan menara secara agresif, 2) posisi neraca yang kuat untuk menopang ekspansi 3) dan perluasan ekspansi ke luar. Jawa.
Secara khusus, Sucor memproyeksi pendapatan dari serat optik tahun ini bakal mencapai Rp200 miliar dan diprediksi tumbuh 30% pada tahun depan sejalan dengan penambahan jaringan. Baru-baru ini, MTEL mengakusisii 967 kilometer jaringan serat optik milik PT Power Telecom senilai Rp85 miliar. Tambahan jaringan tersebut melengkapi total jaringan serat optik MTEL menajdi 13.368 km, melampaui target 13.000 km yang ditetapkan manajemen MTEL.
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.