Resmi Masuk MSCI, Saham AMMN, EMTK, ARTO Malah Kompak Merah

IDXChannel – Saham emiten tambang tembaga dan emas PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) hingga bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) kompak ambles seiring resmi masuk indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada Jumat (1/12/2023).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 09.52 WIB, saham AMMN ambles 14,24 persen ke Rp6.175 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,00 triliun dan volume 158,57 juta saham.

Baca Juga:

Resmi Masuk Indeks MSCI, Saham AMMN Anjlok 15 Persen

Ini melanjutkan penurunan tiba-tiba di penghujung perdagangan Kamis (30/11). Kemarin, saham AMMN sejatinya sempat melompat 7,40 persen ke Rp8.350 per saham selama sesi perdagangan, sebelum tiba-tiba ditutup anjlok 7,40 persen pada masa pra-penutupan dengan volume tinggi.

Investor tampaknya melakukan aksi jual alias sell on news seiring AMMN akan resmi menjadi penghuni baru indeks MSCI yang efektif berlaku per hari ini, Jumat (1/12).

Baca Juga:

Gembok Dibuka, Saham Pengelola Bioskop CGV (BLTZ) Terkoreksi

Saham ARTO turut turun, yakni mencapai 2,81 persen ke Rp3.110 per saham. Saham emiten Grup Emtek PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) juga melemah, yakni 1,55 persen secara harian.

Sebelumnya, MSCI melakukan kocok ulang konstituen. Tiga nama baru, yang disebut di atas, masuk ke indeks yang biasa menjadi acuan investor asing tersebut.

Baca Juga:

BEI Keluarkan JAWA dari Daftar Efek Pemantauan Khusus

Menurut review indeks MSCI per November 2023, AMMN masuk ke daftar MSCI Global Standard Indexes untuk Indonesia. Sementara, emiten nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) keluar dari indeks ini.

“Semua perubahan akan diterapkan pada penutupan pada 30 November 2023, tanggal efektif per 1 Desember 2023,” jelas MSCI, dikutip IDXChannel, Rabu (15/11/2023).

Di daftar MSCI Small Cap Indexes, ARTO dan EMTK menjadi anggota anyar.

Sebaliknya, emiten bank digital PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), emiten tambang batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI), duo emiten BUMN Karya PT PP (Persero) Tbk (PTPP) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan tambang pelat merah PT Timah Tbk (TINS) keluae dari indeks MSCI small cap.

Review indeks selanjutnya akan diumumkan pada Februari 2024, tepatnya 12 Februari 2024 dan tanggal efektif per 1 Maret 2024. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.