Pameran Kendaraan Listrik Inabuyer Catat Komitmen Kerja Sama Rp 423 M

Inabuyer EV Expo 2023 resmi ditutup Kamis (30/11/2023). Acara ini menghasilkan komitmen kerja sama dari instansi pemerintahan untuk sebanyak 32.431 unit dengan nilai keseluruhan ditaksir mencapai Rp 423,56 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengatakan, Inabuyer EV ini juga merupakan yang pertama kali di gelar. Adapun data potensi kerja sama di atas merupakan hasil dari pelaksanaan acara selama 3 hari, dari tanggal 28 s.d 30 November 2023.

"Terjadi komitmen, artinya banyak BUMN yang kemari. Terutama dari sektor perkebunan, juga dari sektor pupuk yang sudah tertarik dan akan melakukan pendalaman kembali. Dan terjadi komitmen sebesar Rp 423 miliar yang akan segera bertransaksi. Ini sudah komitmen, mudah-mudahan akan terealisasi," katanya, dalam penutupan Inabuyer EV Expo di SMESCO, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2023).

Sementara itu, jumlah exibitor dalam pameran kali ini ada sekitar 19 brand kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan 21 brand ekosistem EV. Kemudian total pengunjung per hari ini hingga pukul 15.00 WIB tembus hingga 3.500 pengunjung.

"Dari hari pertama sampai sekarang, jumlah komitmen B2C transaksi selama 3 hari, jam 3 sore ini, sekitar 156 unit, dengan jumlah transaksi Rp 2,086 miliar. Lumayan, 156 unit terjual selama 3 hari," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, pihaknya sangat mendukung perkembangan industri EV di Tanah Air. Ia juga yakin bahwa EV akan mengubah tatanan industri otomotif dunia yang terus bergerak ke arah yang lebih ramah lingkungan.

"Semua negara bisa bikin termasuk Indonesia. Apalagi Indonesia punya market besar 270 juta. Saya senang 3 tahun ini pertumbuhan luar biasa. Tadi ada 58 (merek) yang berproduksi, TKDN bahkan ada yang di atas 90%. Saya kira ini akan terus tumbuh. Ini harus didorong baik perorangan maupun belanja pemerintah," ujarnya, dalam sambutannya.

Menurutnya, dukung ekonomi hijau akan memunculkan struktur produksi baru dan membuka peluang bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Salah satunya dalam hal ini ialah produksi sparepart atau suki cadang.

"Apalagi kalau sparepart-nya diproduksi dengan konsep rantai pasok sehingga usaha kecil bisa buat komponen dan dirakit brand. Daya optimis brand lokal bisa bersiang dengan luar karena saya kira dari segi harga jauh lebih kompetitif dan saya kira nggak masalah, kualitas bisa bersaing," pungkasnya.