Note

Emiten Toko Grup Djarum Defisit Rp22,4 Triliun Pada Akhir September 2023

· Views 46

Pasardana.id - PT Global Digital Niaga Tbk (IDX: BELI) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp2,624 triliun dalam Sembilan bulan tahun 2023, atau menyusut dibanding periode sama tahun 2022 yang mencapai Rp3,728 triliun.

Akibatnya, akumulasi rugi atau defisit kian menumpuk sebesar 13,1 persen dibanding akhir tahun 2022, menjadi sebesar Rp22,476 triliun pada akhir September 2023.   

Jika dirunut, pendapatan bersih tumbuh 8,5 persen secara tahunan menjadi Rp11,462 triliun pada akhir kuartal III 2023.

Rinciannya, penjualan dari toko fisik meningkat 19,34 persen menjadi Rp3,146 triliun.

Bahkan, pendapatan dari institusi melonjak 80 persen menjadi Rp1,98 triliun.

Tapi, pendapatan ritel dari toko dunia maya merosot 6,6 persen yang tersisa Rp7,105 triliun.

Walau beban pokok pendapatan membengkak 1,1 persen secara tahunan menjadi Rp9,729 triliun pada akhir September 2023. Tapi laba kotor terangkat 92,3 persen menjadi Rp1,733 triliun.  

Sayangnya, beban umum dan administrasi melambung 13,9 persen secara tahunan menjadi Rp2,727 triliun pada akhir September 2023. Ditambah beban penjualan tercatat sebesar Rp1,627 triliun.

Akibatnya, emiten toko fisik dan toko dunia maya grup Djarum ini mengalami rugi usaha sedalam Rp2,583 triliun.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan Sembilan bulan tahun 2023 dengan penelaahan terbatas BELI yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/11/2023).

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 23,1 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp4,427 triliun pada akhir September 2023.

Pada sisi lain, total ekuitas berkurang 24,08 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp7,957 triliun pada akhir kuartal III 2023.

Patut dicermati, arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi selama Sembilan bulan 2023 menyentuh Rp2,902 triliun.

Pasalnya, penerimaan dari pelanggan hanya Rp30,729 triliun. Tapi pembayaran kepada pemasok mencapai Rp29,542 triliun.

Ditambah, pembayaran kepada karyawan sebesar Rp1,486 triliun dan pembayaran beban operasional sebesar Rp2,561 triliun.

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.