Note

BREN hingga AMMN, Ketika 3 dari 5 Emiten Terbesar Punya Valuasi Kemahalan

· Views 38
BREN hingga AMMN, Ketika 3 dari 5 Emiten Terbesar Punya Valuasi Kemahalan
BREN hingga AMMN, Ketika 3 dari 5 Emiten Terbesar Punya Valuasi Kemahalan. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Emiten penghuni elite club, dalam hal kapitalisasi pasar (market cap) terbesar, memiliki valuasi yang kemahalan (overvalued). Euforia investor terhadap saham-saham milik taipan RI tersebut membuat valuasi menjadi hal nomor kesekian.

Berbeda dengan wejangan para guru investasi yang mengambil jalan value investing, alias berinvestasi dengan melihat nilai intrinsik suatu saham, investor di saham-saham para taipan yang sukses masuk daftar lima emiten dengan market cap terbesar itu tidak memedulikan apakah valuasi saham-saham tersebut sudah menyundul langit.

Baca Juga:
BREN hingga AMMN, Ketika 3 dari 5 Emiten Terbesar Punya Valuasi Kemahalan Saham BREN Terbang 15 Persen ke Level ATH, Tersengat Rumor Akuisisi?

Teranyar, saham emiten tambang tembaga dan emas yang terafiliasi dengan keluarga Salim dan keluarga Panigoro PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berhasil menggeser emiten bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang sebelumnya menduduki posisi kelima market cap terbesar.

Per penutupan perdagangan sesi I, Kamis (30/11/2023), market cap AMMN mencapai Rp567,46 triliun, di atas BMRI Rp548,33 triliun.

Baca Juga:
BREN hingga AMMN, Ketika 3 dari 5 Emiten Terbesar Punya Valuasi Kemahalan Rebalancing MSCI Efektif Besok, Dana Asing Berpotensi Banjiri Saham Ini

Padahal, kalau ditilik, saham AMMN dihargai 438,12 kali di atas laba per saham perusahaan. Dalam metrik yang disebut price-to earnings ratio (PER) tersebut, suatu saham dikatakan mahal apabila secara umum berada di atas 10-15 kali atau di atas rerata sektor/industri.

BMRI sendiri memiliki PER yang cenderung wajar, yakni 10,48 kali. Untuk lebih jelas, kita lihat perbandingan laba bersih keduanya. Laba BMRI mencapai Rp39,06 triliun selama periode 9 bulan di 2023, terbesar kedua di bursa.

Baca Juga:
BREN hingga AMMN, Ketika 3 dari 5 Emiten Terbesar Punya Valuasi Kemahalan Valuasi Mahal, Berapa Lama ARA Saham AYAM Bertahan?

Sedangkan, laba AMMN hanya sekitar Rp973 miliar dalam periode yang sama.

Demikian pula, emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk (BYAN), yang nangkring di posisi keempat memiliki PER 29,31 kali, di atas rule of thumb dan rerata emiten batu bara yang hanya 8,3 kali.

Rasio price-to book value (PBV), atau perbandingan harga saham dengan nilai buku (ekuitas), BYAN juga kelewat tinggi, yakni 22,65 kali, di atas aturan praktis 1 kali.

Tidak ketinggalan, emiten geotermal milik taipan Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), yang sedang menjadi hot stock, sukses menduduki peringkat kedua, membuntuti emiten bank Grup Djarum PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang berada di posisi nomor wahid. (Lihat tabel di bawah ini.)

BREN hingga AMMN, Ketika 3 dari 5 Emiten Terbesar Punya Valuasi Kemahalan

Valuasi PER BREN yang mencapai 506,06 kali, jauh di atas aturan umum. Begitu pula PBV yang sudah menyentuh 222,56 kali. Sungguh tidak wajar apabila diteropong menggunakan perspektif value investing, entah via kaca mata investor legendaris Warren Buffett, mendiang Charlie Munger, hingga investor kawakan Indonesia Lo Kheng Hong (LKH).

Dalam sorotan harga saham yang melonjak tinggi, dari BREN hingga AMMN, tergambar dengan jelas bahwa euforia investor dapat menciptakan ketidakseimbangan antara harga saham dan nilai intrinsiknya.

Meskipun beberapa emiten terbesar berhasil menggeser posisi 'big cap tradisional' dengan market cap yang memukau, perlu diingat bahwa valuasi yang terlampau tinggi dapat menjadi bumerang bagi investor.

Wejangan para guru investasi mengingatkan kita untuk tidak hanya terbuai oleh angka market cap yang menyilaukan, melainkan juga mempelajari nilai sebenarnya dari suatu saham.

Dalam mengambil keputusan investasi, kehati-hatian dan pemahaman mendalam tentang nilai intrinsik saham tetap menjadi kunci kesuksesan jangka panjang. (ADF)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.