Christopher Waller melihat tidak ada gunanya menaikkan suku bunga

Permintaan dolar AS terus menurun dengan kecepatan yang sama seiring dengan pertumbuhan perekonomian AS. Banyak ahli menjadi lebih aktif akhir-akhir ini, memperkirakan akan terjadi kejatuhan dolar lagi. Tentu saja, saya tidak percaya dengan skenario seperti itu dan menganggap dolar sudah oversold. Seperti yang telah kita bahas, pasar menolak untuk meningkatkan permintaan terhadap mata uang AS, meskipun ada alasan yang cukup masuk akal untuk hal tersebut. Dalam kondisi seperti itu, yang tersisa hanyalah menunggu pasar menyelesaikan "kesesuaian" ini.

Pada hari Selasa, salah satu anggota FOMC, Christopher Waller, menyatakan bahwa ia tidak melihat alasan untuk mempertahankan suku bunga pada puncaknya jika inflasi terus menurun. Tentu saja dia benar, tapi ada satu masalah: inflasi di AS tidak menurun secara konsisten. Baru-baru ini, kita menyaksikan peningkatan inflasi AS selama tiga bulan, dan hanya turun menjadi 3,2% YoY pada bulan lalu.

Waller juga menyatakan bahwa jika inflasi terus turun selama beberapa bulan berturut-turut, Federal Reserve harus mempertimbangkan kemungkinan menurunkan suku bunga. Bagi dolar, yang baru saja menerima dukungan dalam bentuk data PDB, ini adalah pernyataan yang "menakjubkan". Jika anggota FOMC mulai membicarakan penurunan suku bunga sekarang, permintaan dolar AS mungkin akan semakin menurun. Jika dolar jatuh karena retorika netral dari para bankir, apa yang akan terjadi dengan retorika dovish?

Beruntung Waller juga mengatakan bahwa inflasi di AS masih terlalu tinggi, sehingga sedikit menunda hipotetis penurunan suku bunga. Waller juga meragukan prospek inflasi dan aktivitas ekonomi, sehingga dia belum siap untuk menyatakan dengan yakin bahwa suku bunga tidak akan naik lebih lanjut. Pernyataan hawkish ini kemungkinan menyelamatkan dolar dari kejatuhan lebih lanjut. Di satu sisi, Waller berbicara tentang kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter, dan di sisi lain, ia mengizinkan pengetatan lebih lanjut. Menurut pendapat saya, tidak dapat diterima jika dolar jatuh lebih jauh, namun sekali lagi belum ada sinyal berakhirnya gelombang kenaikan.

Berdasarkan analisa, saya menyimpulkan bahwa pola gelombang bearish masih terbentuk. Pasangan ini telah mencapai target di sekitar angka 1.0463, dan fakta bahwa pasangan ini belum menembus level ini menunjukkan bahwa pasar siap untuk membangun gelombang korektif. Tampaknya pasar telah menyelesaikan pembentukan gelombang 2 atau b, jadi dalam waktu dekat saya memperkirakan gelombang turun impulsif 3 atau c dengan penurunan signifikan pada instrumen. Saya tetap merekomendasikan penjualan dengan target di bawah rendahnya gelombang 1 atau a. Namun hati-hati dengan short position, karena wave 2 atau b mungkin berbentuk lebih panjang. Keputusan terbaik adalah menahan diri untuk tidak menjual sampai tanda-tanda penyelesaian 2 atau b muncul.

Pola gelombang pada pasangan GBP/USD menunjukkan penurunan dalam segmen tren turun. Yang paling bisa kami andalkan adalah koreksi. Saat ini, saya sudah dapat merekomendasikan penjualan instrumen dengan target di bawah angka 1.2068 karena wave 2 atau b pada akhirnya akan berakhir dan kapan saja. Semakin lama, semakin kuat jatuhnya. Segitiga yang menyempit adalah awal dari akhir pergerakan. Namun, saya tetap menyarankan untuk menunggu sinyal yang menunjukkan akhir dari gelombang korektif.