Pasardana.id - PT Bank Neo Commerce Tbk (IDX: BBYB) menderita rugi bersih sebesar Rp566,05 miliar dalam Sembilan bulan tahun 2023, atau menyusut 5,8 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp601,17 miliar.
Akibatnya, akumulasi rugi atau defisit kian dalam sebesar 32,3 persen dibanding akhir tahun 2022, menjadi Rp2,31 triliun.
Padahal, pendapatan bunga bersih melonjak 105,3 persen secara tahunan menjadi Rp2,031 triliun pada akhir September 2023.
Demikian juga dengan pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 36,8 persen secara tahunan menjadi Rp427,83 miliar per 30 September 2023.
Namun, emiten bank grup Akulaku Silvrr ini mengalami rugi operasional sedalam Rp567,6 miliar pada kuartal III 2023, atau susut 4,7 persen dibanding akhir September 2022 yang tercatat sebesar Rp595,95 miliar.
Pasalnya, beban operasional membengkak 59,5 persen secara tahunan menjadi Rp3,026 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Adapun pos-pos penekannya, kerugian penurunan nilai aset keuangan membengkak 198,9 persen secara tahunan menjadi Rp1,949 triliun.
Bahkan, perseroan harus mengeluarkan beban provisi dan komisi lainnya sebesar Rp356,68 miliar. Sedangkan pada Sembilan bulan 2022, nihil.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan Sembilan bulan 2023 dengan penelaahan terbatas BBYB yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (28/11/2023).
Sementara itu, kredit yang diberikan tumbuh 7,03 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp10,965 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Patut dicatat, NPL gross memburuk menjadi 3,89 persen per 30 September 2023, sedangkan di akhir kuartal III 2022 hanya 1,88 persen. Tapi NPL Nett membaik menjadi 1,51 persen dari 1,69 persen
Pada sisi lain, simpanan nasabah meningkat 5,9 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp15,303 triliun pada akhir September 2023.
Hot
No comment on record. Start new comment.