Beban Keuangan Tekan Laba TBIG 8 Persen Pada Akhir September 2023

Pasardana.id-PT Tower Bersama Infrastructure Tbk(IDX:TBIG) membukukan laba bersih Rp1,118 triliun dalam Sembilan bulan tahun  2023, atau menyusut 8,5 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang terbilang Rp1,222 triliun.

Dampaknya, laba bersih per saham dasar yang diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk melorot ke level Rp49,54 per lembar pada akhir kuartal III 2023, sedangkan akhir September 2022 berada di level Rp55,02 per helai.

Padahal pendapatan tumbuh 0,62 persen secara tahunan menjadi Rp4,952 triliun pada akhir September 2023. Rinciannya, pendapatan sewa menara dari Telkomsel Rp1,694 triliun, Indosat Rp1,43 trilium, XL Axiata Rp866,75 miliar, Smartfren Telecom Rp409,3 miliar dan Smart Telecom Rp295,13 miliar.

Menariknya, emiten anjungan telekomunikasi ini dapat menekan beban pokok  pendapatan sedalam 2,8 persen secara tahunan menjadi Rp1,37 triliun pada akhir kuartal III 2023. Alhasil laba kotor terkerek 2,05 persen menjadi Rp3,582 triliun.

Sedangkan laba operasi tumbuh 1,2 persen secara tahunan menjadi Rp3,205 triliun pada akhir September 2023.

Sayangnya, beban keuangan pinjaman dan surat utang mencapai Rp1,254 triliun. Ditambah beban keuangan lainya sebesar Rp185,44 miliar dan beban lainnya Rp50,484 miliar.

Akibatnya, laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan tergerus 3,6 persen secara tahun menjadi Rp1,695 triliun pada akhir kuartal III 2023.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan Sembilan bulan 2023 dengan penelaahan terbatas TBIG yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia(BEI), Selasa(28/11/2023).

Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp32,474 triliun per 30 September 2023.

Sedangkan total ekuitas meningkat 3,3 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp11,285 triliun pada akhir kuartal III 2023.