Note

Dolar Lanjutkan Penurunan, Peluang Rupiah Bersinar Lagi

· Views 47
Dolar Lanjutkan Penurunan, Peluang Rupiah Bersinar Lagi
Dolar Lanjutkan Penurunan, Peluang Rupiah Bersinar Lagi (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks dolar turun di level 103,14 pada perdagangan Selasa (28/11/2023) di tengah investor yang terus bertaruh bahwa The Federal Reserve (The Fed) berhenti menaikan bunga acuannya.

Ekspektasi pasar bahwa siklus kenaikan suku bunga The Fed akhirnya berakhir memberikan tekanan pada greenback. Dolar AS melemah ke level terendah dalam tiga bulan sejak 31 Agustus lalu. Dalam sebulan, indeks dolar (DXY) sudah melemah 3,23 persen. (Lihat grafik di bawah ini).

Dolar Lanjutkan Penurunan, Peluang Rupiah Bersinar Lagi

Sekitar 25 persen pasar melihat kemungkinan bahwa The Fed dapat mulai menurunkan suku bunga pada awal Maret dan meningkat menjadi hampir 45 persen pada Mei tahun depan berdasarkan CME FedWatch.

“Lambatnya momentum pertumbuhan, puncak suku bunga, penurunan suku bunga tahun depan, dan pembatalan posisi beli menjadi sentimen yang mendorong pelemahan dolar AS yang berdampak pada seluruh mata uang,” kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan senior di Capital.com.

Pekan lalu, PMI Global awal S&P menunjukkan manufaktur turun lebih dari yang diharapkan sementara indeks PMI jasa naik lebih cepat. 

Minggu ini, pasar akan memantau dengan cermat rilis data indeks PCE, pendapatan pribadi, dan pengeluaran serta PMI Manufaktur ISM serta beberapa pernyataan pejabat The Fed. 

Dolar juga mengalami pelemahan terbesar terhadap sejumlah mata uang dolar Australia, Pound Inggris, dan yen Jepang.

Penurunan dolar didukung oleh turunnya imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun yang saat ini berada di level 4,47 persen pada awal minggu terakhir bulan November.

Sementara itu, investor juga akan mengamati lelang Treasury, termasuk obligasi bertenor 2 tahun senilai USD54 miliar, obligasi bertenor 5 tahun senilai USD55 miliar, dan obligasi bertenor 7 tahun senilai USD39 miliar. Pekan lalu, permintaan obligasi Treasury AS jatuh tempo dalam 20 tahun cukup kuat.

Penjualan rumah baru di AS juga turun 5,6 persen secara yoy sebesar 679.000 unit sepanjang Oktober. Angka ini di bawah perkiraan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebesar 723.000 unit dan menyebabkan penurunan imbal hasil Treasury.

Para investor juga tengah mengamati hasil pertemuan OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk memperdalam pengurangan produksi minyak. Serta data PMI China yang juga akan diumumkan.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.