Lapor ke Presiden, Mendag Zulhas Sebut Ekspor Kratom Menguntungkan

Pasardana.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas), menggelar pertemuan internal di Istana Negara, Senin, (27/11).

Dalam pertemuan selama satu jam tersebut, salah satu yang dibahas yakni soal tanaman herbal kratom.

Zulhas menyebutkan, tata niaga tanaman herbal kratom, bisa mendapatkan keuntungan yang besar bagi masyarakat Kalimantan Barat.

"Ya laporan pekerjaan, antara lain laporan mengenai jenis tanaman kratom yang sangat menguntungkan, khususnya bagi petani di Kalimantan. Sehingga perlu ditata perdagangannya," ujar Zulhas. 

Namun ia belum mau menjelaskan bagaimana tata kelola tanaman kratom yang mau dilakukan pemerintah, begitu juga dengan potensi nilai yang bisa diraih dari perdagangan tanaman yang mengandung zat narkotika ini.

Sebagaimana diketahui, Kratom termasuk memiliki kandungan yang dapat dikategorikan narkotika golongan I.

Ekspor kratom pun sudah dilakukan RI dari beberapa tahun lalu dan masih berlanjut hingga saat ini.

Di satu sisi, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan kajian apakah Kratom termasuk dalam narkotika atau tidak.

Meski begitu, peluang ekspor kratom sangat besar dimana nilainya bisa mencapai ratusan miliar.

Melansir data BPS yang diolah Kemendag, negara tujuan utama ekspor kratom Indonesia adalah Amerika Serikat, yang menempati urutan pertama pada periode Januari-Mei 2023, yakni sebesar US$ 4,86 juta, diikuti Jerman US$ 0,61 juta, India US$ 0,44 juta, dan Republik Czech US$ 0,39 juta.