2 Cara Membeli Saham TikTok yang Jarang Diketahui, Bisa Lewat Perusahaan Ini

IDXChannel—Ada cara membeli saham TikTok yang jarang diketahui. ByteDance, perusahaan yang mengoperasikan TikTok, memang belum menjual sahamnya secara publik di bursa efek manapun. 

Sebelumnya, kabar tentang initial public offering dari ByteDance sudah pernah berhembus, namun tak kunjung terealisasi. Namun demikian, Reuters menyebutkan pada Oktober ByteDance menawarkan buyback saham terbatas kepada karyawannya di AS. 

Baca Juga:

Akankah GOTO Makin Perkasa Jika TikTok Resmi Gabung?

Menandakan bahwa terdapat saham terbatas yang dipegang karyawan-karyawan tertentu. Kabarnya, harga saham terbatas itu mencapai USD160 per lembar, nilai ini setara dengan Rp2,47 juta per lembar saham. 

Laporan Reuters juga menyebutkan bahwa ByteDance berencana membeli kembali saham senilai USD300 juta dari buyback tersebut. Saat ini, valuasi ByteDance diketahui mencapai USD223,5 miliar. 

Baca Juga:

Tak Cuma Tokopedia, Ternyata TikTok Juga PDKT ke E-Commerce Ini

Benefit yang ditawarkan ByteDance ini memungkinkan karyawan untuk melikuidiasi kepemilikan sahamnya di perusahaan tanpa menunggu ByteDance menyelenggarakan pencatatan saham secara resmi di bursa efek. 

Namun demikian, kepemilikan saham itu hanya tersedia untuk para karyawan. Lalu, bagaimana cara masyarakat umum membeli saham TikTok? Investor yang tertarik untuk memiliki saham ByteDance, dapat membelinya lewat perusahaan capital venture yang mendanai perusahaan asal China ini. 

Baca Juga:

Apa Bedanya TikTok Shop dan TikTok Affiliate? Simak Penjelasan Lengkapnya

Dikutip dari situs Fool (27/11), investor mungkin dapat membeli saham ByteDance dari pemegang sahamnya lewat private equity exchange, namun karena sahamnya tidak tersedia di pasar saham secara publik, negosiasi harga dan likuiditasnya akan sulit. 

Cara lain untuk mendapatkan saham ByteDance secara tidak langsung adalah dengan membeli saham perusahaan capital venture yang mendanai ByteDance. Saat ini, ada dua perusahaan publik yang mendanai ByteDance, yakni Softbank dan KKR. 

Softbank merupakan perusahaan e-commerce dan telekomunikasi Jepang yang sahamnya diperdagangkan di Tokyo Stock Exchange (TSE/TYO). Perusahaan ini terkenal dengan dana fundingnya yang jumbo, yakni Vision Funds senilai USD100 miliar. 

Vision Funds mendanai perusahaan-perusahaan dengan valuasi di atas USD1 miliar (unicorn), salah satunya termasuk ByteDance. Perusahaan teknologi lain yang masuk dalam portofolio investasi Softbank antara lain Alibaba dan T-Mobile. 

Sementara KKR adalah perusahaan investasi manager yang sahamnya diperdagangkan di New York Stock Exchange (NYSE). KKR menanamkan saham di perusahaan-perusahaan lewat skema private equity. 

KKR telah menginvestasikan saham di perusahaan dalam beragam industri, mulai dari energi, infrastruktur, real estate, hedge funds. Termasuk ByteDance. KKR sendiri berinvestasi di ByteDance pada 2018, berbarengan dengan Softbank dan General Atlantic. 

Saat KKR berinvestasi di ByteDance, valuasi induk perusahaan TikTok itu masih memiliki valuasi senilai USD75 miliar. KKR lantas berinvestasi pada putaran kedua pada akhir 2020, dan menaikkan valuasi ByteDance hingga USD180 miliar. 

Saat ini, harga saham KKR diperdagangkan di level USD69,20 per saham. Sementara saham Softbank diperdagangkan pada harga JYP6.123 per saham. Untuk membeli saham-saham di bursa efek luar negeri, investor Indonesia harus menggunakan sekuritas yang menyediakan opsi perdagangan saham luar negeri.
Itulah beberapa cara membeli saham TikTok yang jarang diketahui banyak orang. (NKK)