Note

Dolar AS Makin Kuat, Ekonomi RI di 2024 Terancam?

· Views 28
Dolar AS Makin Kuat, Ekonomi RI di 2024 Terancam?
Dolar AS Makin Kuat, Ekonomi RI di 2024 Terancam? (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Nilai tukar rupiah diprediksi masih akan tertekan terhada mata uang dolar Amerika Serikat (AS) hingga 2023.

Pelemahan ini juga bergantung pada ekonomi China yang mungkin tumbuh, maka bisa memulihkan negara tetangga.

Baca Juga:
Dolar AS Makin Kuat, Ekonomi RI di 2024 Terancam? Rupiah Melemah Dalam, Dolar Dekati Rp15.600

Pengamat Pasar Uang, Junito Ahmad Haryono mengatakan, likuiditas dan kebijakan moneter masih akan ketat di tahun depan. Namun ada secercah harapan perputaran uang yang besar yaitu melalui pemilu.

"Catatan kedua, monetary bias remain tighten, ada pemilu 2024 ini mungkin kasarnya sekitar Rp150 triliun uang akan bergerak, secara tunai ini ada di dalam sistem BI dan bergerak, diharapkan bisa mendorong konsumsi," kata pengamat yang kerap disapa Tomi ini dalam Media Gathering Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Padalarang, Kamis (23/11/2023).

Baca Juga:
Dolar AS Makin Kuat, Ekonomi RI di 2024 Terancam? Indeks Dolar AS Turun, Rupiah Menguat Tipis

Meski ada pemilu, menurut Tomi volatilitas akan menjadi tantangan perbankan. "Inflasi di AS naik terus, dolarnya makin strong," ujarnya.

Beberapa mata uang dunia, termasuk rupiah, akan mencari keseimbangan baru di tengah tingginya the greenback. Ancaman lain adalah ketegangan geopolitik yang belum mereda.

"Ketegangan di Timur Tengah ini dikhawatirkan meluas ke negara tetangga. Ending-nya nggak bisa ditebak ini. 2024 ini seharusnya kita sudah mulai pemulihan, tapi ternyata masih banyak kekhawatiran," jelasnya

Berdasarkan proyeksi Dana Moneter Internasional (IMF), perekonomian dunia pada tahun 2023 dan 2024 bertumbuh masing-masing sebesar 3% dan 2,9%, yang menunjukkan adanya risiko ekonomi dan geopolitik yang terus berlanjut sehingga akan menghambat laju ekonomi.

Namun, Bank Dunia (World Bank) memiliki pandangan yang lebih positif terhadap ekonomi pada 2024, sejalan dengan normalisasi suku bunga dan inflasi. Di sisi perekonomian domestik, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan Indonesia pada kuartal II 2023 mencapai 5,17% (year-on-year) yang ditopang oleh pemulihan sektor manufaktur dan stabilitas kinerja sektor pertanian.

Namun, terdapat depresiasi nilai tukar rupiah yang dapat berdampak bagi sejumlah sektor industri dan perdagangan akibat kebijakan suku bunga acuan bank sentral Amerika (The Fed).

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh kinerja sektor perbankan yang saat ini stabil kendati terdapat pengetatan likuiditas global.

Pada semester II-2023, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan Indonesia terjaga pada level 27,6%, serta rasio kredit bermasalah (NPL) bruto menurun ke level 2,3%.

(DES)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.