Note

Punya Sumber Daya Mineral Melimpah, Ri Ajak Australia Majukan Industri Kendaraan Listrik

· Views 47

Pasardana.id - Dalam rangka menindaklanjuti komitmen Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Persemakmuran Australia pada Annual Leaders' Meeting, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Ad Interim Erick Thohir dan Menteri Industri dan Ilmu Pengetahuan Australia Ed Husic melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman memajukan kolaborasi Kendaraan Listrik, Kamis (23/11).

Mekanisme bilateral ini memfasilitasi hubungan kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua negara khususnya di bidang industri kendaraan listrik.

Erick Thohir mengatakan, kolaborasi ini memetakan rantai pasok dan ekosistem kendaraan listrik. Serta mendukung transfer pengetahuan, memfasilitasi kemitraan bisnis-ke-bisnis baru serta membentuk komite pengarah bersama untuk memandu alur kerja dan memantau hasil kolaborasi. 

“Indonesia dan Australia tidak hanya memiliki kedekatan geopolitik. Namun keduanya juga memiliki sumber daya mineral yang melimpah, serta peluang untuk menjadi pemain kunci dalam rantai pasokan kendaraan listrik global,” ujar Erick.

Ditambahkan Erick, Nikel dan litium adalah dua mineral utama yang digunakan dalam baterai kendaraan listrik. Indonesia telah mengembangkan industri hilirisasi nikelnya menuju ekosistem kendaraan listrik dalam 5 tahun terakhir.

"Telah ada 3 pabrik di Indonesia yang beroperasi untuk memproduksi mixed hydroxide precipitate, bahan dasar prekursor baterai. Selain itu, beberapa proyek manufaktur baterai juga telah direncanakan akan dimulai pada bebarapa tahun mendatang," kata Erick.

Sementara disatu sisi, Australia memiliki 24% cadangan litium dunia (urutan kedua setelah Chili). Bahkan, Australia juga menyumbang 43% dari ekstraksi litium global pada tahun 2022. 

Dari sumber daya litium yang melimpah ini, tentu saja Australia dapat mengambil mamfaatnya. Lewat kolaborasinya dengan Indonesia mengembangkan industri nikelnya dalam membangun poros baru ekosistem baterai kendaraan listrik.

“Dengan adanya komitmen dari Pemerintah Australia untuk menugaskan perwakilan dari Departemen Perindustrian, ke Kedutaan Besar Australia di Jakarta, kami yakin Nota Kesepahaman ini dapat menjadi tonggak kolaborasi nyata untuk menggapai ambisi bersama ini,” pungkas Erick.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.