Note

Masuk E-Commerce Lagi, TikTok Dirumorkan Jajaki Kerja Sama dengan GOTO

· Views 57
Masuk E-Commerce Lagi, TikTok Dirumorkan Jajaki Kerja Sama dengan GOTO
Masuk E-Commerce Lagi, TikTok Dirumorkan Jajaki Kerja Sama dengan GOTO. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Media sosial TikTok disebut tengah dalam pembicaraan untuk berinvestasi di unit PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Ini menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan anak usaha ByteDance Ltd tersebut demi memulai kembali bisnis e-commerce di Tanah Air.

Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, dikutip dari Bloomberg News, Rabu (22/11/2023), perusahaan asal China tersebut sedang mengerjakan potensi investasi pada unit ritel online GoTo, Tokopedia, yang dapat diselesaikan dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Juga:
Masuk E-Commerce Lagi, TikTok Dirumorkan Jajaki Kerja Sama dengan GOTO Dorong Infrastruktur Baterai, GOTO Kucurkan Pinjaman Rp45 Miliar ke Electrum

Diwartakan, daripada melakukan investasi langsung, kesepakatan tersebut dapat berbentuk usaha patungan (joint venture) antara kedua perusahaan, kata salah satu sumber anonim.

Saham GOTO melonjak 7 persen di awal perdagangan Kamis (23/11).

Baca Juga:
Masuk E-Commerce Lagi, TikTok Dirumorkan Jajaki Kerja Sama dengan GOTO Dua Perusahaan Terafiliasi GOTO Teken Fasilitas Pinjaman Senilai Rp45 Miliar

Sumber tersebut melanjutkan, diskusi di atas juga melibatkan kedua perusahaan untuk bersama-sama membangun platform e-commerce baru. Pengaturan tersebut dirancang untuk mengatasi hambatan peraturan dan memungkinkan TikTok menghidupkan kembali layanan belanja online di Indonesia, yang menjadi pasar ritel terbesar di Asia Tenggara.

Sebelumnya, pemerintah pada September mengumumkan peraturan besar-besaran yang memaksa TikTok untuk memisahkan bisnis pembayaran dari perbelanjaan di negara RI.

Baca Juga:
Masuk E-Commerce Lagi, TikTok Dirumorkan Jajaki Kerja Sama dengan GOTO Microsoft hingga Nvidia Kerek Sektor Tekno AS, GOTO Cs di RI Gimana?

Ini menjadi sebuah pemisahan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang melemahkan daya dorong raksasa media sosial tersebut di industri e-commerce, ketika mereka mulai mendapatkan daya tarik terhadap Shopee besutan Sea Ltd. dan GoTo.

TikTok, satu-satunya platform yang terkena dampak langsung dari peraturan tersebut, pun segera menghentikan belanja online di Indonesia untuk mematuhi pembatasan tersebut.

“Musuh bisa menjadi teman jika kepentingannya selaras,” tulis analis JPMorgan Henry Wibowo dalam sebuah catatan, dikutip Bloomberg News.

“Jika pembicaraan yang dilaporkan menghasilkan kesepakatan yang disetujui oleh regulator, hal ini dapat memungkinkan TikTok untuk mematuhi perubahan peraturan baru-baru ini dan memulai kembali bisnis e-commerce di Indonesia, yang berpotensi mengubah lanskap belanja online,” imbuhnya.

Pertimbangan untuk mencapai kesepakatan sedang berlangsung dan perundingan masih bisa gagal, kata sumber tersebut.

Sebuah perjanjian juga akan tunduk pada persetujuan peraturan, lanjut sumber itu.

Selain itu, mengutip sumber di atas, investasi langsung ke Tokopedia, pemain e-commerce lokal terbesar di Indonesia, mungkin dapat membantu memperlancar hubungan TikTok dengan pemerintah.

TikTok tidak menanggapi permintaan komentar Bloomberg News, sedangkan perwakilan GoTo menolak berkomentar.

Dimiliki oleh ByteDance yang berbasis di Beijing, TikTok telah mencoba memetakan jalur baru untuk fitur dengan pertumbuhan tercepat, TikTok Shop, di negara RI, yang berpenduduk 278 juta jiwa yang seharusnya menjadi contoh ekspansi global dari AS ke Eropa.

Bagi GoTo, perusahaan internet terbesar di Indonesia, kesepakatan dengan TikTok bisa berisiko karena akan membantu pesaing ritel online terbesarnya untuk tetap beroperasi di negara tersebut. Namun, jelas Bloomberg News, hal ini juga akan memberikan GoTo mitra media sosial global yang kuat dalam sebuah perjanjian yang dapat meningkatkan volume belanja dan pembayaran bagi kedua perusahaan.

“Hal ini seharusnya menjadi hal yang positif bagi GoTo karena mereka dapat melakukan perdagangan langsung untuk menantang Shopee, sementara Tiktok dapat dilihat oleh regulator untuk membantu perusahaan lokal mempertahankan dominasinya di pasar lokal,” tulis analis Citigroup yang dipimpin oleh Ferry Wong dalam sebuah riset, dikutip Bloomberg News.

TikTok sebelumnya telah berupaya melibatkan pejabat pemerintah dan perusahaan media sosial lainnya untuk mencari cara memulai kembali operasi e-commerce di negara tersebut.

Pekan lalu, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan TikTok telah berbicara dengan lima perusahaan termasuk Tokopedia, PT Bukalapak.com dan Blibli untuk kemungkinan kemitraan.

Indonesia adalah pasar pertama dan terbesar untuk TikTok Shop, dan belanja online telah menjadi fitur aplikasi media sosial dengan pertumbuhan tercepat dengan basis penggemar yang terus berkembang di negara ini.

TikTok memulai fitur belanja di Indonesia pada 2021 dan kesuksesan instannya telah mendorongnya untuk berekspansi ke ritel online di pasar lain, termasuk Amerika Serikat.

Indonesia adalah salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang melakukan perlawanan terhadap TikTok.

Menyusul pembatasan di Indonesia, negeri jiran Malaysia mengatakan pihaknya sedang mempelajari kemungkinan meregulasi TikTok dan operasi e-commerce-nya. Raksasa media sosial ini sudah menghadapi kemungkinan larangan dan pengawasan di negara-negara seperti AS, Eropa, dan India karena masalah keamanan nasional. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.