Merosot 97,03 Persen, Merdeka Battery (MBMA) Raup Laba Rp10,45 Miliar
IDXChannel - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) membukukan laba USD677.097 atau sekitar Rp10,45 miliar hingga kuartal III-2023.
Angka ini merosot 97,03% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD22,85 juta
Di sisi lain, pendapatan perseroan mengalami kenaikan hingga 201,90% menjadi USD873,86 juta atau Rp13,49 triliun, dari sebelumnya sebesar USD289,44 juta.
Secara rinci, pendapatan segmen NPI tercatat sebesar USD601,58 juta dan segmen nikel matte mencatatkan pendapatan sebesar USD272,27 juta.
Namun, sejumlah beban MBMA turut mengalami kenaikan, di mana beban pokok pendapatan perseroan naik menjadi USD812,45 juta atau Rp12,54 triliun, dari sebelumnya sebesar USD258,14 juta.
Beban penjualan dan pemasaran MBMA juga naik menjadi USD296.753, serta beban umum dan administrasi naik menjadi USD20,82 juta.
Total nilai aset MBMA hingga akhir September 2023 tercatat sebesar USD3,17 miliar atau Rp48,98 triliun, tumbuh 31% dari posisi akhir Desember 2022 yang sebesar USD2,42 miliar. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar USD1 miliar dan ekuitas sebesar USD2,16 miliar.
Pada akhir September lalu, perseroan telah menandatangani perjanjian definitif dengan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh GEM Co., Ltd (GEM) untuk membangun pabrik pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL).
Pabrik tersebut nantinya memiliki kapasitas 30.000 ton nikel dalam Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) per tahun. Pabrik HPAL akan dibangun di Kawasan Industri Morowali atau Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), yang lokasinya berdekatan dengan pabrik pengolahan HPAL PT QMB New Energy Materials (QMB).
PT QMB New Energy Materials sendiri merupakan gabungan perusahaan ventura yang dikendalikan oleh GEM dengan kapasitas saat ini sebesar 30.000 ton per jumlah nikel yang terkandung dalam MHP, yang sudah beroperasi sejak 2022 lalu.
Perusahaan patungan HPAL nantinya akan dibangun dan dioperasikan di bawah naungan PT ESG New Energy Material. Kepemilikan MBMA atas pabrik pengolahan HPAL nanti adalah sebesar 55%, dan 45% lainnya dimiliki oleh GEM.
Berdasarkan perjanjian yang ditandatangani, GEM akan memandu desain, konstruksi, dan pengoperasian pabrik pengolahan HPAL, dan MBMA akan memimpin dalam mendapatkan relevansi perizinan, persetujuan, insentif pemerintah Indonesia, serta pengaturan pembiayaan proyek, dengan dukungan dari GEM.
Lebih lanjut, GEM akan membangun dan menugaskan pabrik pengolahan HPAL dalam dua tahap secara turn-key.
Tahap pertama akan memiliki kapasitas sebesar 20.000 ton nikel dalam MHP per tahun. Sementara, tahap kedua kapasitas akan naik menjadi 30.000 ton nikel dalam MHP per tahun.
Adapun tanggal komisioning tahap satu ditargetkan pada 2024 semantara tahap kedua ditargetkan pada pertengahan tahun 2025.
Total investasi konstruksi gabungan untuk kedua tahap adalah dibatasi hingga USD600 juta atau Rp9,24 triliun, dengan jaminan biaya konstruksi yang diberikan oleh GEM.
(DES)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.