Sejarah AirAsia Indonesia (CMPP), Maskapai Penerbangan Terhemat di RI

IDXChannel – Sejarah AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menarik untuk dibahas. Maskapai penerbangan yang satu ini kerap disebut maskapai termurah di Indonesia. 

Nama AirAsia tentu sudah tak asing lagi di kawasan ASEAN. Maskapai bertarif rendah ini menghubungkan 293 rute dengan 90 diantaranya dikategorikan sebagai rute unik atau rute-rute yang hanya dioperasikan oleh AirAsia Group.

Baca Juga:

Profil Pin Harris, Eks Bos AirAsia yang Gelar Royal Wedding Putranya 

Maskapai penerbangan ini juga dinobatkan sebagai maskapai penerbangan dengan biaya terhemat di seluruh dunia dalam ajang Skytrax World Airline Awards 2023 yang ke-14 kalinya secara berturut-turut. 

Berikut IDXChannel mengulas sejarah AirAsia Indonesia (CMPP) hingga sukses seperti saat ini. 

Baca Juga:

AirAsia Indonesia (CMPP) Ambisius Genjot Pendapatan di Semester I-2024, Intip Strateginya

Sejarah AirAsia Indonesia (CMPP)

Dilansir dari laman resminya, PT AirAsia Indonesia secara resmi menjadi perusahaan induk dari PT Indonesia AirAsia (IAA) pada 29 Desember 2017. Sebelumnya, perusahaan ini dikenal dengan nama PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (RMPP) dan merupakan perusahaan terbuka yang terdaftar di Efek Indonesia (BEI). 

AirAsia Indonesia Tbk melalui entitas anaknya yakni Indonesia AirAsia beroperasi sebagai perusahaan di bidang penerbangan komersial berjadwal. Saat ini, perseroan memiliki satu kantor pusat dan mengoperasikan 16 kantor pelayanan dan penjualan yang tersebar di 12 kota besar di Indonesia. 

AirAsia Indonesia sendiri telah berdiri sejak 1989 dan telah mengalami beberapa kali perubahan nama antara lain: 

• PT Centris Multipersada Pratama (25 Juli 1989);
• Centris Multipersada Pratama Tbk (1994);
• Rimau Multi Putra Pratama Tbk (2015);
• AirAsia Indonesia Tbk (sejak 2018).

Dilansir dari keterbukaan informasi BEI, pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham AirAsia Indonesia Tbk adalah AirAsia Aviation Group Limited dengan persentase kepemilikan mencapai 46,25% atau 4,942 miliar saham dan PT Fersindo Nusaperkasa dengan kepemilikan sebanyak 46,16% atau 4,931 miliar saham per 31 Oktober 2023. 

Adapun pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) AirAsia Indonesia Tbk adalah Reza Viryawan melalui  PT Fersindo Nusaperkasa dan Tharumalingam Kanagalingam melalui AirAsia Aviation Limited.

Perusahaan ini berhasil memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK Pada 11 November 1994 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CMPP (IPO). Dalam aksi IPO ini, CMPP melepaskan sebanyak-banyaknya 20.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dan harga penawaran Rp2.450 per saham. Setelah itu, saham-saham CMPP berhasil melantai di BEI pada 08 Desember 1994.

Itulah ulasan mengenai profil dan sejarah AirAsia Indonesia (CMPP) yang merupakan salah satu maskapai penerbangan bertarif murah di Indonesia.