Note

Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Naik Tertinggi sejak 1990

· Views 50
Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Naik Tertinggi sejak 1990
Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Naik Tertinggi sejak 1990. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Bursa saham Asia pada awal pekan dibuka beragam (mixed) pada perdagangan Senin (20/11/2023).

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,6 persen, sementara indeks TOPIX turun 0,15 persen pada pukul 09.29 WIB. Indeks Nikkei 225 menguat menjadi sekitar 33.611 pada pembukaan perdagangan hari ini, yang menandai indeks ini mencapai level tertinggi sejak 1990.

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Naik Tertinggi sejak 1990 Masuk Indeks FTSE, Saham NCKL hingga RAAM Terbang

Kenaikan indeks Nikkei 225 didukung oleh pendapatan domestik yang kuat dan meningkatnya ekspektasi bahwa suku bunga Amerika Serikat telah mencapai puncaknya dan mungkin mulai turun tahun depan.

Investor juga tengah menantikan angka awal PMI manufaktur dan jasa di Jepang untuk mengukur kesehatan ekonomi negara tersebut

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Naik Tertinggi sejak 1990 Melesat Signifikan, BEI Kembali Gembok Saham PTSP dan HELI

Kenaikan saham kelas berat terlihat dari indeks seperti Mitsubishi UFJ (1,2 persen), Tokyo Electron (1 persen), SoftBank Group (2,7 persen), Tokio Marine Holdings (7,6 persen) dan Panasonic Holdings (6,2 persen).

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,19 persen pada waktu yang sama. Di pasar China, Indeks Shanghai Composite turun 0,16 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong naik paling tinggi 1,08 persen. Indeks ASX 200 di bursa Australia naik 0,26 persen. Sedangkan, indeks KOSPI di Korea Selatan naik sebesar 0,85 persen. (Lihat grafik di bawah ini.)

Baca Juga:
Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Naik Tertinggi sejak 1990 Pengendali Ini Serok Saham TRJA Rp18,4 Miliar

Bursa Asia Bergerak Beragam, Nikkei Jepang Naik Tertinggi sejak 1990

Pekan lalu, bursa Wall Street ditutup menguat imbas pasar terus fokus pada kemungkinan bahwa bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) dan bank sentral lainnya akan segera mulai menurunkan suku bunga.

Tiga indeks saham utama AS tersebut juga ditutup dengan kenaikan selama tiga minggu berturut-turut.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,051 persen. Sementara, S&P 500 naik 0,13 persen dan Nasdaq Composite naik 0,085 persen.

Investor kini menantikan risalah pertemuan kebijakan The Fed terbaru di akhir bulan ini untuk memandu prospek suku bunga bank sentral.

Di Asia, People's Bank of China (PBoC) mempertahankan suku bunga pinjaman pada penetapan November seperti yang diperkirakan secara luas.

Suku bunga dasar pinjaman ( loan prime rate/LPR) satu tahun, yang merupakan fasilitas pinjaman jangka menengah yang digunakan untuk pinjaman korporasi dan rumah tangga, tidak berubah pada rekor terendah sebesar 3,45 persen.

Sementara suku bunga lima tahun, yang menjadi acuan untuk hipotek, dipertahankan pada 4,2 persen untuk bulan kelima berturut-turut.

Keputusan tersebut diambil setelah bank sentral pada pekan lalu mempertahankan suku bunga antar bank jangka menengah tetap stabil karena data aktivitas perekonomian China sepanjang Oktober yang beragam.

Dengan hambatan dari sektor properti yang semakin dalam meskipun ada banyak langkah stimulus dari pihak berwenang.

Sementara itu, melemahnya yuan China juga terus membatasi ruang lingkup pelonggaran moneter. Beberapa ekonom memperkirakan bank sentral China akan memangkas suku bunga pinjaman sebesar 20bps pada akhir kuartal pertama 2024.

Kondisi ini memperkuat posisi kebijakan bank sentral China yang berbeda dengan bank sentral lainnya. Karena telah melonggarkan kebijakan moneter untuk menghidupkan kembali perekonomian yang melemah, namun penurunan suku bunga lebih lanjut akan memperlebar kesenjangan imbal hasil (yield gap) dengan AS dan membuat pertaruhan depresiasi yuan dan arus keluar modal semakin deras.

Saat ini, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun berada di level 4,45 persen. Angka ini sudah menurun jauh sejak puncak tertinggi dalam setahun sebesar 5 persen beberapa waktu lalu. Secara historis, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun sempat mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar 15,82 persen pada September 1981. (ADF)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.