Note

Batal Spin-Off Unit Cloud, Saham Alibaba Anjlok, Nilai Perusahaan Menguap Rp309 T

· Views 68
Batal Spin-Off Unit Cloud, Saham Alibaba Anjlok, Nilai Perusahaan Menguap Rp309 T
Batal Spin-Off Unit Cloud, Saham Alibaba Anjlok, Nilai Perusahaan Menguap Rp309 T

IDXChannel - Alibaba Group mengejutkan para investor ketika mengumumkan membatalkan pemisahan alias spin-off unit komputasi awan (cloud). Pendirinya, Jack Ma juga mengumumkan akan menjual sebagian saham miliknya. 

Berita ini mengguncang kepercayaan investor terhadap raksasa teknologi China itu dan menimbulkan keraguan atas restruturisasi perusahaan yang diluncurkan beberapa bulan lalu.

Baca Juga:
Batal Spin-Off Unit Cloud, Saham Alibaba Anjlok, Nilai Perusahaan Menguap Rp309 T Keluarga Jack Ma Jual 10 Juta Saham Alibaba China

Mengutip Forbes, Sabtu (18/11/2023), kabar itu menyebabkan saham perusahaan anjlok sebesar 10,4% di Hong Kong pada Jumat (17/11/2023) setelah turun lebih dari 9% di New York dan menghapus lebih dari USD20 miliar atau sekitar Rp309 triliun nilai pasar perusahaan. 

Sementara dalam pengajuan terpisah ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS, Alibaba mengungkapkan bahwa dua perusahaan yang terafiliasi dengan Jack Ma berencana melepas saham Alibaba senilai hampir USD900 juta. 

Baca Juga:
Batal Spin-Off Unit Cloud, Saham Alibaba Anjlok, Nilai Perusahaan Menguap Rp309 T ANT Alibaba Berencana Buyback Saham

Ma saat ini merupakan miliarder terkaya keenam di China dengan kekayaan bersih mencapai USD25,1 miliar, menurut perkiraan Forbes

Seorang juru bicara Alibaba tidak menanggapi permintaan komentar. Sementara aksi korporasi yang terhenti ini merupakan kemunduran dari strategi yang diumumkan pada Mei lalu.

Baca Juga:
Batal Spin-Off Unit Cloud, Saham Alibaba Anjlok, Nilai Perusahaan Menguap Rp309 T Alibaba Rombak Manajemen, Umumkan CEO dan Ketua Baru

Saat itu, Cloud Intelligence Group akan spin off dari perusahaan induknya dalam waktu 12 bulan ke depan. Selanjutnya, akan menjadi perusahaan yang terdaftar secara independen.

Alibaba menyalahkan kontrol ekspor AS atas hal itu. Mereka mengatakan bahwa perluasan pembatasan AS atas ekspor chip ke China telah menciptakan ketidakpastian bagi unit cloud miliknya. 

Baca Juga:
Batal Spin-Off Unit Cloud, Saham Alibaba Anjlok, Nilai Perusahaan Menguap Rp309 T Rencana Pemecahan Alibaba Disambut Baik, Saham Teknologi China Melonjak

Dalam sebuah panggilan telepon dengan para analis pada Kamis (16/11), para eksekutif mengatakan bahwa Alibaba akan terus berinvestasi di divisi cloud dan dikelola oleh kepala eksekutif serta dewan direksi sendiri seperti saat pertama kali diumumkan pada Maret 2023.

Namun, para analis mengatakan bahwa unit cloud menghadapi masalah yang lebih menantang daripada pembatasan ekspor AS. Pembatasan tersebut mengganggu kemampuan unit cloud untuk menyediakan produk AI karena mereka membutuhkan chip untuk mengolah data.

Baca Juga:
Batal Spin-Off Unit Cloud, Saham Alibaba Anjlok, Nilai Perusahaan Menguap Rp309 T Rencana dan Dampak Dipecahnya Bisnis Alibaba jadi 6 Unit

Meskipun pangsa pasarnya masih terbesar di daratan China, namun pertumbuhan divisi ini telah melambat menjadi satu digit.

Mengikuti tren sebelumnya dengan peningkatan pendapatan dua digit terbukti sulit. Ini disebabkan persaingan dari pesaing seperti Huawei dan Tencent, serta penurunan yang cepat perusahaan teknologi informasi di tengah kemerosotan ekonomi China.

“Unit cloud Alibaba berada dalam posisi yang canggung. Pertumbuhannya telah melambat menjadi satu digit, dan tidak bisa mendapatkan banyak dorongan dari kecerdasan buatan saat ini ” ujar Ke Yan, kepala penelitian di DZT Research yang berbasis di Singapura. 

Selain itu, para pemimpin Alibaba akan memprioritaskan peningkatan layanan cloud publik yang lebih sederhana daripada inisiatif independen yang telah ditawarkan oleh Cloud Intelligence Group selama bertahun-tahun untuk menghidupkan kembali perusahaan mereka. 

Menurut Wang Xiaoyan, analisis dari Shanghai di firma riset 86 Search, proyek-proyek ini dapat melibatkan pembuatan layanan cloud khusus untuk pelanggan seperti pemerintah daerah dan biasanya memiliki margin keuntungan yang jauh lebih rendah. 

Di sisi lain, Kenny Ng, ahli strategi sekuritas Everbright Securities yang berbasis di Hong Kong menyatakan bahwa investor kemungkinan akan menunggu beberapa kuartal lagi sebelum menilai kembali prospek unit cloud. 

Bisnis cloud hanya tumbuh 2% secara tahunan menjadi USD3,8 miliar. Sementara pendapatan seluruh grup naik 9% menjadi USD30,8 miliar.

Tidak jelas kapan dan di mana Cloud Intelligence Group pada akhirnya akan didaftarkan sahamnya. Menurut Direktur Pelaksana Chanson & Co Shen Meng, penawaran saham di Hong Kong dapat terhambat oleh undang-undang perlindungan data China. 

Menurut laporan Bloomberg pada September 2023, divisi cloud mungkin bernilai USD55 miliar saat debutnya di pusat keuangan Asia.

“Saya rasa perusahaan ini tidak memiliki peluang besar untuk terdaftar di luar negeri karena peraturan mengenai keamanan data,” kata Shen. 

Dia menambahkan bahwa regulator lebih suka penyedia layanan cloud terdaftar di pasar di daratan China, sehingga mereka dapat mengawasinya.

(RNA)

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.