Pemerintah Lelang Sukuk Pekan Depan dengan Target Rp9 T, Berapa Imbal Hasilnya?
IDXChannel - Pemerintah akan melakukan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara pada pekan depan dengan target indikatif Rp9 triliun. Lelang ini dilakukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023.
"Seri SBSN yang akan dilelang adalah Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S) dan Project Based Sukuk (PBS)," tulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan.
Ada enam SBSN yang akan dilelang pemerintah, yakni:
1. SPN-S 07052024 (reopening) dengan tanggal jatuh tempo 7 Mei 2024, imbal hasil diskonto
2. PBS036 (reopening) dengan tanggal jatuh tempo 15 Agustus 2025, imbal hasil 5,375 persen
3. PBS003 (reopening) dengan tanggal jatuh tempo 15 Januari 2027, imbal hasil 6 persen
4. PBSG001 (reopening) dengan tanggal jatuh tempo 15 September 2029, imbal hasil 6,625 persen
5. PBS037 (reopening) dengan tanggal jatuh tempo 15 Maret 2036, imbal hasil 6,875 persen
6. PBS033 (reopening) dengan tanggal jatuh tempo 15 Juni 2047, imbal hasil 6,75 persen.
Lelang akan dilakukan pada 21 November 2023 pukul 09.00-11.00 WIB, dengan hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Sementara tanggal setelmen pada 23 November 2023.
Pada lelang ini kembali ditawarkan seri PBSG001 yang merupakan seri green sukuk yang ditawarkan melalui lelang di pasar perdana domestik.
Penerbitan seri Green Sukuk melalui lelang ini melengkapi program penerbitan Green sukuk yang sudah dilakukan sebanyak lima kali di pasar global sejak 2018 dan lima kali di pasar domestik melalui green sukuk ritel sejak 2019.
Seri PBSG001 juga dapat digunakan untuk mendukung program Rasio Pembiayaan Inlkusif Makropudensial (RPIM) bagi bank umum konvensional, bank umum syariah, dan unit usaha syariah.
Lelang SBSN akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan Bank Indonesia sebagai Agen Lelang SBSN. Lelang bersifat terbuka (open auction) dan menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Adapun SBSN seri SPN-S akan diterbitkan menggunakan akad Ijarah Sale and Lease Back. Sedangkan SBSN seri PBS menggunakan akad Ijarah Asset to be Leased.
Underlying asset untuk penerbitan seri SPN-S menggunakan Barang Milik Negara. Sementara underlying asset untuk penerbitan seri PBS menggunakan proyek/kegiatan dalam APBN tahun 2023.
(RNA)
Reprinted from Idxchannel,the copyright all reserved by the original author.
Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.
FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com
Hot
No comment on record. Start new comment.