Note

Usai Laba Turun 32 Persen, Emiten Ram Punjabi Kejar Laba Rp100 Miliar Tahun 2023

· Views 56

Pasardana.id - PT Tripar Multivision Plus Tbk (IDX: RAAM) menargetkan laba bersih sebesar Rp100 miliar pada tahun 2023, didukung oleh berbagai sektor pendapatan antara lain; penjualan tiket, distribusi film, penjualan hak cipta web series, dan Sinetron.

Dalam keterangan resmi emiten rumah produksi milik Ram Jethmal Punjabi, Jumat (17/11/2023) bahwa target itu ditopang  pendapatan dari film "Di Ambang Kematian" yang telah memecahkan rekor sebagai film terlaris kedua pada tahun ini.

“Pendapatan dari film ini belum tercatat dalam laporan keuangan sembilan bulan 2023, karena film tersebut dirilis pada 28 September 2023 sehingga pendapatan film ini akan tercatat pada kuartal IV 2023 dan hal ini diperkirakan akan berdampak besar terhadap pendapatan dan keuntungan perusahaan pada akhir tahun 2023,” kutipan keterangan resmi RAAM.

Dijelaskan, perseroan telah memiliki library lebih dari 15.000 jam sinetron dan lebih dari 650 judul film.

Perseroan juga mengungkapkan, untuk tahun 2024, telah mendapatkan pemesanan sinetron yang setara dengan 365 jam.

Serta akan memproduksi sekitar 13 film pada tahun 2024.

Perseroan mengembangkan lini bisnis digitalnya dengan mengakuisisi 35 persen saham DMS+, sebuah platform OTT atau layanan televisi dalam jaringan yang melayani pecinta horor.

Adapun konten tersebut diciptakan oleh pasangan Demian Aditya dan Sarah Wijayanto.

DMS+ telah menjangkau 1,3 juta pemirsa dan telah diunduh lebih dari 500.000 kali, dengan basis pengguna aktif sebanyak 278.000.

Sedangkan dalam sembilan bulan 2023, RAAM mencatatkan laba bersih sebesar Rp51,209 miliar atau turun 32,8 persen dibanding periode sama tahun 2022 yang mencapai Rp76,877 miliar.

Padahal, penjualan tumbuh 0,7 persen secara tahunan menjadi Rp231,06 miliar pada akhir September 2023.

Menariknya, beban pokok penjualan dapat ditekan 15,3 persen secara tahunan menjadi Rp88,451 miliar pada akhir September 2023.

Alhasil, laba kotor meningkat 16,3 persen menjadi Rp142,61 miliar.

Namun, beban operasi membengkak 27,4 persen secara tahunan menjadi Rp65,976 miliar pada akhir September 2023.

Sayangnya, biaya keuangan melonjak 4,8 persen menjadi Rp12,137 miliar.

Bahkan, pendapatan lain-lainnya anjlok 96,7 persen yang tersisa Rp945,26 juta.  

 

 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.