Note

Wall Street Ditutup Mixed jelang Rilis Data Inflasi AS

· Views 45
Wall Street Ditutup Mixed jelang Rilis Data Inflasi AS
Wall Street Ditutup Mixed jelang Rilis Data Inflasi AS. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wall Street ditutup bervariasi (mixed) dengan indeks S&P 500 melemah pada perdagangan Senin (13/11/2023) waktu setempat. Hal itu terjadi karena investor wait and see sebelum pembacaan data inflasi Amerika Serikat (AS).

Data inflasi ini penting karena dapat memberikan petunjuk mengenai kebijakan Federal Reserve (The Fed) dalam mempertahankan suku bunga tetap tinggi.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Mixed jelang Rilis Data Inflasi AS Pasar Antisipasi Pengumuman Inflasi, Wall Street Dibuka Koreksi

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 54,77 poin, atau 0,16%, menjadi 34.337,87, S&P 500 (.SPX) kehilangan 3,69 poin, atau 0,08%, menjadi 4.411,55 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 30,37 poin, atau 0,22% menjadi 13.767,74.

Setelah indeks menikmati reli yang solid pada Jumat pekan lalu, pasar mengalihkan fokusnya ke data Indeks Harga Konsumen (CPI) pada Senin kemarin, yang akan dirilis pada Selasa pagi. 

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Mixed jelang Rilis Data Inflasi AS Wall Street Menguat Diiringi Kenaikan Semua Sektor

Para ekonom memperkirakan kenaikan sebesar 3,3% pada Oktober, turun dari 3,7% pada September. Namun, harga inti diperkirakan tidak berubah dari bulan sebelumnya.

Pembacaan CPI bersama dengan pasar tenaga kerja, "jelas merupakan faktor penentu dalam hal-hal yang penting bagi pasar keuangan, karena hal ini menentukan arah kebijakan Fed selanjutnya," kata Matt Stucky, kepala manajer portofolio ekuitas di Northwestern Mutual Wealth Management Company di Milwaukee, Wisconsin.

Baca Juga:
Wall Street Ditutup Mixed jelang Rilis Data Inflasi AS Wall Street Pekan Ini Bakal Dipengaruhi Saham Perbankan yang Terpuruk

“Pasar mempunyai ekspektasi bahwa The Fed sudah selesai menaikkan suku bunganya dan agar hal tersebut menjadi kenyataan, kita perlu melanjutkan kemajuan dalam hal inflasi,” katanya.

Hal itu terjadi bersamaan dengan pendinginan pasar tenaga kerja. Para pedagang memperkirakan hampir 86% kemungkinan The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada Desember, menurut alat FedWatch CME Group.

Sementara pembacaan CPI merupakan masalah utama yang membuat investor "dalam pola bertahan" pada Senin, Michael O'Rourke, kepala strategi pasar di JonesTrading di Stamford, Connecticut mengatakan mereka juga mencerna prospek kredit AS yang lebih lemah.

Moody's pada Jumat malam menurunkan prospek peringkat kredit AS menjadi "negatif" dari "stabil", dengan alasan defisit fiskal yang besar dan penurunan keterjangkauan utang.

Hal ini menambah keengganan investor untuk mengambil keputusan besar menjelang tenggat waktu akhir pekan yang berpotensi mengakibatkan penutupan pemerintah AS, kata O'Rourke.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Mike Johnson meluncurkan kebijakan belanja sementara Partai Republik pada hari Sabtu yang bertujuan untuk mencegah penutupan pemerintahan, namun tindakan tersebut dengan cepat mendapat tentangan dari anggota parlemen dari kedua partai di Kongres.

Halaman : 1 2

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.