Note

BI Catat Outstanding SRBI Capai Rp153 Triliun

· Views 62
BI Catat Outstanding SRBI Capai Rp153 Triliun
BI Catat Outstanding SRBI Capai Rp153 Triliun

IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai outstanding Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) hingga 10 November 2023 tercatat sebesar Rp153 triliun.

"SRBI posisi sampai 8 November Rp147 triliun. Kalau ditambah Jumat (10/11) yang dimenangkan Rp6 triliun, berarti Rp153 triliun," kata Direktur Departemen Pengelolaan Moneter (DPM) BI Ramdan Denny Prakoso di Raja Ampat, Papua Barat, akhir pekan lalu. 

Baca Juga:
BI Catat Outstanding SRBI Capai Rp153 Triliun Kepemilikan Asing atas SRBI Tembus Rp16,98 Triliun

Adapun pada pekan II November 2023, volume SRBI yang dimenangkan (8/11/2023) sebesar Rp3 triliun. Sementara volume yang dimenangkan pada minggu I November 2023 (1 dan 3 November 2023) mencapai Rp14,14 triliun.

Posisi SRBI per 8 November 2023 mencapai Rp147,31 triliun, dengan komposisi terbesar pada tenor 12 bulan sebesar 50,34% atau senilai Rp74,15 triliun, tenor 6 bulan sebesar 40,45% senilai Rp59,59 triliun, dan tenor 9 bulan sekitar 9,21% senilai Rp13,57 triliun. 

Baca Juga:
BI Catat Outstanding SRBI Capai Rp153 Triliun Sembilan Kali Lelang, BI Himpun Rp113,7 Triliun dari SRBI

Berdasarkan data transaksi, selama periode 15 September hingga 8 November 2023 terdapat transaksi outright SRBI di pasar sekunder sebesar Rp29,27 triliun (19,8% dari outstanding Rp147,31 triliun). Secara setelmen, kepemilikan nonresiden atau asing di SRBI sebesar Rp18,76 triliun atau 12,74%.

Denny menjelaskan, ketika BI meluncurkan SRBI pada pertengahan bulan lalu, salah satu tujuannya bisa mendukung perkembangan pasar uang dalam negeri dan menarik inflow. 

Baca Juga:
BI Catat Outstanding SRBI Capai Rp153 Triliun BI Luncurkan SRBI untuk Jaga Stabilitas Rupiah

"Kita melihat transaksi di pasar sekunder berkembang baik, artinya per 8 November ada transaksi di pasar sekunder, SRBI hampir Rp30 triliun dan inflow hampir Rp19 triliun," ujarnya. 

Meski instrumen ini masih baru, menurutnya, sudah menunjukkan perkembangan yang baik. Artinya, selain mendukung kegiatan operasi moneter, SRBI juga menopang pasar keuangan domestik serta menarik inflow dan memperkuat nilai tukar rupiah.  

Baca Juga:
BI Catat Outstanding SRBI Capai Rp153 Triliun Akselerasi Pemulihan Ekonomi, BI Pastikan Likuiditas Perbankan Tetap Longgar

"SRBI yang dimiliki asing Rp19 triliun dari total posisi terakhir per Jumat kemarin Rp153 triliun, jadi secara prosentase sekitar 12 persen," ucapnya. 

Capaian tersebut, kata dia, sudah di atas target. Padahal, SRBI baru diterbitkan pada 15 September 2023 lalu. 

Baca Juga:
BI Catat Outstanding SRBI Capai Rp153 Triliun BI Tetap Waspadai Ekspektasi Berlanjutnya Kebijakan Higher for Longer The Fed

Bahkan kepemilikan asing di instrumen ini hanya selisih tipis dibanding dengan kepemilikan asing di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp819 triliun atau sekitar 14,5 persen dari total Rp5.632,5 triliun. 

"Kalau meihat angka itu, dengan umur SRBI yang belum terlalu mature, kami melihat ini sudah on the track," ucapnya.

Dia pun menyakini, SRBI akan sukses dan makin diminati. Pasalnya, tujuan dari diterbitkannya SRBI adalah menyerap kelebihan likuiditas yang selama ini dijalankan oleh instrumen lama Reverse Repo Surat Berharga Negara (RR SBN). 

"Sial-sialnya SRBI ini mampu menggantikan peran instrumen lama. Jadi kalau hanya sekadar menyerap kelebihan likuiditas, itu pasti bisa dijalani oleh SRBI, sehingga ketika menggantikan instrumen yang sudah ada, itu susbtansi tidak berubah," tutur Denny. 

"Artinya, dia mampu menyerap kelebihan likuiditas di pasar uang, sehingga secara operasi moneter bisa me-support tujuan operasi moneter, yaitu suku bunga di pasar uang yang inline dengan policy rate kita," tambahnya.

SRBI juga merupakan instrumen yang likuid dalam rangka akselerasi pengembangan pasar keuangan dan membantu menarik inflow.  

Adapun instrumen ini memiliki tiga tenor, yakni 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. Menurut Denny, instrumen yang menawarkan tenor 3 bulan sangat jarang. Karena itu, SRBI mengakomodasi kebutuhan di tenor ini sekaligus mendukung tenor panjang. 

"SRBI juga ingin support transaksi yang tenor panjang di pasar uang, yang kelihatan 6 bulan supaya kalau ada kebutuhan-kebutuhan transaki yang 6 bulan, 9 bulan, mereka memiliki referensi rate," tutur dia.  

Denny menambahkan, BI pun berharap SRBI akan menjadi referensi untuk transaksi lain di pasar uang. Selain itu, menjadi salah satu yang berkontribusi pada pendalaman transaksi di pasar keuangan. 

"Insyaallah tidak gagal dalam menyerap kelebihan likuiditas dan dengan dua tujuan lainnya, on the track menuju ke arah sana," ujarnya.

(RNA) 

Disclaimer: The content above represents only the views of the author or guest. It does not represent any views or positions of FOLLOWME and does not mean that FOLLOWME agrees with its statement or description, nor does it constitute any investment advice. For all actions taken by visitors based on information provided by the FOLLOWME community, the community does not assume any form of liability unless otherwise expressly promised in writing.

FOLLOWME Trading Community Website: https://www.followme.com

If you like, reward to support.
avatar

Hot

No comment on record. Start new comment.