GBP Mendapat Dukungan dari PDB Inggris Q3 yang Secara Mengejutkan Stagnan, Data Ketenagakerjaan Dipantau

• Pound Sterling mendapat dukungan sementara karena pertumbuhan ekonomi Inggris datar di Q3 bertentangan dengan ekspektasi penurunan.
• Investor menunggu data ketenagakerjaan dan inflasi Inggris untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut.
• Perusahaan-perusahaan Inggris memangkas investasi di Q3 karena prospek permintaan yang buruk.

Pound Sterling (GBP) menemukan beberapa optimisme karena ekonomi Inggris berhasil menghindari penurunan aktivitas ekonomi di kuartal ketiga. GBP/USD mencoba untuk pulih dari optimisme sementara namun proyeksi untuk prospek pertumbuhan menjadi suram karena investasi baru dari perusahaan-perusahaan dalam ekspansi kapasitas di kuartal terakhir turun secara signifikan karena permintaan yang buruk dari pasar domestik dan luar negeri.

Para pembuat kebijakanBank of England (BoE): Huw Pill dan Katherine Mann khawatir akan efek lanjutan dari suku bunga yang lebih tinggi dalam memerangi inflasi yang tinggi dan diharapkan akan mendukung penurunan suku bunga lebih awal, karena kekhawatiran akan resesi yang semakin dalam. Pergerakan Pound Sterling ke depan akan diarahkan oleh data pasar tenaga kerja Inggris, yang akan dipublikasikan pada hari Selasa pukul 07:00 GMT (14:00 WIB). Para investor akan terus memantau indikator perekrutan dan pertumbuhan upah.

Ringkasan Harian Penggerak Pasar: Pound Sterling Menunggu Data Penting Inggris

• Pound Sterling berkonsolidasi dalam kisaran sempit di atas 1,2200 karena investor menunggu data Ketenagakerjaan dan inflasi Inggris, yang akan dirilis pada hari Selasa dan Rabu.
• Pasangan GBP/USD menemukan support menengah di dekat 1,2200 karena ekonomi Inggris berhasil menghindari penurunan pada kuartal ketiga 2023, dan tetap stagnan.
• Total Investasi Bisnis Awal di Q3 telah mengalami kontraksi kuat sebesar 4,2% terhadap ekspektasi penurunan 3,5%. Pada kuartal Q2, pengeluaran jangka panjang oleh perusahaan naik 4,1%.
• Hal ini telah memberikan nada negatif untuk Produk Domestik Bruto (PDB) Q4 karena investasi bisnis yang lebih rendah mengindikasikan lemahnya kepercayaan perusahaan terhadap permintaan secara keseluruhan oleh pemain domestik dan eksternal.
• Prospek ekonomi Inggris suram karena krisis biaya hidup semakin dalam akibat kenaikan biaya pinjaman oleh Bank of England, pelonggaran kondisi pasar tenaga kerja, dan tekanan harga yang terus-menerus.
• Data pabrik Inggris yang dirilis pada hari Jumat mengindikasikan bahwa Produksi Industri bulanan tetap stagnan di bulan September dan Produksi Manufaktur berekspansi dengan laju yang lebih lambat yaitu 0,1% dibandingkan ekspektasi 0,3%.
• Dalam prakiraan terbaru, BoE memproyeksikan bahwa ekonomi akan stagnan dalam dua tahun ke depan dan pertumbuhan hanya 0,1% akan terlihat pada tahun 2026.
• Pekan lalu, Kepala Ekonom BoE Huw Pill memperingatkan bahwa suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang cukup lama untuk meredam tekanan inflasi dapat mengakibatkan perlambatan ekonomi yang berlebihan.
• Tekanan yang semakin dalam dari suku bunga yang lebih tinggi dapat memaksa BoE untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan. Saat membahas pemotongan suku bunga, Pill mengatakan bahwa ia mengharapkan penurunan suku bunga pada pertengahan 2024.
• Biaya pinjaman yang lebih tinggi telah mengurangi keterjangkauan investasi di sektor perumahan. Situs web properti Inggris, Rightmove, mengatakan bahwa harga permintaan untuk rumah telah turun pada laju tercepat dalam lima tahun terakhir untuk tahun ini, demikian dilaporkan Reuters.
• Pergerakan Pound Sterling selanjutnya akan dipandu oleh data tenaga kerja, yang dijadwalkan pada hari Selasa.
• Sesuai konsensus, Tingkat Pengangguran dalam tiga bulan yang berakhir pada bulan September terlihat tidak berubah di 4,2%. Perubahan Jumlah Pemohon Klaim untuk bulan Oktober naik 15 ribu, lebih rendah dari angka 20,4 ribu di bulan September.
• Terlepas dari angka ketenagakerjaan, investor akan sangat fokus pada data upah untuk periode Juli-September, yang telah menjadi alasan utama di balik inflasi yang membandel di ekonomi Inggris. Menurut prakiraan, rata-rata pendapatan tidak termasuk bonus turun menjadi 7,7% dari 7,8% sebelumnya. Data upah termasuk bonus melemah tajam menjadi 7,4% dibandingkan angka sebelumnya yaitu 8,1%.
• Sementara itu, ketegangan geopolitik tetap meningkat karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menolak proposal gencatan senjata kecuali jika hal itu mencakup pembebasan semua sandera yang ditangkap oleh Hamas.
• Indeks Dolar AS (DXY) terus menghadapi tekanan di dekat 106,00 meskipun Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bahwa ia tidak menganggap suku bunga saat ini cukup untuk meredam tekanan harga.
• Para investor menanti data inflasi AS untuk bulan Oktober, yang akan dipublikasikan pada hari Selasa. Data indeks harga AS akan memberikan isyarat untuk tindakan kebijakan moneter lebih lanjut oleh The Fed.

Analisis Teknis: Pound Sterling Tetap Bertahan di Atas 1,2200

Pound Sterling tetap bertahan di dekat support level bulat di 1,2200. Kemungkinan reversal bullish dari pasangan GBP/USD cukup tinggi karena koreksi bertahap setelah terobosan dari segitiga simetris yang terbentuk pada timeframe harian tampaknya telah selesai. Exponential Moving Average (EMA) 20 hari, yang diperdagangkan di sekitar 1,2230 menawarkan dukungan pada kenaikan Pound Sterling. Daya tarik yang lebih luas untuk Cable masih bearish karena EMA 50 dan 200 hari melandai ke selatan.